Usai Sembuh dari COVID-19, Ini 7 Hal yang Harus Diperhatikan!

Agar kualitas diri pasien yang sembuh kembali meningkat

Sleman, IDN Times - Usai sembuh dari COVID-19, terkadang seseorang masih merasakan permasalahan dalam dirinya. Baik hal itu berhubungan dengan permasalahan kesehatan fisik, seperti masih adanya gejala-gejala batuk, sesak napas, dan lain sebagainya, maupun kesehatan mental, yang meliputi gangguan kecemasan, stres, hingga perasaan bersalah.

Agar dapat mengurangi permasalahan dalam diri serta meningkatkan kualitas hidup pasien yang baru sembuh dari COVID-19, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Ini dia beberapa saran dari beberapa dokter spesialis.

Baca Juga: Pakar UGM Sarankan Kamu Lakukan Tips Ini Jelang Vaksinasi COVID-19

1. Latihan kontrol pernapasan

Usai Sembuh dari COVID-19, Ini 7 Hal yang Harus Diperhatikan!Pixabay.com/terimakasih0

Dr Maria Erika Pranasakti, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSA UGM, mengatakan, orang yang mengalami infeksi paru karena dia sakit ataupun tirah baring lama, biasanya pola pernapasannya berubah. Di mana harusnya pernapasan sebagian besar dilakukan oleh diafragma, berubah menggunakan otot bantu pernapasan yang ada di leher dan bahu.

"Kalau otot bantu pernapasan ini nanti hasil akhirnya adalah napasnya jadi pendek-pendek. Nah kalau napasnya pendek-pendek itu dia tidak optimal, nanti bisa menimbulkan kelelahan, sesak napas, karena energi yang digunakan itu lebih tinggi," katanya dalam Talkshow yang dilakukan oleh RSA UGM pada Selasa (23/3/2021).

Untuk itu, diperlukan untuk latihan kontrol pernapasan. Di mana tujuan dari kontrol pernapasan adalah menormalkan pola pernapasan dan meningkatkan efisiensi otot-otot pernapasan termasuk diafragma itu sendiri.

Cara yang dilakukan yakni, pasien harus duduk dalam posisi penopang. Lalu, bernapas masuk dan keluar perlahan, sebaiknya masuk melalui hidung dan keluar melalui mulut, sambil merilekskan dada dan bahu dan membiarkan perut naik.

"Untuk rasio inspirasi dan ekspirasi 1:2. Ini dilakukan sesering mungkin sepanjang hari, dalam durasi 5-10 menit (atau lebih lama jika membantu)," katanya.

2. Pantau oksigen di dalam darah

Usai Sembuh dari COVID-19, Ini 7 Hal yang Harus Diperhatikan!res.cloudinary.com/dk0z4ums3/image/upload/v161338683

Erika menjelaskan, terkadang ada pasien yang masih mengeluhkan sesak napas ketika sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Menurutnya, biasanya sesak napas ini bisa membaik dengan latihan pernapasan. Namun, akan lebih baik jika seseorang bisa menyediakan pulse oksimeter untuk membantu memantau apakah oksigen di dalam darah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

"Akan lebih baik memiliki alat tersebut supaya kita punya data objektif, oh, saturasi oksigen saya seperti ini, segini nilainya. Ketika sudah punya alat itu, berapa nilai yang harus kita pegang. Ketika di atas 96 insyaallah aman," tetangga.

Jika nilai di atas 96, namun mengeluhkan adanya pusing, atau sesak napas saat beraktivitas maka seseorang perlu melakukan test desaturasi.

3. Kembali berolahraga

Usai Sembuh dari COVID-19, Ini 7 Hal yang Harus Diperhatikan!Ilustrasi Aktivitas Olahraga di Kantor (IDN Times/Athif Aiman)

Setelah sembuh COVID-19, seseorang tidak disarankan langsung melakukan olahraga berat, namun bisa melakukan peregangan dan penguatan tingkat rendah. Bagi mereka yang bergejala sangat ringan, disarankan membatasi aktivitas untuk berjalan lambat atau sejenisnya. Tingkatkan waktu istirahat jika gejala memburuk. Hindari latihan intensitas tinggi.

Sedangkan untuk gejala persisten, seperti kelelahan, batuk, sesak napas, demam disarankan untuk membatasi aktivitas hingga 60 persen detak jantung maksimal, hingga 2-3 minggu setelah gejala hilang.

Baca Juga: Waspada, COVID-19 Bisa Picu Gangren pada Jaringan Tubuh!

4. Menghemat energi

Usai Sembuh dari COVID-19, Ini 7 Hal yang Harus Diperhatikan!Pixabay.com/Free-Photos

Setelah sembuh dari COVID-19, seseorang juga perlu untuk menghemat energi agar tidak kelelahan. Untuk menghemat energi ini ada 3 hal yang bisa dilakukan, yakni dengan pace, plan, serta prioritize.

Pace yakni mengatur kecepatan diri agar kita bisa memiliki energi yang cukup untuk bisa menyelesaikan aktivitas. Plan berupa membuat rencana untuk membagi aktivitas. Sedangkan untuk prioritize yakni memprioritaskan hal-hal yang perlu segera diselesaikan dan menunda terlebih dahulu hal-hal yang bisa dilakukan di lain waktu.

5. Mengelola perasaan bersalah

Usai Sembuh dari COVID-19, Ini 7 Hal yang Harus Diperhatikan!Pixabay/Engin_Akyurt

Sementara itu, Dokter Spesialis Jiwa dr. Tika Prasetiawati, menyebutkan jika COVID-19 juga terkadang berpengaruh pada kesehatan mental seseorang. Di mana seseorang mengalami kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma, serta gangguan tidur. Selain, itu seseorang terkadang memiliki perasaan bersalah karena menyebabkan penderitaan orang lain dan merasa tidak bertanggung jawab.

Untuk bisa mengelola perasaan bersalah tersebut, seseorang bisa melakukan beberapa hal. Pertama, mengubah rasa bersalah menjadi tindakan produktif. Kedua, Membantu mereka yang sedang berjuang.

"Ketiga, sadari bahwa anda berharga. Di mana kita bisa menghargai apa yang sudah dimiliki dan menghadapi tantangan hidup," jelasnya.

6. Menjaga kebutuhan dasar

Usai Sembuh dari COVID-19, Ini 7 Hal yang Harus Diperhatikan!Freepic/User18520652

Selanjutnya, yang perlu dilakukan pasien usai sembuh dari COVID-19 adalah menjaga kebutuhan dasar. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menjaga kualitas tidur, makan dengan cukup dan sehat, serta aktif secara fisik.

7. Manajemen diri

Usai Sembuh dari COVID-19, Ini 7 Hal yang Harus Diperhatikan!Unsplash/Antonio Francisco

Hal yang tidak kalah penting adalah manajemen diri. Menurut dr Tika, manajemen diri ini bisa dilakukan dengan tetap bersosialisasi untuk kesejahteraan mental serta melakukan aktivitas dengan santai.

"Kemudian juga meningkatkan aktivitas dan hobi," paparnya.

Baca Juga: Long COVID, Gejala COVID-19 yang Bisa Menetap hingga Berbulan-bulan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya