4 Dampak Positif Ketika Kamu Mulai Kurangi Konsumsi Gorengan

Kurangi konsumsinya mulai sekarang, ya!

Gak bisa dimungkiri gorengan menjadi salah satu jenis olahan makanan yang digemari sebagian besar orang.  Selain memiliki aroma dan cita rasa yang menggoda, gorengan juga mudah didapat dan bahkan bisa dibuat sendiri. Meskipun demikian, kamu juga perlu ingat bahwa terlalu banyak atau sering konsumsi gorengan  bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Seperti memicu naiknya kadar kolesterol, hipertensi, dan lainnya. Sehingga penting untuk dibatasi konsumsinya.

Berikut empat dampak positif ketika kamu mulai kurangi konsumsi gorengan. Apa sajakah? Jangan di-skip, ya! 

1. Kadar kolesterol pada tubuh akan lebih terkontrol

4 Dampak Positif Ketika Kamu Mulai Kurangi Konsumsi Gorenganilustrasi cek kolesterol (unsplash.com/lke chesser)

Gorengan memang menjadi camilan yang sangat menggugah selera, utamanya saat cuaca dingin. Tetapi di balik kelezatannya, ada risiko kesehatan yang tidak boleh disepelekan. Salah satu yaitu bisa meningkatkan kadar kolesterol. Maka kalau kamu bisa kurangi konsumsinya, dampak positifnya yaitu kadar kolesterol dalam tubuh akan lebih terkontrol.

Dilansir GoodRx Health, makanan yang digoreng mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi, yang diketahui meningkatkan kadar kolesterol darah dan merusak dinding arteri. Akumulasi kolesterol berbahaya dan endapan lain di dinding arteri kemudian berkembang menjadi plak, yang mempersempit arteri dan mempersulit pemompaan darah.

Sementara dilansir Healthline, makanan yang digoreng kemungkinan besar mengandung lemak trans, karena dimasak pada suhu tinggi. Maka untuk mengurangi risiko tersebut, kamu perlu mencari alternatif lain. Misalnya dengan mengolah makanan dengan cara direbus atau dikukus. Selain itu kalau ingin tetap menggoreng, usahakan untuk tidak menggunakan minyak berkali-kali atau tiriskan makanan di atas tisu untuk mengurangi penyerapan minyak.

2. Mengurangi risiko penyakit kronis

4 Dampak Positif Ketika Kamu Mulai Kurangi Konsumsi Gorenganilustrasi pria sakit (unsplash.com/unsplash+)

Seperti yang diketahui penyakit kronis merupakan kondisi medis yang berlangsung dalam kurun lama atau terjadi secara perlahan. Kondisi ini memiliki potensi berbahaya dan serius jika tidak  segera ditangani.  Meskipun kondisi ini bisa terjadi karena beberapa faktor, namun untuk mengurangi risiko dan pencegahan, hal pertama yang penting dilakukan yaitu kesadaran dan menerapkan pola hidup sehat sejak dini.

Salah satunya yaitu dengan menyiasati untuk mengurangi konsumsi gorengan. Sebab meskipun tampaknya sepele, ini juga bisa memicu timbulnya penyakit kronis. Dilansir Goodrx Health, dalam meta-analisis terhadap 19 penelitian, para peneliti meninjau data pola makan dan kesehatan lebih dari 1,2 juta orang. Mereka menemukan hubungan kuat antara makan gorengan dan peningkatan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.

Sementara menurut Healthline, sebuah penelitian selama 4 tahun dengan 16.479 peserta menyimpulkan bahwa makan 2 porsi ikan goreng per minggu dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi. Sementara itu, mereka yang mengonsumsi makanan tinggi buah-buahan dan sayur-sayuran memiliki risiko yang jauh lebih rendah.

Baca Juga: 4 Hal Receh yang Tanpa Disadari Baik Bagi Kesehatan, Apa Saja? 

3. Mengurangi risiko penyakit Diabetes Tipe 2

4 Dampak Positif Ketika Kamu Mulai Kurangi Konsumsi Gorenganilustrasi wanita sehat (unsplash.com/unsplash+)

Dampak positif selanjutnya jika kamu kurangi konsumsi gorengan yaitu dapat mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2. Adapun  diabetes tipe 2 atau diabetes mellitus merupakan penyakit jangka panjang ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Sehingga menyebabkan kadar gula (glukosa) dalam darah menjadi terlalu tinggi. 

Pada dasarnya  faktor risiko penyakit ini juga bermacam-macam. Tetapi meskipun begitu, melakukan perubahan kecil dengan membatasi konsumsi gorengan ini  salah satunya, akan bermanfaat untuk mengurangi risikonya. Misalnya dengan konsumsi gorengan satu kali saja dalam seminggu.

Dilansir Healthline, pada tahun 2014, dua penelitian observasional besar menemukan hubungan yang kuat antara seberapa sering peserta makan gorengan dan risiko diabetes tipe 2. Mereka yang mengonsumsi 4–6 porsi gorengan per minggu memiliki kemungkinan 39 persen lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang mengonsumsi kurang dari 1 porsi per minggu.

4. Mengurangi risiko kecemasan atau depresi

4 Dampak Positif Ketika Kamu Mulai Kurangi Konsumsi Gorenganilustrasi berjuang (unsplash.com/dmitry ratushny)

Selain dapat meningkatkan kadar kolesterol, terlalu terlalu banyak konsumsi gorengan ternyata juga bisa menyebabkan masalah kesehatan mental. Hal ini bisa berupa kecemasan atau depresi. Bukan tanpa sebab, hal tersebut terjadi karena lemak jenuh yang terkandung pada gorengan. Sehingga jika kita bisa membatasi konsumsimya, maka masalah kesehatan tersebut juga bisa diminimalisir.

Dilansir Dr Axe, para peneliti Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS) menganalisis studi berbasis populasi dengan 140.728 orang. Hasilnya mengungkapkan bahwa seringnya konsumsi makanan yang digoreng, terutama konsumsi kentang goreng, sangat terkait dengan risiko kecemasan dan depresi masing-masing sebesar 12 persen dan 7 persen lebih tinggi. Asosiasi ini lebih jelas terlihat di kalangan konsumen laki-laki dan generasi muda.

Berdasarkan  hal tersebut maka menjaga hidup sehat dengan membatasi konsumsi makanan yang digoreng penting dilakukan. Misalnya dengan mencoba cara memasak lain, seperti dengan memanggang atau mengukus. Dilansir CNN, Peneliti Universitas Zhejiang Yu Zhang, penulis studi tersebut, mengatakan, bahwa “tidak perlu panik tentang dampak buruk makanan yang digoreng.” Namun menjaga gaya hidup sehat dan mengurangi konsumsi makanan yang digoreng mungkin bermanfaat bagi kesehatan mental selain kesehatan secara keseluruhan.

Sekali lagi, gorengan memang menjadi camilan yang sangat menggugah selera karena rasanya yang gurih. Meskipun begitu ada risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan jika terlalu sering dikonsumsi. Sehingga kalau amu bisa kendalikan konsumsinya, ada banyak manfaatnya bagi kesehatan. Salah satunya yaitu kadar kolesterol dalam tubuh akan lebih terkontrol.

Baca Juga: Fungsinya Penting, Gangguan Tiroid Masih Dipandang Sebelah Mata

Aprilia Nurul Aini Photo Community Writer Aprilia Nurul Aini

Have a blast!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya