Legendaris, Jajanan Pasar Mbah Satinem Masuk Serial Netflix!

Jogja itu sederhana tapi cita rasanya mendunia

Yogyakarta, IDN Times - Layanan streaming hiburan terkemuka Netflix mengangkat kisah-kisah penjaja kuliner kaki lima di sembilan negara Asia ke dalam sebuah serial dokumenter baru bertajuk "Street Food".

Tayang perdana pada 26 April 2019, season pertama akan menceritakan kegigihan para pembuat kuliner jalanan dalam  mempertahankan unsur lokal pada cita rasa makanan mereka.

Dalam penayangan eksklusif Street Food episode Yogyakarta, IDN Times disuguhi dengan cerita menarik dari penjual jajan pasar yang sudah melegenda di Jogja, yakni Mbah Satinem.

1. Yogyakarta di tengah gempuran 'jajanan kekinian'

Legendaris, Jajanan Pasar Mbah Satinem Masuk Serial Netflix!Unsplash

Street Food menampilkan Yogyakarta sebagai kota yang tidak terpengaruh oleh modernisasi atau globalisasi dalam menyediakan makanan tradisionalnya, termasuk camilan atau yang lebih dikenal dengan Jajanan Pasar.

Akan tetapi, serbuan "jajanan kekinian" disertai kekuatan media sosial kerap menggerus keberadaan resep-resep tradisional. Mbah Satinem menjadi salah satu penjual yang mempertahankan resep asli jajanan pasar yang diturunkan dari ibunya.

2. Resep tradisional Mbah Satinem jadi andalan

Legendaris, Jajanan Pasar Mbah Satinem Masuk Serial Netflix!Netflix

Dari kisahnya kita bisa mengerti mengapa orang-orang rela mengantre satu hingga dua jam untuk mencicipi jajanan olahannya. Bahan-bahan yang alami yang dimasak dengan sempurna adalah rahasianya.

Jajanan pasar miliknya memiliki rasa manis yang otentik, sehingga tidak heran apabila banyak orang yang rela mengantre sejak pagi. Kalau kamu datang ke tempat jualan Mbah Satinem setelah pukul sembilan pagi, bersiaplah untuk kecewa karena kehabisan.

Baca Juga: Mengingatkan pada Uluwatu, 10 Foto Ciamik Pantai Ngobaran

3. Kisah menyentuh Mbah Satinem jadi daya tarik utama

Legendaris, Jajanan Pasar Mbah Satinem Masuk Serial Netflix!Netflix

Menariknya, Street Food tidak menitikberatkan tayangan ini ke resep maupun cara memasak. Alih-alih, cerita menyentuh dari mbah Satinem lah yang menjadi daya tarik utama episode ini.

Di sini dia sempat bercerita bagaimana dia bisa berjodoh dengan suaminya dan kehidupan mereka sehari-hari. Mbah Satinem juga tak sungkan membuka kisah kelam keluarganya di masa lalu yang –jika diambil hikmahnya– punya andil dalam membuat dia bisa setenar sekarang.

4. Jajanan kaki lima khas Yogyakarta lain juga tampil di sini

Legendaris, Jajanan Pasar Mbah Satinem Masuk Serial Netflix!Netfilx

Selain mengangkat kisah Mbah Satinem, Street Food juga menampilkan penjaja kuliner khas Yogyakarta lain, seperti Gudeg Mbah Lindu. Sebagai salah satu penjual kuliner jalanan yang tertua di dunia, Mbah Lindu (yang sudah berusia 100 tahun) sudah membuat gudeg setiap hari selama 86 tahun. Semangatnya pun masih tinggi meski usianya sudah tak muda lagi.

Sosok lain yang tampil mewakili Yogyakarta adalah Yasir Ferry Ismatrada, pewaris sekaligus pengelola pabrik Mie Lethek. Berada di pinggiran Yogyakarta, pabrik ini masih menggunakan tradisi memasak dengan tungku kayu serta penggiling dari batu yang digerakkan oleh seekor sapi. Yasir meneruskan usaha ini dari kakeknya dengan membawa rencana besar untuk masa depan.

5. Menampilkan cita rasa Asia

Legendaris, Jajanan Pasar Mbah Satinem Masuk Serial Netflix!koreatowncookbook.com

Serial dokumenter Street Food mulai tayang di Netflix pada 26 April 2019, selain Yogyakarta, juga menampilkan jajanan kaki lima di: Bangkok, Thailand; Osaka, Jepang; Delhi, India; Chiayi, Taiwan; Seoul, Korea Selatan; Kota Ho Chi Minh, Vietnam; Singapura; Cebu, Filipina.

Baca Juga: 5 Tempat Belanja Fashion Murah di Yogyakarta, Jadi Favorit Mahasiswa!

Topik:

  • Yogie Fadila
  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya