Soto Kadipiro, Kuliner Legendaris Jogja Langganan Pejabat

Resep turun-temurun sejak tahun 1921

Di sela penyelenggaraan ASEAN Tourism Forum 2023 lalu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf), Angela Tanoesoedibjo, menyempatkan diri untuk menyantap salah satu kuliner legendaris khas Yogyakarta, yakni Soto Kadipiro. Soto ini diketahui telah berusia hampir satu abad.

"Kuliner Indonesia sangat kaya akan bumbu dan rempah-rempahnya, sehingga setiap orang yang mencicipi masakan Indonesia pasti akan meninggalkan kesan dan memori tersendiri karena rasanya yang otentik dan unik," kata Angela, dilansir laman Kemenparekraf, Senin (6/2/2023).

Bagi kamu yang akan berlibur ke Yogyakarta, pastikan memasukkan Soto Kadipiro sebagai salah satu kuliner wajib dicoba. Kelezatan Soto Kadipiro ada pada kuah soto yang berasal dari kaldu ayam kampung.

1. Soto legendaris khas Yogyakarta yang berusia 100 tahun

Soto Kadipiro, Kuliner Legendaris Jogja Langganan PejabatSoto Kadipiro (tasteatlas.com)

Soto Kadipiro berdiri pertama kali pada tahun 1921 oleh Bapak Karto Wijoyo. Awalnya merintis usaha Soto Kadipiro, Karto Wijoyo menjual dengan cara dipikul. Baru di sekitar tahun 1928 menetap di daerah Kadipiro.

Soto ini dinamakan sesuai dengan lokasinya. Soto Kadipiro melegenda karena mempertahankan cita rasa soto yang tidak berubah sejak awal didirikan. Rasanya yang lezat mengalahkan soto lainnya di Yogyakarta.

Pada tahun 1972 Karto Wijoyo meninggal dunia. Sehingga usaha dilanjutkan oleh generasi kedua. Pemegang usaha pada generasi kedua adalah Widadi Dirjo Utomo. Hingga saat ini Soto Kadipiro sudah dipegang oleh generasi ketiga yakni Sri Sundari.

Hingga saat ini Soto Kadipiro Yogyakarta telah memiliki beberapa cabang di daerah Sleman, Kalasan, Sentolo, dan Kulon Progo. Meskipun demikian, di salah satu sudut warung Soto Kadipiro ini telah terpasang tulisan bahwa warung ini tidak membuka cabang di Kota Jakarta atau pun di kota lainnya.

2. Ciri khas Soto Kadipiro terletak pada kuah kaldu ayam kampungnya

Soto Kadipiro, Kuliner Legendaris Jogja Langganan Pejabatilustrasi Soto Kadipiro (kemenparekraf.go.id)

Ciri khas Soto Kadipiro terletak pada kuahnya. Kuahnya berasal dari kaldu ayam kampung. Semakin banyak jumlah ayam yang dipotong maka semakin lezat rasa kaldunya. Inilah kunci dari kelezatan Soto Kadipiro. Pembeda lainnya adalah kuah Soto Kadipiro berwarna sedikit kuning. Berbeda dari kebanyakan soto di Jogja yang mayoritas berkuah bening.

Soto Kadipiro sendiri dalam sehari bisa memotong ayam kampung hingga 150 ekor, khususnya hari Sabtu dan Minggu. Hari Jumat berjumlah 123 ekor dan hari-hari biasa sekitar 75-80.

Ayam dimasak secara segar, disembelih pagi hari kemudian dimasak dan diracik, disajikan pada hari yang sama. Kesegaran pembuatan kuah soto ini yang menjadikan cita rasa soto ayam kampung kadipiro menjadi terasa segar di lidah, gurih dan lezat.

Cara memasaknya pun masih tradisional dan dipertahankan hingga saat ini, yakni menggunakan kuali tanah liat dan kay bakar. Cara masak tradisional ini masih dipertahankan untuk mempertahankan cita rasa dan menjaga aroma soto ini.

Baca Juga: 10 Soto Sapi Jogja Terkenal Enak, Dagingnya Empuk dan Melimpah

3. Lokasi Soto Kadipiro

Soto Kadipiro, Kuliner Legendaris Jogja Langganan Pejabatilustrasi Soto Kadipiro (instagram.com/laniarti65)

Warung Soto Kadipiro asli hanya berlokasi di Jalan Wates Nomor 33, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta. Tepat di sebelah Waroeng Steak & Shake. Soto Kadipiro yang asli tidak membuka cabang di tempat lain. Kamu bisa berkunjung pada pukul pukul 07.30-13.30 WIB. Disarankan datang lebih awal karena biasanya setelah jam makan siang sudah habis terjual.

Bagi kamu yang berencana ke Soto Kadipiro, bisa mulai rute dari jalan Malioboro menuju ke selatan sampai di titik Nol. Dari perempatan titik Nol belok ke kanan (barat) lurus terus hingga melewati tempat parkir bis Ngabean. Dari tempat parkir bis Ngabean lanjut ke arah barat sampai perempatan jalan R.E. Martadinata. Dari perempatan jalan R.E. Martadinata terus ke barat. Sekitar 200 meter kamu akan menemukan Warung Steak di sebelah kanan jalan. Nah, warung Soto Kadipiro terletak persis di sebelah barat Warung Steak.

4. Harga Soto Kadipiro

Soto Kadipiro, Kuliner Legendaris Jogja Langganan Pejabatilustrasi menu makanan dan minuman (instagram.com/anaknomor5)

Lanjut ke harga Soto Kadipiro. Harga yang ditawarkan terbilang cukup terjangkau. Berikut daftar perkiraan harganya:

  • Soto pisah: Rp20.000.
  • Soto campur: Rp17.000.
  • Lauk sekitar Rp2.000 - Rp12.000.
  • Nasi: Rp3.000.
  • Potongan ayam kampung mulai dari harga Rp12.000 hingga Rp21.000. Harga tergantung bagian ayam yang dipesan.
  • Es jeruk seharga 7.000.
  • Es teh seharga 3.000.

Menu utamanya adalah soto ayam. Kamu juga bisa menambahkan menu pendamping supaya lebih nikmat. Tersedia tempe goreng, perkedel, tahu goreng, sate telur puyuh, sate usus, ayam goreng, tempe bacem, mendoan, peyek, kerupuk,  emping besar, rambak, ati goreng dan sejenisnya.

Sajian minuman tersedia teh manis, es jeruk, hingga minuman tempo dulu limun Sarsaparila. Limun sarsaparila ini minuman soda zaman dulu yang airnya berwarna ungu jernih dan dikemas dalam botol kaca beling dengan tutup gabus sebagai pengait.

5. Testimonial Soto Kadipiro

Soto Kadipiro, Kuliner Legendaris Jogja Langganan PejabatSoto Kadipiro (instagram.com/instagram.com/ndut_culinary)

Dikutip dari TasteAtlas, Soto Kadipiro mendapat nilai 4.5 dari para food hunter yang telah mencicipi kuliner legenda khas Yogyakarta, Soto Kadipiro. 

Masih mengutip dari laman yang sama, berikut beberapa testimonial setelah mencicipi kuliner khas Yogya yang telah berusia hampir satu abad ini.

"Rasa gurih dari kaldu ayam sangat terasa. Daging ayamnya empuk dan enak," tulis Ardita Mustafa.

"Keunikan Soto Kadipiro adalah rasa kaldunya yang lezat. Rahasianya terletak pada penggunaan ramuan tradisional," Ungkap Fachri Reza.

"Bagi saya, ini adalah Soto terbaik yang ada. Dalam bahasa Jawa, kami mengatakan 'miroso'," kata Primastuti Satrianto.

"Ayam pertama kali direndam dalam rempah-rempah, jadi dagingnya empuk. Hidangan sup Kadipuro layak menjadi salah satu makanan wajib di Yogya," cerita Hendricus Widi Yuli Handito.

Soto Kadipiro telah menjadi langganan para pejabat. Salah satunya adalah Walikota Yogyakarta periode 2001-2011, Herry Zudianto. Ia sudah menjadi pelanggan tetap Soto Kadipiro sejak tahun 1980-an. 

Resep turun-temurun dan cara pengolahannya secara tradisional masih dipertahankan hingga saat ini menjadikan Soto Kadipiro menjadi kuliner melegenda di Yogyakarta. Harganya pun terjangkau. 

Jadi, siap untuk mencicipi kuliner seperti yang pernah disantap Wamenparekraf Angela? Jika ya, ayo ajak keluarga atau orang terdekat untuk ke sana, yah!

Baca Juga: 6 Rekomendasi Soto Unik di Jogja, Wajib Dijajal Wisatawan!

Irma Sigalingging Photo Community Writer Irma Sigalingging

Semoga tulisan saya bermanfaat dan menghibur.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya