Ilustrasi memanggang bakpia (instagram.com/kikyfauzy.id))
Berkembangnya industri pembuatan bakpia pathuk di Jogja juga memberi berkah tersendiri bagi penarik becak yang ada di sana.
Menurut Prilaningsih, Utomo, dan Yusdita dalam jurnal Praktik Bagi Hasil antara Penarik Becak dengan Penjual Bakpia Pathok (2020), penarik becak tradisional diajak ikut serta untuk terlibat memasarkan oleh-oleh khas Jogja ini. Mereka mengantarkan para wisatawan yang ingin membeli oleh-oleh untuk berkunjung ke gerai bakpia pathok tertentu. Setiap satu dus bakpia yang dibeli pelanggan, penarik becak akan mendapatkan komisi.
Hal ini cukup membantu para tukang becak mendapatkan pendapatan tambahan untuk menutup kebutuhan sehari-harinya. Selain itu, pemilik usaha bakpia juga kerap membagikan bingkisan atau THR kepada para pengayuh kendaraan beroda tiga tersebut.
Sebuah simbiosis menguntungkan yang berdampak baik pada setiap kehidupan masyarakat Jogja. Hal ini juga merupakan cara tak langsung penjual mengajak masyarakat Jogja untuk melestarikan bakpia pathok sebagai oleh-oleh khas Kota Gudeg lewat penarik becak.
Meski banyak oleh-oleh kekinian yang ada saat ini, bakpia pathok memiliki tempat tersendiri di hati wisatawan maupun masyarakat Jogja. Sehingga kehadirannya tak pernah terganti dan tak pernah absen masuk lis oleh-oleh saat ke Jogja.