Kopi Blandongan, Kedai Merakyat Favorit Mahasiswa

Sempat disangka tutup, kedai Kopi Blandongan masih eksis

Penikmat kopi di Jogja beberapa waktu lalu geger. Pasalnya Kopi Blandongan, kedai kopi kesayangan mahasiswa dan pekerja yang terkenal merakyat dikabarkan tutup atau 'berakhir'. 

Sebuah video yang menampilkan adanya alat berat menghancurkan bagian depan Kopi Blandongan jadi isyarat kalau tempat tersebut sudah tutup. Namun kabar terbaru disampaikan oleh akun Twitter @Jogja24 jam yang mengatakan kalau kedai ini masih buka. 

Sontak saja, kabar ini menuai rasa syukur khalayak. Namun kenapa ya di antara banyaknya coffee shop yang buka dan tutup di Jogja, kabar berakhirnya Kopi Blandongan yang paling menyita perhatian? Yuk, simak jawabannya berikut!

1. Kedai kopi legendaris yang buka sejak tahun 2000

Kopi Blandongan, Kedai Merakyat Favorit Mahasiswakopi blandongan (instagram.com/blandongan_kopi)

Sebelum Jogja setiap jengkanya diisi oleh kedai kopi seperti sekarang, Blandongan Kopi Pribumi sudah lebih dulu memberi asupan kafein untuk mahasiwa hingga pekerja. Kopi Blandongan sendiri buka tahun 2000, didirikan oleh seorang mahasiswa asal Gresik bernama Nashruddin. 

Nashruddin atau yang kerap disapa Badrun ini heran di Jogja pada jaman tersebut tak banyak kedai kopi seperti di tempat asalnya, dan kebanyakan masyarakat lokal lebih menyukai minum teh. Berbekal modal Rp3,5 juta, Badrun dan beberapa temannya kemudian membuka Kopi Blandongan. 

2. Lokasinya mudah ditemukan

Kopi Blandongan, Kedai Merakyat Favorit Mahasiswakopi blandongan (instagram.com/blandongan_kopi)

Kopi Blandongan memang tak berlokasi di pusat kota, meski begitu tempatnya mudah ditemukan, kok. Lokasinya sekitar 2,4 kilometer dari UIN Sunan Kalijaga. 

Alamat lengkap: Jalan Sorowajan Baru Nomor 11, Tegal Tanda, Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Baca Juga: Wanawatu, Surga Kuliner dengan View Romantis di Timur Jogja

3. Buka nyaris 24 jam

Kopi Blandongan, Kedai Merakyat Favorit Mahasiswakopi blandongan (instagram.com/devisiperkopian)

Nyatanya Kopi Blandongan benar meralisasikan taglinenya yang berbunyi 'Selamatkan Anak Bangsa dari Bahaya Kekurangan Kopi'. Pasalnya mereka buka hampir 24 jam, yaitu dari pukul 08.00--05.00 WIB. Jadi, kapan pun ingin menegak secangkir kopi yang kental, bisa langsung datang. 

Tempatnya pun sederhana dan jauh dari kesan kedai kopi masa kini yang estetik. Meski begitu, pelanggan Kopi Blandongan selalu saja ada, bahkan ramai. Semua kalangan diterima, bahkan tak hanya mahasiswa saja, tapi ada siswa juga pekerja. 

Meski tampak simple, fasilitas di sini terbilang lengkap juga. Ada kamar mandi, parkiran luas, wifi, dan colokan. Tak heran kalau tempat ini jadi favorit mahasiswa buat mengerjakan tugas, ya!

4. Harganya murah meriah

Kopi Blandongan, Kedai Merakyat Favorit Mahasiswakedai kopi blandongan (instagram.com/wh_wahyuhidayat)

Tenang, untuk harganya sangat bersahabat. Secangkir kopi tak sampai Rp10 ribu, tak jauh berbeda dengan minuman lain seperti es teh, es jeruk, dan sebagainya. Ada juga aneka jus dan wedangan khas Jogja yang bikin perut nyaman. 

Kalau di tengah mengerjakan tugas ingin mengigit sesuatu, kamu bisa pesan roti bakar, mendoan, tahu krispi dan sebagainya. Sementara untuk makanan beratnya ada aneka mi instan, nasi goreng, dan lain-lain. Gak berat di kantong!

Pasti banyak yang memiliki kenangan di Kopi Blandongan ini. Tentu saja akan banyak yang menyayangkan kalau sampai benar-benar tutup. Jadi, kapan nih terakhir kamu ke Kopi Blandongan?

Baca Juga: Kedai Rukun, Nikmatnya Menyantap Masakan Rumahan   

Dyar Ayu Photo Community Writer Dyar Ayu

Jalan-jalan mencari penyu Alabiyu~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya