Masuk 50 Kue Terenak di Dunia Versi TasteAtlas, Ini 4 Fakta Kue Putu

Kue putu masuk daftar 50 kue terenak di dunia!

Berwarna putih dan hijau lumut dengan isian gula Jawa yang legit, kue putu baru-baru ini masuk dalam daftar 50 kue terenak di dunia versi TasteAtlas. TasteAtlas adalah situs yang kerap membahas soal kuliner dari berbagai negara. 

Selain 50 kue terenak, kue putu juga masuk dalam jajaran 100 kue terpopuler di dunia versi situs yang sama. Berikut ini, 4 fakta soal kue putu yang wajib kamu tahu. Hati-hati, bisa bikin mendadak ngiler!

1. Sejarah kemunculan kue putu

Masuk 50 Kue Terenak di Dunia Versi TasteAtlas, Ini 4 Fakta Kue PutuInstagram.com/syerisye

Mengutip jurnal dari Dewi, Desak Nyoman Yunika, Rediawan, I Made, & Diantari, Ni Kadek Yuni. "Nostalgia Rasa: Mengulang Manisnya Kenangan Analogi Kue Putu Dalam Busana Feminim Romantic" (2022), awal mula perkembangan kue putu dimulai pada masa Dinasti Ming (1368-1644). Di zaman tersebut, kue putu dikenal dengan nama Xianroe Xiao Long yang memiliki arti kue tepung beras, berisi kacang hijau, dan dimasak dengan cara dicetak dengan bambu, lalu dikukus sampai matang.

Pada perkembangannya di tahun 1814, kue putu tercatat dalam naskah Serat Centini milik Kerajaan Mataram. Dalam naskah tersebut, Ki Bayi Panurta meminta santri untuk menyediakan hidangan pagi dan muncul kue putu sebagai camilan.

Selain itu penyebutan kue putu dalam Serat Centini, juga ada saat Nyai Daya dan Nyai Sumbaling menyiapkan kudapan selepas salat subuh. Kudapan yang disiapkan keduanya adalah kue puhu, gemblong, ulen-ulen, serabi, dan lain-lain.

2. Istilah nama kue putu

Masuk 50 Kue Terenak di Dunia Versi TasteAtlas, Ini 4 Fakta Kue Putukue putu (instagram.com/jogjabikinlaper)

Gak banyak yang tahu nih kalau istilah 'putu' dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Jawa yaitu 'puthon' yang berarti bundar atau lingkaran. Hal ini senada dengan bentuk bambu yang digunakan dalam membuat kue putu.

Sementara itu dalam bahasa Bali, Tagalog, dan Indonesia, varian kue putu bambu juga dikenal dengan istilah "puthu bumbung". Puthu bumbung memiliki makna kue isi (gula jawa) yang dibuat dengan buluh.

Ada juga sumber lain yang mengatakan istilah putu dalam Bahasa Indonesia diambil dari singkatan "Pencari Uang Tenaga Uap" yang mirip dengan proses pembuatan kue putu yang memang dengan cara kukus.

Baca Juga: 10 Ragam Jenis Soto di Indonesia, Semua Ada di Yogyakarta

3. Varian kue putu di Indonesia

Masuk 50 Kue Terenak di Dunia Versi TasteAtlas, Ini 4 Fakta Kue Pututastespotting.com & resep-makanan.com

Kue putu yang termasuk dalam kue basah ini ternyata memiliki banyak varian, yang paling akrab di telingamu kemungkinan adalah kue putu bambu yang banyak dijual oleh pedagang keliling dengan gerobak atau sepeda dengan alat cetak berbahan bambu. Kue putu bambu sendiri terbuat dari tepung beras yang bagian tengahnya diberi gula merah. Saat matang, bagian atasnya akan diberi parutan kelapa sehingga rasanya manis dan gurih.

Kedua adalah kue putu cangkir. Sesuai namanya, kue putu cangkir dibuat mirip cangkir terbalik. Kue putu cangkir dibuat dari beras ketan yang ditumbuk, lalu tengahnya diberi kelapa parut. Dengan begitu saat digigit akan menciptakan sensasi renyah.

Ada juga putu mayang yang bentuknya mirip mi dengan aneka warna dan dibuat dari campuran tepung beras juga tepung kanji. Kue putu diolah dengan cara dikukus kemudian disajikan dengan gula merah yang disebut kinca.

Kue putu pesse berbahan dasar gula merah, beras ketan putih, dan kelapa parut. Tak sembarang dicampur, tapi beras ketan putihnya harus disangrai, dicampur dengan bahan lain, dan dicetak.

Sementara yang terakhir adalah kue putu ayu yang mempunyai bentuk mirip bunga dan teksturnya mirip kue bule. Putu ayu dibuat dari kelapa parut dan tepung, warnanya yang hijau dibuat dari pewarna makanan alami seperti pandan.

Baca Juga: Resep Sayur Brongkos Telur, Sajian Istimewa Ala Keraton Jogja

4. Kue putu di luar Pulau Jawa

Masuk 50 Kue Terenak di Dunia Versi TasteAtlas, Ini 4 Fakta Kue PutuKue putu soppa (instagram.com/kulinertarakan)

Salah satu ciri khas dari penjaja kue putu yang kini kian sulit ditemukan adalah suara nyaring yang keluar saat proses memasaknya. Suara mirip peluit menandakan bahwa penjual kue putu sedang lewat, sehingga menjadi salah satu alat promosi yang jitu. Kue putu sendiri identik dengan makanan tradisional Jawa, tapi di beberapa wilayah terutama di luar pulau Jawa, terdapat berbagai varian yang lain. 

Di Bugis, Sulawesi Selatan, kue putu berbahan dasar beras ketan hitam, alih-alih berwarna putih tentu saja warna makanannya jadi gelap. Putu Bugis juga dimasak tanpa gula, malah disantap dengan sambal dan kelapa parut, jadi rasanya lebih gurih. Biasanya kue putu di sana dijadikan santapan saat sarapan yang lebih ringkas.

Sekarang makin tahu kan, sejarah hingga asal-usul nama kue putu dari berbagai daerah di Indonesia? Siapa sangka kalau kue berbahan lembut ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Jadi, kapan nih terakhir kamu makan kue putu?

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya