Yogyakarta, IDN Times - Hari masih menunjukkan pukul 6 pagi. Namun, di salah satu sudut persimpangan Jalan Pangeran Diponegoro dan Jalan Bumijo, Kota Yogyakarta, orang-orang tampak mengerumuni seorang pedagang jajanan tradisional. Dialah Mbah Satinem, penjaja lupis yang melegenda di Yogyakarta.
Untuk menikmati kudapan legendaris ini, pembeli harus sabar mengantre sejak pagi. Jika kesiangan, maka bisa dipastikan mereka akan pulang dengan tangan hampa. Sebab, dagangan Mbah Satinem biasanya sudah habis pada pukul 07.30.
Nama Mbah Satinem kian terkenal ketika lupis dagangannya diulas dalam salah satu episode Street Food, serial dokumenter Netflix yang tayang perdana sejak 26 April lalu. Tak hanya mengulas lupisnya yang sangat dicari, serial ini juga mengangkat kisah menyentuh dari Mbah Satiyem sendiri.
Lantas, apa yang dirasakan Mbah Satinem ketika jajanannya kini dikenal dunia?