“Pak, pesan kopi joss nggih.”
Kata tersebut terdengar berulang kali saat saya mengunjungi Angkringan Lik Man. Alex Sunarto, penjual angkringan, lantas membuat kopi di gelas kaca berukuran sedang.
Sebelum dihidangkan ke pengunjung, ia terlebih dahulu membakar arang di atas angkring atau pikulan kayu yang bentuknya melengkung ke atas. Satu arang yang membara ditiup Alex lalu dimasukkannya ke dalam gelas, membuat air di dalamnya mendesis. Segelas kopi joss pun selesai dibuat dan siap dinikmati.
Kopi joss, menurut Alex, menjadi salah satu menu favorit. Meski begitu, pengunjung yang datang juga bisa memilih minuman lain seperti teh jahe atau es jeruk.
Untuk makanan, Angkringan Lik Man menyediakan nasi kucing dengan tempe juga sambal teri, berbagai macam sate mulai dari telur puyuh hingga kerang, serta aneka gorengan. Semua makanan ini, katanya, tidak banyak berubah sejak angkringan tersebut eksis pada tahun 1960-an.