Racikan Teh Hondje, Utamakan Rasa Tanpa Pemanis
Artisan tea asal Malang yang mulai merambah Jogja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Wates, IDN Times - Di tengah banyaknya coffee shop di Jogja, kehadiran tea house jadi angin segar buat mereka yang mulai bosan dengan menu kopi yang itu-itu melulu. Salah satunya datang dari Hondje, artisan tea asal Malang yang mulai melebarkan sayap di Jogja sejak awal 2023 lalu.
Hondje mulai aktif mengikuti berbagai event seperti Pasar Wiguna, Pasar Prawirotaman, dan yang terbaru di Festival Kesenian Jogja (FKY) 2023. Mulai menetap, sebuah kedai kecil di Jalan Wates KM 3, Onggobayan, Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, juga telah dipersiapkan untuk menyambut penikmat teh di Jogja dan sekitarnya.
1. Berawal dari kedai mungil di Malang, Hondje terus berproses
"Awalnya itu karena skripsi dan meneliti teh untuk mengetahui antioksidannya aja. Namun ternyata teh itu banyak sekali macamnya, semua kucoba dan rasanya beda-beda. Kemudian coba buat brand sendiri," ujar pendiri Hondje, Ica, pada IDN Times pada Minggu (1/10/2023).
Ica yang berkuliah di Malang pun sampai rela buat menginap di rumah petani teh demi belajar soal teh langsung. Proses menemukan resepnya juga tak kilat, membutuhkan waktu dua tahun bagi Ica buat menemukan racikan pertamanya yang kemudian diberi nama 'Hondje'.
Usut punya usut, Hondje adalah bahasa Sunda dari bunga kecombrang. Meski dalam racikan tehnya sama sekali tak ada unsur kecombrang, tapi Ica ingin Hondje menjadi seperti tumbuhan kecombrang yang banyak manfaatnya buat banyak orang.
"Aku langsung buka (toko offline) aja di Malang. Tokonya kecil di depan fotokopian, tapi cuma beberapa bulan aja di sana (toko pertama), lalu pindah di lain tempat yang sampai sekarang kami tempati. Jadi lebih nyaman buat pelanggan," ungkap Ica.
Terhitung sejak pertama buka, Hondje telah berjalan selama 6 tahun. Bukan waktu yang sebentar buat perempuan kelahiran Solo tersebut, tapi yang pasti Ica berupaya selalu berproses.
Baca Juga: Kisah Pak Bas, Setia Membuat Roti Kembang Waru Sejak 1983
Baca Juga: Bons Fabriek, Sajikan Kombucha Halal dari Dalam Gang