3 Fakta Ayam Goreng Kalasan Khas Jogja, Pernah Dicicipi Soekarno
Kalau pernah menjajal Ayam Goreng Kalasan?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di Jogja terdapat beberapa kampung yang penghasil atau sebagai sentra pembuat makanan. Ada Kampung Pathuk di Kapanewon Ngampilan, Kota Yogyakarta, terkenal sebagai kampung bakpia. Di tengah kota, juga terdapat kampung gudeg, yaitu Wijilan.
Di Kabupaten Sleman, terdapat sentra ayam goreng, yaitu di daerah Kalasan. Konon, Presiden Soekarno pernah mencicipi ayam goreng ini, lho. Biar gak penasaran lagi, yuk, simak fakta ayam goreng di Kalasan berikut ini!
1. Dimulai dengan Ayam Goreng Mbok Berek
Buat warga asli Jogja, tentunya sudah tak asing lagi dengan restoran Ayam Goreng Mbok Berek. Memiliki nama asli Nini Ronodikromo, Mbok Berek adalah pionir penjual ayam goreng di kawasan Kalasan.
Dikutip laman resmi Kabupaten Sleman, Nini Ronodikromo menikah dengan seorang lelaki bernama Djakiman dan dikaruniai enam orang anak. Disebut, salah satu anaknya sering rewel hingga menangis meraung-raung atau yang dalam Bahasa Jawa disebut mberek atau berek. Nah Inilah asal ayam goreng milik Nini Ronodikromo yang akhirnya dikenal sebagai Mbok Berek atau Ibu yang anaknya rewel.
Berlokasi di Padukuhan Candisari Bendan Desa Tirtomartani, Kapanewon Kalasan, Ayam Goreng Mbok Berek laris manis. Namanya kian dikenal setelah dikunjungi Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, pada tahun 1950an. Untuk memenuhi permintaan yang kian membludak, Mbok Berek lantas mempekerjakan banyak masyarakat sekitar tempat tinggalnya.
Sayang, kejayaan Ayam Goreng Mbok Berek tak bertahan lama. Pada tahun 1960, mereka bangkrut hingga pekerjanya kembali dirumahkan. Mereka yang pernah bekerja untuk Mbok Berek, kemudian memproduksi ayam goreng dengan resep dan rasa yang tak jauh berbeda, hingga akhirnya daerah tersebut ramai sebagai sentra ayam goreng.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Menu Kulit Ayam di Jogja, Rasanya Enak dan Nampol!
Baca Juga: Arto Moro, Mencicipi Ayam Bakar Pedas Legendaris di Jogja