TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Fakta Ayam Goreng Kalasan Khas Jogja, Pernah Dicicipi Soekarno

Kalau pernah menjajal Ayam Goreng Kalasan?

ayam kalasan (instagram.com/foodynamic)

Di Jogja terdapat beberapa kampung yang penghasil atau sebagai sentra pembuat makanan. Ada Kampung Pathuk di Kapanewon Ngampilan, Kota Yogyakarta, terkenal sebagai kampung bakpia. Di tengah kota, juga terdapat kampung gudeg, yaitu Wijilan. 

Di Kabupaten Sleman, terdapat sentra ayam goreng, yaitu di daerah Kalasan. Konon, Presiden Soekarno pernah mencicipi ayam goreng ini, lho. Biar gak penasaran lagi, yuk, simak fakta ayam goreng di Kalasan berikut ini!

1. Dimulai dengan Ayam Goreng Mbok Berek

Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Astuti (google.com/maps)

Buat warga asli Jogja, tentunya sudah tak asing lagi dengan restoran Ayam Goreng Mbok Berek. Memiliki nama asli Nini Ronodikromo, Mbok Berek adalah pionir penjual ayam goreng di kawasan Kalasan.

Dikutip laman resmi Kabupaten Sleman, Nini Ronodikromo menikah dengan seorang lelaki bernama Djakiman dan dikaruniai enam orang anak. Disebut, salah satu anaknya sering rewel hingga menangis meraung-raung atau yang dalam Bahasa Jawa disebut mberek atau berek. Nah Inilah asal ayam goreng milik Nini Ronodikromo yang akhirnya dikenal sebagai Mbok Berek atau Ibu yang anaknya rewel.

Berlokasi di Padukuhan Candisari Bendan Desa Tirtomartani, Kapanewon Kalasan, Ayam Goreng Mbok Berek laris manis. Namanya kian dikenal setelah dikunjungi Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, pada tahun 1950an. Untuk memenuhi permintaan yang kian membludak, Mbok Berek lantas mempekerjakan banyak masyarakat sekitar tempat tinggalnya.

Sayang, kejayaan Ayam Goreng Mbok Berek tak bertahan lama. Pada tahun 1960, mereka bangkrut hingga pekerjanya kembali dirumahkan. Mereka yang pernah bekerja untuk Mbok Berek, kemudian memproduksi ayam goreng dengan resep dan rasa yang tak jauh berbeda, hingga akhirnya daerah tersebut ramai sebagai sentra ayam goreng.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Menu Kulit Ayam di Jogja, Rasanya Enak dan Nampol!

Baca Juga: Arto Moro, Mencicipi Ayam Bakar Pedas Legendaris di Jogja

2. Identik dengan kremesan renyah

Illustrasi kremesan ayam (iStockphoto.com/Mielphotos2008)

Ayam Goreng Kalasan menggunakan ayam kampung sehingga terkenal dengan rasanya yang gurih sampai ke tulang. Keunikan ayam goreng di sini tidak digoreg dengan tepung terigu melainkan tepung pati atau tepung kanji.

Tepung kanji dinilai lebih cocok untuk membuat kremesan ayam karena hasilnya renyah, tak keras, juga tak gampang melempem. Warna dari tepung kanji juga keemasan saat digoreng, jadi tidak kecokelatan.

Seporsi Ayam Goreng Kalasan selain dilengkapi dengan kremesan juga ada sambal plus lalapan. Dinikmati dengan nasi putih hangat, duh, pasti ketagihan! Saat ini, setidaknya ada tiga restoran ayam goreng terkenal di Kalasan, yakni Ayam Goreng Mbok Berek, Ayam Goreng Suharti, dan Ayam Goreng Candisari.

Baca Juga: Los Ciken, Ayam Goreng yang Lagi Hits di Jogja

Berita Terkini Lainnya