Ilustrasi makan snack di sofa (freepik.com/freepik)
Kalau kamu tipe yang suka ngemil snack terus menerus, hati-hati, nih! Meski kedengarannya makan sedikit-sedikit sepanjang hari baik, tapi ngemil gak berhenti justru bisa bikin metabolisme kamu bingung dan jadi lambat. Tubuh jadi terus-terusan menerima asupan kalori, tapi gak ada waktu istirahat buat pencernaan dan metabolisme bekerja optimal.
Ngemil sepanjang hari juga bikin insulin tubuh naik-turun terus, yang akhirnya bisa bikin cadangan lemak makin banyak. Lebih parahnya lagi, kalau ngemilnya makanan gak sehat, metabolisme kamu bisa makin tersendat dan energi juga jadi gak stabil. Jadi, mulai kontrol ngemil dan beri jeda waktu supaya metabolisme punya waktu “reload” dan bisa kerja maksimal!
Jadi, Sobat Sehat, metabolisme itu kayak mesin dalam tubuh kita yang butuh perawatan dan perhatian khusus supaya tetap ngebut. Dengan hindari lima kebiasaan makan yang bikin metabolisme lambat ini, kamu bisa bantu tubuh bekerja lebih efisien dan punya energi melimpah sepanjang hari. Ingat, yang penting bukan cuma apa yang kamu makan, tapi juga bagaimana kamu makan. Yuk, mulai praktikkan tips ini dan rasakan bedanya!
Sumber referensi :
"How Important Is Eating Rate in the Physiological Response to Food Intake, Control of Body Weight, and Glycemia?". Nutrients. Diakses dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7353031/
"What Happens to Your Body When You Skip Breakfast". EatingWell. Diakses dari https://www.eatingwell.com/what-happens-to-your-body-when-you-skip-breakfast-8417958
"How timing of eating affects metabolism and weight gain". National Institutes of Health (NIH). Diakses dari https://www.nih.gov/news-events/nih-research-matters/how-timing-eating-affects-metabolism-weight-gain
"Body Position Modulates Gastric Emptying and Affects the Post-Prandial Rise in Plasma Amino Acid Concentrations Following Protein Ingestion in Humans". MDPI. Diakses dari https://www.mdpi.com/2072-6643/8/4/221
"Snacking Behavior and Association with Metabolic Risk Factors in Adults from North and South India". Europe PMC. Diakses dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7616315/