5 Jenis Teh untuk Penderita Diabetes, Bantu Kontrol Gula Darah

- Teh herbal seperti teh hijau, teh hitam, chamomile, jahe, dan peppermint dapat membantu mengontrol gula darah pada penderita diabetes.
- Studi menunjukkan bahwa teh hijau dan hitam dapat menurunkan kadar glukosa darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi risiko diabetes serta obesitas.
- Minum teh chamomile yang bebas kafein dapat membantu tidur lebih baik, sementara jahe dan peppermint membantu menenangkan stres untuk mengontrol gula darah.
Seseorang yang menderita diabetes perlu mengontrol gula darah agar tetap stabil. Salah satu caranya yaitu dengan memilih makanan dan minuman yang rendah gula serta yang dapat membantu mengoptimalkan kontrol gula darah yang sehat.
Dikutip dari Healthline, beberapa jenis teh herbal dapat bermanfaat bagi penderita diabetes dengan membantu meningkatkan kontrol gula darah, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sensitivitas insulin, yang semuanya itu penting untuk manajemen diabetes.
“Teh adalah pilihan yang bagus untuk penderita diabetes. Teh dapat menjadi cara bebas karbohidrat untuk menyediakan hidrasi dan antioksidan,” kata Lori Zanini, seorang ahli gizi di Manhattan Beach, California, AS, dikutip dari Everyday Health.
Artikel berikut akan memberikan beberapa rekomendasi teh herbal yang bisa membantu mengontrol gula darah berdasarkan penelitian dan ahli diet. Yuk simak penjelasannya!
1. Teh hijau

Teh hijau adalah teh yang berasal dari tanaman Camellia sinensis. Teh ini dikenal dengan berbagai manfaatnya, salah satunya untuk penderita diabetes. Sebuah tinjauan penelitian menunjukkan, baik teh hijau maupun ekstrak teh hijau dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah dan berperan dalam membantu mencegah diabetes serta obesitas.
Sebuah studi yang disebutkan dalam tinjauan itu menemukan, orang yang minum teh hijau secara teratur selama lebih dari 10 tahun akan memiliki lemak tubuh yang lebih rendah dan lingkar pinggang yang lebih kecil daripada yang tidak minum teh hijau. Menurut studi yang diterbitkan pada 2020, obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes setidaknya enam kali lipat.
Pencegahan dan pengendalian diabetes dari teh hijau berkat senyawa epigallocatechin gallate (EGCG), yang dapat meningkatkan penyerapan glukosa ke dalam sel otot. Selain itu, menurut sebuah tinjauan yang diterbitkan pada 2019, proses EGCG yang merangsang glukosa untuk masuk ke dalam sel otot mungkin juga berguna untuk mengobati obesitas.
2. Teh hitam

Sama seperti teh hijau, teh hitam juga berasal dari tanaman Camellia sinensis. Ini berarti, teh hitam memiliki manfaat yang sama dengan teh hijau dalam hal pengendalian gula darah. Mengutip dari UCLA Health, manfaat ini bisa didapat ketika seseorang minum teh hitam tawar, tanpa tambahan gula atau pemanis buatan.
Sebuah tinjauan yang diterbitkan pada 2019 mencatat bahwa beberapa studi epidemiologi menunjukkan, minum teh hitam, hijau, atau oolong dapat mengurangi risiko diabetes atau komplikasi diabetes. Selain itu, para peneliti menemukan, teh hitam dapat bekerja di dalam tubuh dengan meningkatkan resistensi insulin serta mengurangi respons inflamasi.
Penelitian pada hewan juga menemukan, teh hitam dapat mengurangi penyerapan karbohidrat. Untuk alasan ini, teh hitam mampu meningkatkan kontrol glukosa darah. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut masih diperlukan pada manusia untuk mengetahui manfaatnya.
3. Teh chamomile

Tidur malam yang cukup diperlukan untuk penderita diabetes agar kadar gula darahnya tetap stabil. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kurang tidur malam dapat menyebabkan tubuh memproduksi insulin secara kurang efektif, sehingga berpotensi meningkatkan kadar gula darah.
Untuk mengatasi hal itu, minum teh chamomile bisa menjadi solusinya. Pasalnya, teh herbal ini bebas kafein. Sebuah studi yang diterbitkan pada 2015 menemukan, ketika wanita yang memiliki kualitas tidur buruk (baru saja melahirkan) meminum teh chamomile selama dua minggu, mereka mengalami lebih sedikit masalah kualitas tidur dan gejala depresi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak meminum teh chamomile.
“Diabetes dianggap sebagai kondisi peradangan, dan bersama dengan asupan makanan yang tepat, kualitas tidur yang baik juga penting untuk mengurangi peradangan,” kata Julie Stefanski, ahli diet dan nutrisi sekaligus juru bicara Akademi Nutrisi dan Dietetika yang berbasis di York, Pennsylvania.
Teh chamomile juga dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas insulin dan manajemen glukosa yang membantu mengurangi stres oksidatif dalam tubuh. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2018 menemukan, ketika peserta penelitian dengan diabetes tipe 2 mengonsumsi teh chamomile tiga kali sehari (setelah makan) selama delapan minggu, para peneliti melihat manfaatnya pada resistensi insulin dan penanda inflamasi.
4. Teh jahe

Teh jahe menjadi salah satu jenis teh herbal yang bisa membantu mengontrol gula darah. Manfaat ini didukung oleh tinjauan dari 2015 yang menunjukkan, suplementasi akar jahe dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa pada penderita diabetes tipe 2, serta A1C.
Tak hanya itu, sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2015 mengamati penderita diabetes (yang tidak menggunakan insulin) yang mengonsumsi suplementasi jahe selama tiga bulan mampu meningkatkan kontrol glikemik mereka. Adapun, hasilnya signifikan antara kelompok jahe dan kelompok kontrol.
Menurut para peneliti, jahe dapat memengaruhi kontrol glikemik dalam tubuh dengan menghambat enzim yang terlibat dalam proses metabolisme karbohidrat dan meningkatkan sensitivitas insulin. Hasilnya, para peneliti mencatat, ada lebih banyak penyerapan glukosa ke dalam adiposa perifer dan jaringan otot rangka.
5. Teh peppermint

Teh peppermint dapat membantu seseorang untuk lebih tenang. Adapun, bagi penderita diabetes, manfaat ini baik untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
“Untuk individu dengan diabetes yang memiliki tingkat stres yang tinggi, efek menenangkan dari teh peppermint bermanfaat. Ini karena, berkurangnya stres dapat menurunkan kadar glukosa darah,” kata Palinski-Wade.
Sementara itu, menurut University of California di San Francisco, stres dapat meningkatkan kadar gula darah dan membuatnya lebih sulit untuk dikendalikan. Dalam sebuah penelitian dari 2009, para peneliti menemukan bahwa aroma peppermint membantu mengurangi kecemasan, frustrasi, dan kelelahan bagi pengemudi yang terpapar aroma tersebut.
Itulah jenis teh herbal yang bisa membantu mengontrol kadar gula darah. Namun, perlu diingat, teh herbal tidak bisa menggantikan pengobatan utama dari dokter. Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengonsumsi teh herbal!