3 Alasan Platform Digital Payment Tak Menjadi Ancaman bagi Perbankan
Bantu pemerintah tingkatkan inklusi keuangan masyarakat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times – Bank Indonesia menilai hadirnya berbagai alat pembayaran digital oleh sejumlah platform, buka sebagai bentuk ancaman, terutama bagi perbankan. Sinergi antara pembayaran digital dan perbankan justru dapat memberikan peluang bagi masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY, Hilman Tisnawan, di kantornya, Kamis (12/9). "Justru keberadaan platform pembayaran digital seperti OVO, Gopay, Dana dan dompet digital lainnya, bukan pesaing bagi industri perbankan," ungkap Hilman.
Berikut ini 3 alasan platform digital payment bukan pesaing maupun ancaman bagi perbankan di Indonesia.
Baca Juga: 7 Aplikasi E-Wallet di Indonesia yang Bikin Transaksimu Jadi Mudah
1. Mendorong transaksi keuangan masyarakat
Platform atau aplikasi pembayaran secara online semakin marak di Indonesia. Bahkan, platform pembayaran digital ini dinilai praktis dan memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan.
Bertransaksi bisa dilakukan melalui satu gadget atau gawai, serta tidak repot untuk mengeluarkan uang tunai apabila nilai transaksi yang dilakukan cukup banyak. Hilman mengatakan secara tidak langsung kehadiran platform pembayaran digital menjadi semacam perpanjangan tangan bagi perbankan dalam meningkatkan transaksi keuangan masyarakat.
"Terpenting ini juga lebih efisien, bukan saja memudahkan masyarakat tetapi juga pemda dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah. Salah satunya elektronifikasi pemda, sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah," ungkap Hilman.
Baca Juga: Bank Indonesia Resmi Luncurkan QRIS, Transaksi Tinggal Pindai QR Code