Peran IRT Meningkatkan Taraf Hidup Keluarga dan Warga
Intinya Sih...
- Herniwati, ibu rumah tangga 31 tahun, sukses sebagai agen BRILink dan pemilik toko Pondok Belanja di Widodomartani.
- Keputusan menjadi agen BRILink membuka jalan menuju kondisi keuangan yang lebih baik dengan tambahan saldo setiap hari.
- Dedikasi Herniwati dalam membantu masyarakat mendapatkan akses keuangan diakui oleh banyak pihak dan memiliki dampak penting bagi perekonomian masyarakat setempat.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
IDN Times, Sleman - Di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga, Herniwati, seorang perempuan berusia 31 tahun, dengan penuh semangat menjalankan peran gandanya sebagai agen BRILink dan pemilik toko Pondok Belanja di Widodomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Perjalanan Herniwati sebagai agen BRILink dimulai pada tahun 2021, terinspirasi oleh pengalamannya sebagai nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI yang merasakan manfaat langsung dari berbagai layanan keuangan.
“Aku sudah tiga tahun ini mulai jadi agen BRILink, pascapandemik. Masuknya banyak tantangan, daftarnya susah. Awalnya aplikasi BRILink dulu. Nanti setelah target 200 transaksi per bulan selama 3 bulan tercapai, baru bisa ajukan mesin EDC,” ungkap Herniwati, menceritakan awal mulanya menjadi agen BRILink kepada IDN Times, 7 Maret 2024 lalu.
Membantu ekonomi keluarga dan masyarakat sekitar
Keputusan Herniwati untuk menjadi agen BRILink ternyata membuka jalan menuju kondisi keuangan yang lebih baik.
“Alhamdulillah, jadi agen BRILink ini membantu ekonomi keluarga. Masuk terus ke rekening, menambah saldo setiap hari. Baik dari fee BRILink, maupun fee KUR yang angsur. jadi dapat dua fee. Tulisannya itu 'fee kredit BRI' satu lagi 'fee BRILink' tiap hari itu,” tuturnya dengan penuh rasa syukur.
Bagi Herniwati, menjadi agen BRILink bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang membantu masyarakat di sekitarnya. Melalui program yang sudah dihadirkan BRI sejak 2017 tersebut, dia ingin memberi manfaat ke sekitarnya.
“Banyak yang dapat KUR melalui aku. Mereka bisa ambil pinjaman dari aku, dan lebih cepat karena kita kan dapat calon nasabah itu kayak mikir orang ini kerja apa nggak, dia pun gak mikir dua kali buat nerima (pinjaman). Jadi direkomendasikan, cepat dan gak perlu lama-lama kayak yang lain. Kalau ke kantor bank kan nunggu antrian, nah kalau kita itu langsung input langsung masuk dikerjakan mereka. Jadi lebih cepat,” papar Herniwati dengan semangat.
Sering diundang jadi perwakilan
Dedikasi Herniwati dalam membantu masyarakat mendapatkan akses keuangan diakui oleh banyak pihak. Ia bahkan sering diundang sebagai agen BRILink perwakilan dari Unit Ngemplak I Sleman dalam berbagai acara dan gathering.
“Manfaat banget dari BRI, karena aku memang dari nol rupiah. Nanti kalau ada undangan gathering agen BRILink, aku datang mewakili unit sini. Kalau gathering ada uang bensin, dikasih konsumsi, dapat ilmu juga manfaat banget”.
Sejak bersentuhan dengan BRI, Herniwati mengaku sudah bisa melebarkan usaha warungnya, membeli tanah dan ternak serta memiliki mobil dan motor untuk keluarganya. ”Yah manfaat aja. Kalau gak ada BRI, dapat modal dari mana? Pinjam ke saudara gak mungkin,” ungkapnya dengan rasa bangga.
Baca Juga: Kisah Herniwati, Jualan Online Jadi Penyelamat Kala Pandemi
Transaksi BRILink terus meningkat di wilayah Sleman
Menurut Pemimpin BRI Cabang Sleman, Yudha Kencana Saputra, Herniwati adalah contoh nyata bagaimana agen BRILink berperan penting dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia. “Saat ini untuk Agen Brilink BO Sleman total ada 2.317 agen,” kata Yudha kepada IDN Times, 8 Maret 2024.
Kegigihan dan semangatnya dalam melayani masyarakat dan mengembangkan usahanya patut menjadi inspirasi bagi banyak orang. Herniwati merupakan satu dari ribuan Agen BRILink yang kini memiliki dampak penting di perekonomian, setidaknya di wilayah Sleman.
Transaksi BRILink di wilayah Sleman terus meningkat selama dua tahun terakhir. Pada 2022, jumlah transaksi tercatat 1.743.721 kali. “Tahun 2023, jumlah transaksi mengalami kenaikan menjadi 1.980.282 transaksi dengan total nominalnya sebesar Rp170,3 miliar,” sambung Yudha.
Baca Juga: Andil Penting Agen Bank, Salurkan KUR hingga Dorong Literasi Keuangan