Wow, Kulon Progo Sumbang Investasi lebih dari Rp1 Triliun!

Yogyakarta International Airport masih mendominasi investasi

Yogyakarta, IDN Times-Yogyakarta International Airport (YIA) dongkrak pertumbuhan investasi DIY pada semester 1/2019. Pembangunan bandara baru di Kulon Progo tersebut menyumbang lebih dari separuh total realisasi investasi DIY pada 6 bulan pertama di tahun ini.

Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY, Arief Hidayat mengungkapkan realisasi investasi di DIY pada Semester I 2019 mencapai Rp2,10 triliun. "Investasi masih didominasi adanya pembangunan Yogyakarta International Airport di Kulon Progo," ujar Arief dalam paparan Kinerja Investasi DIY Periode Semester I Tahun 2019, Kamis (21/8).

 

1. Realisasi investasi di DIY masih didominasi sektor infrastruktur

Wow, Kulon Progo Sumbang Investasi lebih dari Rp1 Triliun!IDNTimes/Holy Kartika

Arief memaparkan hingga saat ini, realisasi investasi di DIY masih didominasi belanja pemerintah di sektor infrastruktur. Antara lain investasi terkait pembangunan Yogyakarta International Airport di Kulon Progo.

Pada semester I tahun 2019, investasi tercatat capai Rp2,10 triliun. Realisasi itu menunjukkan penurunan apabila dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya yang tercatat mencapai Rp6 triliun. Penurunan angka realisasi investasi tersebut disebabkan pada periode Semester I tahun 2018, YIA melakukan penyelesaian untuk target fisik yang menunjang operasional.

Sedangkan, realisasi investasi periode Semester I tahun 2019 yang mencapai Rp2,10 triliun, terdiri atas realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Dominasi masih berasal dari PMDN sebesar Rp1,97 triliun dan realisasi PMA sebesar Rp131,27 miliar.

"Konstruksi dari data ini, bahwa secara komposisi pelaku usaha atau investor di Yogyakarta, masih bermain di level industri menengah ke bawah. Selain itu, rata-rata perizinan juga banyak bergerak di sektor jasa pendukung pariwisata, sedangkan PMA kebanyakan bergerak di industri manufaktur," jelas Arief.

Baca Juga: 9 UKM Asal Bantul Lolos Seleksi untuk 'Mejeng' di Bandara YIA

2. Separuh capaian investasi DIY disumbang Kulon Progo

Wow, Kulon Progo Sumbang Investasi lebih dari Rp1 Triliun!Dok.Pribadi/Holy Kartika

Realisasi investasi berdasarkan kabupaten dan kota, kabupaten terbarat DIY menyumbang lebih dari separuh investasi. Bumi Menoreh ini mencatatkan realisasi investasi mencapai Rp1,61 triliun, disusul Kabupaten Sleman dengan capaian Rp337,01 miliar dan Kota Yogyakarta dengan nilai investasi mencapai Rp80,63 miliar.

"Kulon Progo masih mendominasi realisasi investasi. Karena seperti diketahui pembangunan YIA ada di kabupaten ini, sehingga investasi banyak terpusat di kabupaten ini," jelas Arief.

Sedangkan berdasarkan realisasi investasi di sektor usaha, usaha konstruksi masih memberi kontribusi yang besar dibandingkan sektor lain. Sektor ini, kata Arief, berkontribusi sebesar 76,2 persen atau senilai Rp1,6 triliun, perhotelan dan restoran menyumbang Rp265,02 miliar, serta sektor perdagangan dan reparasi menyumbang Rp57,87 miliar.

"Konstruksinya di mana terlihatnya, itu di proyek bandara yakni di Kulon Progo. Hotel dan restoran yakni yang di sektor jasa," papar Arief.

3. Bangunan dan gedung menyerap investasi terbanyak

Wow, Kulon Progo Sumbang Investasi lebih dari Rp1 Triliun!IDN Times/Holy Kartika

Berdasarkan peruntukan realisasi investasi, baik PMDN maupun PMA sebagian besar masih diserap untuk bangunan dan gedung. Porsi realisasi investasinya untuk PMDN di bangunan dan gedung mencapai lebih dari 76 persen.

"Jadi intinya, apa yang disebut dengan biaya untuk membangun, ternyata di DIY ini cukup mahal. Karena dia mengambil persentase biaya paling besar," jelas Arief.

Disusul investasi untuk Pembelian Tanah mencakup 17,81 persen. Sedangkan untuk PMA peruntukan realisasi investasi terbesar digunakan untuk bangunan/gedung sebesar 36,81 persen, modal kerja 27,33 persen dan pembelian tanah hanya 7,8 persen.

4. Realisasi investasi dituangkan di 200 proyek

Wow, Kulon Progo Sumbang Investasi lebih dari Rp1 Triliun!Pexels/pixabay.com

Investasi yang masuk ke suatu daerah akan memberikan dampak positif bagi daerah bersangkutan. Terutama dalam upaya penyerapan tenaga kerja serta bangkitan ekonomi di daerah tersebut.

Arief mengungkapkan realisasi investasi DIY pada semester I tahun ini dituangkan di 200 proyek dari investor PMA dan 198 proyek untuk PMDN. Dengan serapan tenaga kerja sebanyak 1.429 orang yang terdiri atas 1.409 tenaga kerja Indonesia dan 20 orang tenaga kerja asing.

"Investasi itu juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja, sementara tenaga kerja asing hanya 20 orang. Rata-rata berdasarkan izin yang disampaikan pada kami, TKA ini adalah sebagai konsultan, tetapi itu tidak termasuk owner atau dirutnya," papar Arief.

5. Investor Malaysia banyak tanamkan modal di Kota Pelajar

Wow, Kulon Progo Sumbang Investasi lebih dari Rp1 Triliun!unsplash.com/rawpixel

Lebih lanjut Arief memaparkan ada lima besar negara yang menjadi penyumbang investasi di Yogyakarta. Kelima negara tersebut antara lain Malaysia, Caymen Island, Korea Selatan, Jepang dan Italia.

"Saya menerima informasi belum lama ini, investasi Malaysia saat membeli saham provider XL, ternyata turut memberikan dampak pada investasi yang ada di Yogyakarta," jelas Arief.

Total investasi yang ditanamkan investor asal Negeri Jiran kurang lebih mencapai US$2.285,90 dengan persentase mencapai 26,1 persen. Sedangkan investor asal Cayman Island kontribusi realisasi investasi pada Yogyakarta mencapai 23,1 persen dengan nilai US$2.017,80.

"Caymen Island ini adalah negara yang memberikan keleluasaan dan kemudahan untuk investor yang akan menanamkan modalnya. Negara ini, pengaruhnya cukup besar pada Yogyakarta, sedangkan Korea Selatan dan Jepang adalah mitra tradisional bagi Yogyakarta, karena dua negara ini memiliki provinsi kembar [sister city] dengan Yogyakarta," papar Arief.

Baca Juga: 4 Upaya untuk Mendorong Ekonomi DIY Pasca Pembangunan Bandara YIA

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya