Tarif Tiket Maskapai Turun, Pariwisata Yogyakarta Belum Terdongkrak

Tiket pesawat ke Yogyakarta dinilai masih mahal

Yogyakarta, IDN Times - Penurunan batas atas tarif tiket pesawat oleh pemerintah dirasa tidak berpengaruh signifikan. Pelaku wisata menilai penurunan batas atas sebesar 12-16 persen sangat kecil, dibandingkan kenaikan harga tiket sebelumnya.

Ketua Asosiasi Travel Agen Indonesia (Asita) DI Yogyakarta, Udhi Sudiyanta mengatakan penetapan penurunan tarif batas atas tersebut belum memberikan pengaruh yang signifikan, terutama bagi kunjungan wisata di Yogyakarta.

"Kemarin harga tiket pesawat naiknya cukup tinggi, sekarang batas atas hanya turun 16 persen, saya pikir belum bisa memberi pengaruh," ujar Udhi, Rabu (15/5).

1. Banyak grup wisatawan batalkan kunjungan

Tarif Tiket Maskapai Turun, Pariwisata Yogyakarta Belum TerdongkrakANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Mahalnya harga tiket pesawat ke Yogyakarta, kata Udhi, banyak dikeluhkan para penyedia biro perjalanan wisata di bawah naungan Asita DI Yogyakarta. Pasalnya, banyak biro perjalanan mengaku kehilangan beberapa grup wisata yang membatalkan kunjungan karena mahalnya tiket pesawat ke Yogyakarta.

"Kami sering menerima keluhan dari teman-teman di Asita, katanya banyak perusahaan atau grup [rombongan] wisata yang meng-cancel rencana perjalanannya," ungkap Udhi.

Baca Juga: Menpar Yakin Tiket Pesawat Mahal Tak Pengaruhi Jumlah Pemudik

2. Maskapai internasional banyak berikan tarif tiket murah

Tarif Tiket Maskapai Turun, Pariwisata Yogyakarta Belum TerdongkrakIDN Times / Rahmat Arief

Udhi menambahkan mahalnya tarif pesawat dari atau ke Yogyakarta maupun destinasi lainnya memberikan pengaruh pada daya tarik wisatawan yang ingin berlibur ke kota ini. Dia juga menyayangkan penetapan tarif pesawat yang mahal oleh sejumlah maskapai nasional.

"Pertanyaan kami, kenapa maskapai mancanegara bisa memberikan harga yang cukup murah, bahkan ada yang sudah termasuk bagasi. Sedangkan maskapai domestik yang memegang peranan penting dalam penyebaran wisatawan ke Indonesia, malah memberikan tarif yang lebih mahal," jelas Udhi.

Menyiasati kondisi tersebut, tak jarang biro perjalanan wisata memberikan beberapa varian paket wisata alternatif. Salah satunya tanpa menyertakan biaya transportasi udara, agar paket wisata yang ditawarkan tidak semakin mahal.

3. Minat wisatawan beralih ke transportasi darat

Tarif Tiket Maskapai Turun, Pariwisata Yogyakarta Belum TerdongkrakIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Akibat harga tiket pesawat, membuat wisatawan berpikir ulang untuk menentukan transportasi menuju destinasi yang diinginkan. Udhi tak menampik jika banyak wisatawan yang memilih destinasi yang mudah dijangkau dengan kereta api maupun kendaraan pribadi.

"Justru ini [berdampak] sangat tidak bagus untuk penyebaran atau pemerataan wisatawan di seluruh Indonesia. Karena mereka banyak yang memilih berwisata ke destinasi yang bisa dijangkau dengan kereta api atau kendaraan pribadi. Padahal, pemerintah menargetkan kunjungan 20 juta wisatawan tahun ini," papar Udhi.

Baca Juga: Hasto Segera Terbitkan Izin Kereta Menuju Bandara Baru Yogyakarta

Topik:

  • Paulus Risang
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya