INKUD dan JLI Kolaborasi, UMKM di Bantul Bisa Buka Usaha Tanpa Modal‎

Tertarik buka toko kelontong?

Bantul, IDN Times - ‎Keberadaan Koperasi Unit Desa KUD yang ada di setiap kecamatan kini tengah dalam kondisi mati suri. Padahal, keberadaannya penting bagi pembangunan perekonomian masyarakat, yakni menjadi penyokong aktivitas perdagangan khususnya di pedesaan.

Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) mencoba untuk membangkitkan kembali perekonomian pelaku UMKM di pedesaan termasuk pedagang pasar. INKUD berkolaborasi dengan Jaringan Logistik Indonesia (JLI) untuk memasok produk-produk yang dibutuhkan UMKM ke gedung-gudang KUD yang selama ini kurang dimanfaatkan.

Baca Juga: Franchise Bisnis Makanan di Indonesia, Ini yang Paling Banyak Dicari  

1. UMKM tak perlu keluar modal ‎untuk stok barang

INKUD dan JLI Kolaborasi, UMKM di Bantul Bisa Buka Usaha Tanpa Modal‎Direktur Utama Unit Koperasi Induk Desa (Induk KUD), Portasius Nggedi.(IDN Times/Daruwaskita)

Direktur Utama INKUD, Portasius Nggedi, mengatakan gudang-gudang KUD akan menyediakan produk-produk yang dibutuhkan UMKM dengan pembelian awal tanpa modal. Hal ini diharapkan dapat meringankan beban modal UMKM untuk menggeliatkan usaha dagang seperti toko kelontong. Barang yang dibeli dari gudang KUD nantinya dapat dibayarkan dua minggu kemudian.

"Lebih menguntungkannya lagi, produk-produk yang disiapkan di gudang KUD harganya jauh lebih murah sehingga pedagang mendapatkan keuntungan lebih serta produk yang dibayar dalam tenggat dua minggu hanya produk yang laku saja. Jika produk atau barang dagangan tidak laku bisa dikembalikan lagi," katanya dalam acara Peresmian Kerja Sama INKUD dan JLI, Dukung Pemberdayaan UMKM di Pulau Jawa yang berlangsung di KUD Tri Upoyo, Kalurahan Sri Mulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, Senin (31/5/2021).

2. UMKM bisa memilih dan mengelola produk yang laku dijual

INKUD dan JLI Kolaborasi, UMKM di Bantul Bisa Buka Usaha Tanpa Modal‎Produk-produk yang disiapkan di gudang KUD untuk dibeli oleh UMKM (IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Portasius, untuk menjalankan usaha tanpa modal, UMKM cukup mengakses website www.linistore.id untuk melakukan pendaftaran. Setelah itu, tim survei akan mendatangi lokasi tempat usaha. Jika permohonan disetujui maka mitra UMKM sudah bisa memesan sejumlah produk untuk diambil di gudang KUD.

"Untuk memesan produk atau barang yang akan dibeli bisa memesan secara daring melalui aplikasi dan nantinya tinggal mengambil produk yang dipesan tanpa membayar terlebih dahulu. KUD kita gerakkan ke arah digitalisasi," ungkapnya.

UMKM juga cukup membayar barang yang laku terjual dan bisa mengembalikan produk yang tidak laku. Hal ini diharapkan dapat mempermudah UMKM dalam mengelola produk sesuai dengan permintaan pasar.

"Jadi istilahnya UMKM hanya perlu tempat usaha saja tanpa modal untuk membeli produk yang akan dijual. Bagi pedagang pasar juga bisa kulakan produk atau barang yang dijual di pasar tanpa bayar barang yang dibeli terlebih dahulu. Tentu produk yang kita tawarkan harganya bersaing dengan grosir. Kita datangkan barang langsung dan pabrik ke gudang KUD sehingga harga pasti lebih murah dari harga grosiran. Kita juga memfasilitasi UMKM lokal untuk menitipkan produknya ke KUD untuk dipasarkan kepada pedagang atau UMKM lainnya," ujarnya.‎

Lebih jauh, Portasius mengatakan dari KUD Tri Upoyo, Kapanewon Piyungan, nantinya digitalisasi KUD juga akan berkembang ke daerah lain. Ia menargetkan ada lebih dari 9 ribu KUD di Indonesia yang akan berkolaborasi dengan INKUD dan JLI untuk memberdayakan UMKM.

"Krisis ekonomi dan pademik telah membuktikan bahwa pelaku UMKM termasuk pedagang pasar paling bertahan namun demikian mereka butuh dukungan untuk terus bergeliat menggerakkan ekonomi masyarakat," terangnya.

3. Pelaku UMKM antusias

INKUD dan JLI Kolaborasi, UMKM di Bantul Bisa Buka Usaha Tanpa Modal‎Pelaku UMKM lokal juga bisa menitipkan produk untuk dijual kembali ke UMKM atau pedagang. (IDN Times/Daruwaskita)

Salah seorang pedagang kelontong di Dusun Klenggotan, Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan Bantul, Tutik mengaku sangat terbantu dengan kolaborasi INKUD dan JLI yang memanfaatkan gudang KUD Tri Upoyo, Piyungan untuk menyalurkan produk-produk yang dibutuhkan UMKM tanpa harus membayar terlebih dahulu.

"Keuntungan pertama, kita tidak punya modal bisa beli barang karena dibayar pada minggu kedua dan yang dibayar hanya produk yang laku saja dan yang tidak laku bisa dikembalikan. Ini kan kaya pedagang angkringan yang hanya membayar makanan yang laku saja kepada pemasok. Makanan yang tidak laku dibalikin," ucapnya.

Cara untuk mendaftar menjadi anggota juga cukup mudah bahkan jika tidak bisa mengisi secara daring bisa langsung datang ke KUD dan didaftarkan oleh petugas yang ada di KUD. Sehingga, pedagang yang gagap teknologi pun tidak akan menjadi masalah.

"Jadi anak-anak muda yang melek teknologi yang bisa membantu UMKM untuk mengakses produk-produk yang ada di KUD untuk dijual lagi ke masyarakat," katanya.

4. Pemkab Bantul optimistis INKUD dan JLI mampu mendongkrak perekonomian UMKM

INKUD dan JLI Kolaborasi, UMKM di Bantul Bisa Buka Usaha Tanpa Modal‎Kepala Dinas Koperasi, UMK dan Perindustrian Bantul, Agus Sulistiyana.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Bantul, Agus Sulistiyana, mengatakan adanya kemitraan INKUD dengan JLI dipastikan akan membangkitkan KUD yang mati suri di Kabupaten Bantul. Selain itu juga bisa mendukung para pedagang atau UMKM yang kini juga terdampak pandemik.

"Dengan meningkatnya atau bangkitnya pedagang disaat pandemi ini maka secara tidak langsung kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di Bantul juga akan meningkat," ujarnya.

Menurutnya, 17 KUD di Bantul semuanya masih aktif tetapi perlu adanya pembenahan, khususnya pada sumber daya manusia dan manajemen. Ia mengatakan perlu ada regenerasi dengan merekrut anak muda yang melek teknologi.

"Kalau sudah berbicara digitalisasi maka kita butuh anak muda yang benar-benar tahu teknologi informasi dan pengelolaan usaha atau manajemen yang baik," ujarnya.

Agus menambahkan, dari 17 KUD di Bantul, yang benar-benar siap baik dari fisik gudangnya dan SDM baru lima KUD. Namun, ke depan gudang-gudang KUD yang lainnya juga akan disiapkan untuk bermitra dengan INKUD dan JLI.

"Sejauh ini baru lima KUD di Bantul yang siap untuk berkolaborasi dengan INKUD dan JLI, salah satunya KUD Tri Upoyo, Kapanewon Piyungan," terangnya.‎

Baca Juga: Ubah Strategi Perusahaan, Mulai Juli 2021 Giant Tutup Semua Gerai    

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya