Budidaya Ayam Jawa Super Menjanjikan untuk Kuliner Ingkung

Beternak ayam jenis ini mulai diminati anak muda

Bantul, IDN Times - Menjamurnya kuliner ingkung ayam kampung di Kabupaten Bantul membuat permintaan daging ayam kampung semakin tinggi. Untuk menyiasati kebutuhan tersebut, budidaya ayam jawa super bisa menjadi usaha yang menjanjikan.

Baca Juga: DPRD Bantul Minta Pembangunan Little Tokyo di Dlingo Disetop

1. Butuh keberlanjutan pasokan ayam untuk kuliner ingkung ‎

Budidaya Ayam Jawa Super Menjanjikan untuk Kuliner IngkungBupati Bantul, Abdul Halim Muslih. IDN Times/Daruwaskita

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan kebutuhan daging ayam kampung untuk diolah menjadi menu kuliner ingkung tak hanya mengandalkan dari pedagang ayam di pasar karena butuh keberlanjutan pasokan ayam kampungnya.

"Nah salah satu solusi untuk memenuhi pasokan ayam kampung di tempat kuliner ingkung dibutuhkan sebuah peternakan ayam yang setiap hari bisa memasok secara rutin kebutuhan ayam kampung," katanya di kelompok ternak ayam jawa super Abdi Farma, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Senin (27/9/2021).

2. Ayam jawa super sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan daging ayam kampung‎

Budidaya Ayam Jawa Super Menjanjikan untuk Kuliner IngkungBudidaya ayam joper menjanjikan di Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Peternakan ayam jawa super atau joper, kata Halim, bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan ayam untuk diolah menjadi kuliner ingkung. Selain itu, ayam joper ini masa panennya hanya butuh waktu 70 hari, jauh lebih pendek dari ayam kampung yang baru bisa dipotong di usia enam bulan ke atas.

"Usia 70 hari, ayam jawa super bobotnya bisa mencapai satu hingga 1,2 kilogram sehingga sangat pas untuk diolah menjadi kuliner ingkung atau kuliner lain yang bahan bakunya dari ayam kampung," ungkapnya.

Ayam joper merupakan hasil silangan antara ayam petelur dengan pejantan ayam bangkok. Makanya, dagingnya tak beda jauh dengan ayam kampung yang dipelihara kebanyakan masyarakat di Bantul.

"Dagingnya ya persis seperti ayam kampung sehingga cocok untuk kuliner ingkung atapun kuliner lainnya yang berbahan baku daging ayam kampung," terangnya.

3. Anak muda di Bantul mulai tertarik budidaya ayam jawa super‎

Budidaya Ayam Jawa Super Menjanjikan untuk Kuliner IngkungKabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Pangan Keluatan dan Perikanan (DPPKP) Bantul, Joko Waluyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul, Joko Waluyo, mengatakan kelompok ternak ayam joper di Kabupaten Bantul saat ini mencapai 45 kelompok dan tersebar di 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul.

"Meski sudah puluhan kelompok ternak ayam joper namun untuk memenuhi kebutuhan pasar di Bantul masih kurang dan masih membutuhkan pasokan dari pedagang ayam yang biasa membeli ayam dari masyarakat atau di pasar unggas," ujarnya.

Untuk harga daging ayam joper perkilogram tak beda jauh dengan ayam kampung yakni dalam kisaran Rp60 ribu (yang sudah dibersihkan bulunya). Harga ayam joper ini juga terbilang stabil. Tidak seperti daging ayam potong yang kadang jatuh dan terkadang melonjak tinggi.

"Yang lebih senang kalau bagi saya saat ini mulai ada generasi muda yang mulai menggeluti ternak ayam joper seperi di kelompok ternak ayam joper di Padukuhan Lemahdadi, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan," ucapnya.‎

Baca Juga: Harga Telur Turun, Peternak Bantul Tak Mampu Tutupi Biaya Pakan 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya