TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengintip Little Garden, Rumah Makan Healthy Food di Yogyakarta

Memiliki keistimewaan dari setiap sajiannya

Bagian depan Little Garden - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Makanan sehat kini tidak hanya dibutuhkan oleh orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan, namun juga tuntutan gaya hidup yang menuntut kita untuk lebih selektif dalam memilih makanan.

Salah satu penyedia makanan sehat yang bisa kamu temui di Yogyakarta, adalah Little Garden. Bahkan Little Garden menjadi tujuan pertama keluarga Irfan Bachdim, saat menikmati makanan vegan di di Yogyakarta. 

Baca Juga: Billie Elish Hingga Ariana Grande, 7 Artis Ini Jalani Gaya Hidup Vegan

1. Terletak tak jauh dari Stadion Maguwoharjo

Berbagai bahan makanan sehat juga dijual di Little Garden - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Little Garden terletak di Jl. Mirota No. B5, Tajem, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Letaknya sekitar 2,5 km dari Stadion Maguwoharjo. Rumah makan ini berada di kompleks perumahan di kawasan Tajem.

Walaupun tempat yang disediakan tidak terlalu besar, namun sajian makanan yang sehat menjadi tujuan utama datang ke Little Garden.

 

2. Beralih menjadi restoran healthy food karena sadar akan bahaya makanan tidak sehat

Dadang dan tim dapur sedang mempersiapkan menu - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Little Garden didirikan pada tahun 2012, namun baru tahun  2015 fokus di bidang healthy food.

Alasan beralihnya Little Garden yang awalnya restoran yang menyediakan makanan biasa adalah,  pengelola restoran ini merasa bahwa orang-orang yang berada di dapur Little Garden bisa sakit, karena setiap hari mencicipi makanan yang mengandung MSG, minyak goreng, hingga bahan kimia pabrikan.

"Kita tiga tahun kayak gini terus, gantian badan kita yang istilahnya tidak akan kuat. Jadi gimana biar kita bisa makan, tapi badan juga tetap terkontrol. Akhirnya kita beralih ke bahan healthy food," ungkap Dadang selaku pengelola Little Garden.

3. Bahan makanan diolah, setelah pengunjung memesan sehingga lebih fresh

Beberapa menu yang bisa dipesan di Little Garden - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Menariknya di Little Garden tidak ada makanan atau minuman yang ready, mereka baru membuatnya saat pelanggan memesan, sehingga menu yang disajikan selalu fresh.

Walaupun menjadikan waktu penyajiannya tergolong lama,  sekitar 15 hingga 20 menit untuk satu menu, namun bisa dipastikan hasilnya lebih fresh dibanding makanan cepat saji.

"Jadi hampir semuanya makanan yang di sini tidak ada yang ready, kalau kita buat sekarang semuanya istilahnya gak akan fresh lagi," ucap Dadang.

Dadang juga mengatakan bahwa pelanggan yang datang ke sini, lebih cocok untuk bersantai sambil menunggu olahan makanannya jadi.

"Kalau buru-buru, lebih baik melakukan reservasi terlebih dahulu untuk menyingkat waktu agar bisa dimasakkan terlebih dahulu menu pesanannya sebelum datang ke Little Garden," ujar Dadang. 

Baca Juga: Kamu Pencinta Binatang? Ini 9 Makeup Vegan yang Bisa Jadi Andalanmu

4. Hampir 90% bahan yang digunakan merupakan olahan sendiri

Berbagai bahan makanan organik juga dijual di Little Garden - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Saat ini bahan yang digunakan Little Garden 90 persen merupakan bahan alami yang diolah sendiri. Hampir seluruh komponen terutama untuk dressing diolah sendiri

Sedangkan 10 persen sisanya, menggunakan bahan pabrikan. Hal ini harus dilakukan karena terhalang proses produksi yang sulit, seperti penggunaan minyak zaitun.

Selain menanam sendiri beberapa sayuran yang menjadi bahana makanan, Little Garden juga bekerja sama dengan petani organik untuk menyuplai bahan bakunya.

5. Yellow Rice Spices dan Namastay Satay menjadi menu best seller-nya

Rendang burger di Little Garden - Instagram.com/littlegardenyk

Menu best seller yang dimiliki Little Gargen adalahYellow Rice Spices dan Namastay Satay

Yellow Rice Spices, merupakan nasi kuning yang disajikan dengan sate jamur, rendang jamur, kentang, cabai, hingga tempe. Selain itu yang membuat spesial adalah rasa nasi kuningnya yang sangat terasa bumbu rempahnya.

Sedangkan Namastay Satay, adalah sate dengan bahan dasar jamur. Namun yang jadi pembeda adalah saus kacangnya. Kacang yang digunakan berbeda dengan saus kacang biasa. Little Garden menggunakan kacang mede untuk menggantikan kacang tanah.

Selain kedua makanan best seller itu, ada juga burger rendang yang menggunakan bahan dasar jamur untuk pembuatan rendangnya. Sedangkan roti untuk burgernya , terbuat dari bahan gluten free karena diolah sendiri oleh Little Garden menggunakan tepung sorgum. Bahkan saus untuk burgenya, dibuat sendiri oleh Little Garden.

"Jadi rendang jamur di-combine dengan burger. sedangkan burgernya itu kan untuk bun-nya itu gluten free, kita membuat sendiri dari tepung sorgum," ucap Dadang.

Dipastikan menu di Little Garden berganti setiap bulannya. Menurut Dadang, setiap bulan setidaknya ada dua menu baru yang masuk untuk menggantikan dua menu lama.

Hal ini agar pengunjung Little Garden, tidak bosan dengan menu yang selalu sama. Ide-ide menu baru pun datang dari executive chef Little Garden yang juga bekerja sama dengan koki-koki luar negeri seperti dari negara Inggris dan India.

Baca Juga: Resep Vegan, Ini 7 Dessert Unik Bikin Ngiler, Gak Harus Berbahan Sayur

Berita Terkini Lainnya