Kuliah Jurusan Perbandingan Agama, Zen Malah Sukses Jadi Entrepreneur
Youth Dialog Studio ajak anak muda Jogja berani berwirausaha
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Rabu (21/8) pagi, suasana kantor IDN Times Jogja tampak berbeda dari biasanya, ratusan anak muda tampak memadati bangku-bangku yang disusun sedemikian rupa di area terbuka coworking space itu. Mereka tampak antusias mendengarkan CEO English Cafe, Moh Zainollah, memaparkan materi tentang membangun bisnis tanpa modal.
Zen, sapaan akrab Zainollah, menjadi pemateri dalam acara Youth Dialog Studio (YDS) yang digagas oleh organisasi United in Diversity (UID) di Sinergi Coworking Space Yogyakarta, Rabu (21/8). Ia bercerita bagaimana ia menjadi entrepreneur meski latar pendidikannya adalah jurusan Perbandingan Agama.
"Jurusan kini gak lagi relevan. Saya belajar Perbandingan Agama di kampus, kemudian terjun di dunia entrepreneur. Saya bersyukur bisa bertemu dengan Hamli, Founder English Cafe, dan sekarang kita bisnis bareng," tutur Zen.
Baca Juga: 8 Alasan Logis Wirausaha adalah Karier yang Tepat bagi Millennials
1. Ajak anak muda untuk berani berwirausaha sekaligus peduli sekitarnya
Youth Dialog Studio merupakan bagian dari Youth Action Forum (YDS) 2019, sebuah platform bagi anak muda untuk berbagi wawasan dan berkolaborasi. Wadah ini diharapkan bisa menghasilkan solusi untuk menjawab masalah di masyarakat secara inklusif, holistik, dan berkelanjutan.
Acara ini digelar di 4 kota berbeda, yaitu Makassar, Yogyakarta, Bandar Lampung, dan Kupang dengan menggandeng DANA, penyedia layanan dompet digital, sebagai mitra. Untuk Yogyakarta sendiri, tema yang dipilih adalah entrepreneurship.
"Millennial memandang bisnis itu gak sekadar profit. Mereka juga punya kepedulian bahwa perusahaan seharusnya mengembangkan masyarakat dan mempedulikan lingkungan. Mumpung anak muda masih mengembangkan bisnis mereka, perlu dipacu lagi kepedulian itu," ujar Garnadipa Gilang, UN SDSN Program Coordinator yang juga terlibat menyelenggarakan YDS.
Apalagi, lanjutnya, 38 persen anak muda di DI Yogyakarta adalah wirausahawan.
"Semakin banyak wirausaha yang punya kepedulian, yang makmur gak cuma pelaku bisnisnya saja, tapi juga orang-orang di sekitar mereka," tambah Gilang.
Baca Juga: Bank Indonesia Resmi Luncurkan QRIS, Transaksi Tinggal Pindai QR Code