November Inflasi DIY 0,31 Persen, Salah Satunya Dipicu Volatile Food
Harga telur ayam naik capai Rp22.450
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times-Beberapa komoditas pangan memasuki akhir tahun mulai mengalami kenaikan harga. Kondisi tersebut menjadi salah satu pemicu inflasi DIY pada November 2019, yang tercatat sebesar 0,31 persen.
“Inflasi yang terjadi pada November, terutama disebabkan oleh peningkatan tekanan inflasi pada kelompok harga bergejolak yakni volatile food,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY, Hilman Tisnawan, Selasa (3/12).
Baca Juga: Biaya Kuliah Akibatkan Inflasi di Kota Yogyakarta
1. Harga sejumlah volatile food naik
Pada inflasi November, Hilman mengungkapkan kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) mengalami tekanan inflasi yang relatif terbatas. Sementara itu, tekanan inflasi inti (core inflation) sudah cenderung menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
Kenaikan harga sejumlah volatile food turut mendorong inflasi. Kelompok komoditas pangan yang mengalami inflasi 0,87 persen, utamanya disebabkan oleh beberapa komoditas. Antara lain bawang merah, daging ayam ras dan telur.
“Pada komoditas bawang merah, musim panen yang telah berakhir di beberapa sentra produksi di Bantul dan Gunungkidul menyebabkan pasokan di pasar semakin terbatas, sehingga harga cenderung meningkat,” ungkap Hilman.
Baca Juga: 5 Kelompok Pengeluaran ini Kerek Inflasi Kota Yogyakarta