TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diburu Konsumen, Migor Curah di Bantul Langka dan Mahal

Migor curah dijual Rp18 ribu per liter

ilustrasi minyak goreng curah (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Bantul, IDN Times - ‎Pencabutan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng (migor) kemasan menjadikan konsumen memburu minyak goreng curah yang harganya jauh lebih murah. Perpindahan konsumsi dari migor kemasan ke migor curah berakibat pada langkanya migor curah di pasaran yang ada di Kabupaten Bantul.

Baca Juga: Minyak Goreng Curah di Jogja Langka, Harga Melebihi Produk Kemasan

1. Pasokan migor curah dari distributor minim

Ilustrasi distributor minyak goreng. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Salah satu pedagang migor di Pasar Bantul Kota, Siti Hanifah, mengatakan saat ini dirinya kesulitan untuk mendapatkan migor curah karena minimnya pasokan dari distributor. 

"Hari-hari ini susah untuk mendapatkan migor curah dari distributor. Minimnya pasokan distributor langka menyebabkan harga migor curah mengalami kenaikan," ucapnya, Rabu (23/3/2022).

2. Distributor beri syarat kepada pedagang untuk bisa membeli migor curah‎

Minyak Goreng Curah. (IDN Times/Adeng Bustomi)

Menurutnya setiap hari dirinya berburu migor curah dari distributor yang ada di Bantul dan Sleman. Namun untuk bisa membeli migor curah para distributor mengharuskan dirinya membeli produk lainnya senilai Rp500 ribu baru migor dijual oleh distributor.

"Semacam syarat, kalau mau beli minyak curah harus keluar duit dulu Rp500 ribu untuk beli produk lain yang dijual oleh distributor migor curah. Setelah itu saya boleh membeli migor curah satu jeriken isi 18 liter migor curah," ucapnya.

Karena sulitnya mendapatkan migor curah dari distributor, Hanifah mengaku terpaksa menaikkan harga jual minyak curah per liternya yang harusnya sesuai HET di kisaran Rp14 ribuan, namun terpaksa dijual Rp18 ribu.

"Wong dari distributor migor curah juga tidak diberi subsidi," terangnya.

Karena migor curah langka, para pembeli juga dibatasi pembeliannya maksimal hanya lima liter. Dalam sehari saat migor curah masih mudah didapat bisa menjual hingga 15 jeriken namun saat ini maksimal hanya tujuh jeriken saja.

"Ya itu soalnya untuk mendapatkan migor curah dari distributor ada syaratnya dengan membeli produk senilai Rp500 ribu membuat pengeluaran juga bertambah dan distributor migor curah juga membatasi penjualannya," ungkapnya.

3. Pedagang terpaksa menaikkan migor curah lebih tinggi dari HET‎

Minyak goreng curah yang dijual di pasar. IDNTimes/Savi

Pedagang migor lainnya di Pasar Bantul Kota, Safaat mengaku saat ini untuk mendapatkan migor curah maupun migor kemasan sulit. Bahkan untuk migor curah lebih sulit mendapatkannya dibandingkan migor kemasan.

"(Saat) HET, migor kemasan saja tetap susah didapat, apalagi migor curah yang harganya lebih murah," ungkapnya.

Senada dengan Hanifah, Safaat juga mengaku untuk mendapatkan minyak goreng curah dengan kapasitas 18 liter per jeriken dirinya haru merogoh kocek Rp500 ribu untuk membeli produk lain yang juga dijual oleh distributor migor seperti gula, tepung atau produk lainnya.‎

"Karena ada syarat itu, saya terpaksa menaikkan harga migor curah di atas harga HET," ucapnya.

Baca Juga: Polres Bantul Sita Ratusan Botol Miras Kemasan hingga Oplosan  

Berita Terkini Lainnya