TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lantik Pengurus, HIPPI DIY Targetkan Cetak 1.000 Pengusaha Baru

Fokus pada bisnis kuliner, fashion dan kriya‎

Pelantikan pengurus Hippi DIY di Hotel Forriz Yogyakarta, Rabu (30/10). IDN Times/Daruwaskita

Kota Yogyakarta, IDN Times - Pengurus Himpunan Pengusaha Pribumi (HIPPI) DI Yogyakarta periode 2019-2024 resmi dilantik di di Hotel Forriz Yogyakarta, Rabu (30/10). Lewat kepengurusan baru ini, HIPPI menargetkan terciptanya 1.000 pengusaha baru di Yogyakarta.

1. 70 persen pengurus DPD HIPPY DIY didominasi anak muda‎

IDN Times/Daruwaskita

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HIPPI DIY, Sarbini mengatakan target 1.000 pengusaha baru di DIY dibagi ke 5 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HIPPI Kabupaten/Kota se-DIY. Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman masing-masing menargetkan 150 pengusaha baru, sedangkan Kabupaten Bantul, Gunungkidul dan Kulon Progo menargetkan masing-masing 250 pengusaha baru.

"Dengan komposisi pengurus DPD HIPPI DI Yogyakarta periode 2019-2020 yang didominasi 70 persen adalah anak muda dan 30 persennya sisanya pengusaha senior, target tersebut tidaklah sulit untuk tercapai," katanya di sela-sela pelantikan pengurus HIPPI DIY periode 2019-2024.

Baca Juga: Gojek Gandeng RedDoorz Ajak Plesiran Tanpa Ribet

2. HIPPI DIY fokus pada usaha kuliner, fashion dan kriya‎

IDN Times/Daruwaskita

Sarbini mengaku HIPPI akan lebih fokus pada kuliner, fashion, dan kriya karena potensi usaha tersebut sangat besar di Yogyakarta.

"Untuk produk kriya ketika berkunjung ke Bali untuk mencari sekadar suvenir, sebagian besar dari Yogya. Demikian pula baju batik juga dari Yogyakarta. Untuk kuliner bahkan saat menjadi buruan wisata ketika berkunjung ke Yogyakarta," ungkapnya.

3. Tidak akan gagap dengan perkembangan digital

pixabay.com/Sasin Tipchai

Sarbini mengatakan perkembangan digitalisasi sangat cocok dengan kepengurusan baru HIPPI DIY yang didominasi anak muda. Mereka tidak akan gagap dengan kemajuan teknologi sehingga mempermudah untuk memasarkan produk.

"Saya kira kalau pengurusnya anak muda tidak kaget lagi dengan teknologi digitalisasi yang saat ini menjadi ujung tombok pemasaran," ungkapnya.

Baca Juga: Daya Saing Industri Manufaktur Rendah, BI DIY Ungkap Penyebabnya 

Berita Terkini Lainnya