TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Cabai Merah Imperial Melonjak, Petani Panen Rezeki

Harga di tingkat petani mencapai Rp34 ribu per kg

Salah satu petani cabai merah besar imperial di lahan pasir Pantai Samas, Sargiman alias Glemboh. IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - ‎Harga cabai yang semakin "pedas" di tingkat pedagang pasar tradisional Kabupaten Bantul, membuat petani kecipratan rezeki. Cabai merah besar imperial yang merupakan jenis cabai favorit petani di lahan pasir Pantai Samas saat ini menembus harga Rp34 ribu per kilogram.

Baca Juga: Dalam Satu Pekan Harga Cabai Rawit Naik Rp25 Ribu Per Kilogram 

1. Harga lelang cabai merah besar tembus Rp 34 ribu perkilogramnya‎

Panen cabai merah besar di lahan pasir Pantai Samas. IDN Times/Daruwaskita

Salah satu petani cabai merah besar imperial di lahan pasir Pantai Samas, Sargiman, mengatakan cabai merah besar imperial di tingkat petani dihargai Rp34 ribu per kilogram saat dilelang pekan ini. Harga ini naik dibandingkan pekan sebelumnya.

"Lelangan hari Senin (6/1) dihargai Rp34 ribu per kilogram. Sedangkan lelang 1 pekan sebelumnya hanya dihargai Rp25 ribu," katanya, Jumat (10/1).

2. Sekali petik, petani memanen 3-4 kuintal

Cabai merah besar. IDN Times/Daruwaskita

Menurut Sargiman, dengan luas lahan 1400 meter, ia bisa mendapatkan hasil sekitar 3-4 kuintal cabai merah besar jenis imperial.

"Untuk sekali petik saya dibantu setidaknya 3 tenaga petik, dari pagi hingga menjelang sore atau sebelum lelang berlangsung," tuturnya.

Dengan hasil tersebut, dia mengaku menerima pendapatan di atas Rp10 juta. Namun itu masih dipotong upah pemetik Rp100 ribu per orang.

"Kalau harga Rp34 ribu pasti kita untung. Namun jika lelang harganya di bawah Rp10 ribu per kilogram pasti kita hanya balik modal saja," ucapnya.

Sargiman mengaku beruntung karena tanaman cabai besar imperial untuk masa tanam kali ini minim serangan hama, baik jamur atau lalat buah. Sebab, lahan yang digunakan menanam selama 2 kali masa tanam dibiarkan menganggur.

"Jadi sisa-sisa jamur yang ada di tanah sudah mati sehingga ketika ditanam lagi serangan jamur minim. Masa petik cabai yang biasanya maksimal 15 kali bisa sampai 30 kali petik,"tuturnya.

Ancaman bagi petani cabai di lahan pasir saat ini selain jamur adalah lalat buah yang membuat cabai membusuk dan tak laku dijual.

"Kalau jamur biasanya membuat pohon mati di awali dengan daun layu. Namun kalau lalat buah menyerang buah cabai yang membuat buah cabai membusuk," ungkapnya.

Baca Juga: Petani di Lahan Pasir Pantai Samas Raup Untung dari Cabai

Berita Terkini Lainnya