TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Defisit APBN Diperkirakan Semakin Melebar, Ini Solusi dari Rizal Ramli

Negara harus serius kejar "big fish"

Rizal Ramli (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Yogyakarta, IDN Times - Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kemungkinan makin melebar. Perkiraan soal defisit itu pun diakui Menteri Keuangan Sri Mulyani usai menghadiri Rapat Kabinet Terbatas di Istana Negara, Jakarta, Kamis (24/10). 

“Melihat penerimaan dari sejumlah sektor yang kurang membaik, defisit kemungkinan melebar,” kata Sri Mulyani.

Kemungkinan defisit APBN yang semakin melebar mendapatkan kritik dari Mantan Menteri Koordinator Perekonomian pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli.

Baca Juga: Alasan Jokowi Duetkan Airlangga-Sri Mulyani Jadi Menteri Tim Ekonomi

1. Tim ekonomi dalam menekan defisit APBN caranya selalu sama

kemenkeu.go.id

Rizal Ramli mengatakan, tim ekonomi pemerintahan memang sudah sanggup mendeteksi melebarnya defisit APBN itu. Tapi, solusi yang mereka pikirkan, yang disiapkan, dan kemudian ditempuh selalu itu-itu saja. 

“Coba cari cara lain, dan hindari solusi tambah utang, sebab cara itu memang terhitung cukup mudah tapi bebannya paling berat," kata Rizal Ramli dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Jumat (25/10).

2. Kejar wajib pajak besar, korporasi besar dan perusahaan asing

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Selama ini, menurut Rizal, rasio pajak terbilang rendah lantaran tim ekonomi hanya menghabiskan energi untuk menguber wajib pajak yang kecil-kecil dan menengah. Akibatnya realisasi penerimaan pajak tidak mencapai target. Sampai akhir Desember 2019, diperkirakan hanya 82-85 persen yang terealisasi dari Rp1.577, 56 triliun yang dipatok pada APBN 2019. 

Rizal mengusulkan agar tim ekonomi serius mengejar big fish atau wajib pajak besar, korporasi besar, dan perusahaan asing yang selama ini beroperasi di Indonesia. 

"Toh, pemerintah di negara asal para korporasi itu sangat sangat ketat dalam soal pajak," lanjutnya. 

Baca Juga: Rizal Ramli: Kebijakan Bunga Utang Sri Mulyani Makin Bebani Rakyat 

Berita Terkini Lainnya