TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Aman Membawa Anak Naik Motor, Tak Boleh Sembarangan! 

Bekali anak pengetahuan tentang cara berkendara yang aman

Cara anak membonceng sepeda motor/ Humas Honda Jogja

Yogyakarta, IDN Times - Sepeda motor menjadi alat mobilitas paling efektif dan banyak digunakan untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Salah satunya digunakan untuk mengantar anak ke sekolah atau sekadar membonceng berkeliling menikmati perjalanan. Kendati demikian, orangtua perlu memahami cara yang aman saat membonceng si buah hati agar selamat selama perjalanan.

Gaya membawa anak yang paling mudah dan banyak dilakukan adalah membonceng anak di posisi depan. Menurut Johannes Lucky, Manajer Safety Riding Department PT Astra Honda Motor, berbagai alasan disampaikan para orangtua saat menempatkan anak di depan. Padahal cara tersebut berpotensi membahayakan keselamatan si anak .

”Biasanya orangtua membonceng anak di depan karena anak bisa menikmati pemandangan dan merasa senang saat duduk di depan. Ada juga yang berpikir posisi anak di depan lebih aman dan mudah dikontrol saat tertidur. Padahal ini tidak benar,” ujar Luck melalui keterangan tertulisnya, Minggu (25/7/2022). 

Terdapat beberapa potensi bahaya saat membonceng anak di bagian depan. Seperti terbentur setang kemudi, terjepit, mendapatkan gangguan kesehatan, menutupi ruang pandangan pengemudi, mengganggu pengendalian, hingga salah komunikasi atau membaca informasi dari panel meter sepeda motor.

Lalu, bagaimana berkendara yang aman dengan anak? Berikut hal yang perlu diperhatikan membawa si buah hati saat berkendara:

 

1. Perlengkapan berkendara

Ilustrasi helm motor (IDN Times/Fadhliansyah)

Anak wajib menggunakan perlengkapan berkendara, karena pembonceng dan pengendara memiliki risiko yang sama. Keduanya wajib menggunakan helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu.

Baca Juga: Pemain Baru PSS Ze Valente Terkejut di Sleman Banyak Sepeda Motor 

2. Posisi anak

Cara anak membonceng sepeda motor/ Humas Honda Jogja

Pastikan anak membonceng di belakang dengan posisi lurus dengan tubuh pengendara dan rapat, sehingga anak dapat memegang tubuh pengendara lebih baik dan meningkatkan keseimbangan saat berkendara.

3. Sabuk pengaman saat anak dibonceng

Instagram.com/aditsur88

Pastikan tangan anak sudah bisa memegang kuat pengendara. Bisa juga ditambahkan sabuk pembonceng sehingga keseimbangan dan posisi anak dapat lebih terjaga.

Jangan lupakan kondisi kaki, apabila sudah bisa menginjak pijakan kaki pembonceng, maka ingatkan anak kita untuk tidak memainkan kakinya. Hal ini mencegah potensi tersenggol kendaraan lain atau masuk ke dalam roda. 

 

Baca Juga: Gak Bayar Pajak Motor 2 Tahun, Data STNK Bisa Dihapus Permanen

4. Kontrol kecepatan

Pixabay.com/christels

Saat berkendara dengan anak, kita perlu mengontrol kecepatan berkendara. Hal ini ditujukan untuk:

a. Mencegah anak terpental atau terguncang saat kita membuka gas, karena pegangan anak yang belum kuat, atau anak tidak siap terhadap pergerakan yang tiba-tiba. 

b. Mencegah anak terlempar saat menikung dengan kecepatan tinggi. Hal ini berpotensi mengakibatkan pergeseran kekuatan pegangan anak ke tubuh pengendara, karena tenaga yang dimiliki anak kecil tidak sekuat orang dewasa.

c. Mencegah terjadinya pengereman yang kuat. Saat menggunakan kecepatan tinggi, kita berpotensi untuk melakukan pengereman kuat yang akhirnya akan memberikan rasa tidak nyaman kepada anak kita.

5. Atur waktu dan jarak

Unplash/Rafael Lopes de Lima

Anak memiliki ketahanan, sehingga mereka tidak bisa diperlakukan sama. Mengatur waktu keberangkatan lebih pagi bagus untuk menghindari terik matahari yang dapat mengurangi ketidaknyamanan saat berkendara.

Mengatur rute keberangkatan juga diperlukan sehingga bisa terhindar dari kemacetan dan dapat sampai lebih cepat ditempat tujuan. 

 

Berita Terkini Lainnya