5 Cara Merawat Radiator Mobil Agar Mesin Gak Overheating

Suhu terlalu panas bisa berbahaya bagi mesin!

Radiator adalah salah satu komponen mesin mobil yang sangat penting. Komponen ini berperan menjaga suhu mesin kendaraan tetap pada suhu optimalnya.

Jika terjadi kerusakan atau kegagalan sistem radiator, maka akan terjadi overheating pada mesin. Jika dipaksakan dalam keadaan seperti ini, mesin mobilmu bisa rusak, lho!

Oleh karena itu, performa radiator perlu selalu dijaga agar tetap prima. Ini dia beberapa tips merawat radiator yang bisa kamu lakukan agar kemampuannya menjaga suhu mesin mobil tetap optimal.

1. Perhatikan kondisi cairan radiator

5 Cara Merawat Radiator Mobil Agar Mesin Gak Overheating(IDN Times/Dwi Agustiar)

Radiator menggunakan cairan berupa coolant untuk mendinginkan mesin. Ketahanan kondisi coolant pun tiap mobil bisa berbeda-beda karena tergantung kondisi radiator dan usia mobilnya. Ada baiknya kamu selalu mengecek kondisi coolant dengan melihatnya dari balik tutup radiator.

Jika coolant sudah terlihat keruh atau ada kerak yang mengapung di atasnya maka sebaiknya kamu kuras radiator dan ganti dengan coolant yang baru. Pastikan kamu membuka tutup radiator dalam kondisi mesin dingin ya, karena coolant bisa muncrat ke atas jika kamu membuka tutup radiator saat mesin masih panas.

Menguras radiator juga bisa dilakukan sendiri, lho. Caranya dengan membuka keran pembuangan radiator yang berada di bagian bawah. Lalu setelah semua coolant keluar, kamu bisa membilas radiator dengan air mengalir dari selang dengan memasukkannya ke dalam bibir radiator.

Sembari air mengalir, kamu bisa menghidupkan mobil dan sedikit menginjak gas untuk mengeluarkan udara atau coolant yang masih terjebak di dalam sistem mesin kendaraan. Lakukan terus sampai air yang keluar dari pembuangan menjadi bersih.

Setelah itu, tutup keran pembuangan radiator dan mulai isi coolant hingga penuh. Sambil menyalakan mesin, periksa sirkulasi radiator dengan melihat coolant yang ada di dalam radiator.

Jika coolant bergerak melingkar seolah seperti akan tersedot ke bawah, itu tandanya sirkulasi radiator tidak ada masalah. Biasanya saat pedal gas diinjak, coolant akan menyusut karena mengisi bagian yang kosong. Isi kembali coolant sampai benar-benar penuh. 

Jika kamu kesulitan menguras sendiri radiatornya, kamu bisa membawanya ke bengkel radiator agar dibantu pengurasannya.

2. Perhatikan jarak tempuh kendaraan

5 Cara Merawat Radiator Mobil Agar Mesin Gak OverheatingPixabay/MikesPhoto

Selain mengecek sendiri kondisi coolant, kamu wajib mengganti coolant setiap 40.000 km sekali. Meskipun coolant terlihat masih bagus, namun jika sudah melewati jarak tempuh tersebut, kamu wajib mengganti coolant karena daya pendinginannya sudah tidak maksimal lagi. Caranya sama dengan cara menguras coolant di atas.

Baca Juga: Risiko yang Akan Kamu Hadapi Saat Parkir Mobil Sembarangan

3. Sesuaikan cairan radiator dengan kondisi mobil

5 Cara Merawat Radiator Mobil Agar Mesin Gak OverheatingCheki.co.ke

Memilih cairan radiator tidak bisa sembarangan. Salah memilih cairan justru bisa membuat radiator mampet dan mesin overheat. Jika kamu membeli mobil dalam kondisi baru, dan sudah saatnya mengganti cairan radiator untuk pertama kali, maka cairan radiator yang paling tepat adalah sesuai dengan petunjuk pada buku manual kendaraan kamu. Gunakan sesuai dengan rekomendasi pabrik sehingga radiator akan selalu aman. 

Namun jika kamu membeli mobil dalam kondisi bekas, kamu bisa mengecek dulu cairan radiator yang digunakan atau menanyakan service record mobil tersebut kepada pemilik sebelumnya. Jika masih teratur menggunakan coolant bawaan pabrik, maka kamu tinggal meneruskannya. Namun jika sudah diganti dengan coolant merek tertentu kamu bisa menyesuaikan cairan radiator dengan merek coolant tersebut.

Selalu baca jenis coolant yang ingin kamu masukkan ke dalam radiator karena coolant ada jenisnya, seperti coolant biasa yang tinggal memasukkannya ke dalam radiator maupun coolant yang harus dicampur dulu dengan air agar mencapai titik didih maksimal.

Sedangkan untuk mobil tua dengan usia sudah 15 atau 20 tahun ke atas dan radiator mobilnya masih menggunakan air keran atau sudah diganti dengan air keran maupun air mineral, sebaiknya kamu tetap meneruskan menggunakan air keran atau mineral saja, karena jika diganti dengan coolant justru bisa merusak radiator dan mesin.

Air keran atau air mineral akan menyebabkan kerak dan korosi pada radiator, sedangkan coolant akan merontokkan kerak dan korosi tersebut. Sehingga jika mobil sudah terlanjur menggunakan air keran atau mineral, sebaiknya tetap gunakan air keran atau mineral sebagai cairan pendingin radiator, karena jika diganti dengan coolant maka keraknya akan rontok dan justru menyumbat sistem radiator mobil dan bisa menyebabkan overheat.

Kamu harus tetap pantau kondisi air radiator jika menggunakan air keran atau mineral, jika sudah mulai keruh atau suhu terlihat lebih tinggi dari biasanya, langsung kuras radiatornya.

Mengganti cairan radiator mobil tua yang sudah pakai air keran atau mineral dengan coolant sebenarnya masih bisa dilakukan namun dengan penanganan khusus, yaitu dilakukan flushing untuk mengangkat dulu kerak dan korosi yang menempel sampai benar-benar habis, baru diganti menggunakan coolant. Selain flushing, kamu juga bisa mengganti sekalian sistem radiator dengan yang baru agar terbebas dari kerak dan korosi.

4. Bersihkan kisi-kisi radiator secara berkala

5 Cara Merawat Radiator Mobil Agar Mesin Gak OverheatingUnsplash/Clément M.

Kisi-kisi radiator yang kotor juga tidak baik karena akan menimbulkan karat dan kerak dari luar. Sehingga, selalu sempatkan untuk membersihkannya. Kamu cukup menyemprot kisi-kisi radiator dengan air bertekanan melalui celah pada gril mobil saat mencuci mobil agar lumpur atau kotoran yang menempel bisa hilang.

5. Jangan paksakan kendaraan saat terjadi overheat

5 Cara Merawat Radiator Mobil Agar Mesin Gak OverheatingPexels/Kaboompics .com

Meski sudah dirawat, masalah overheat bisa saja masih terjadi. Jika dalam perjalanan mobil menunjukkan kondisi overheat dengan ditandai dari indikator suhu yang naik, maka sebaiknya kamu tepikan kendaraanmu untuk memeriksanya. Lihat apakah ada kebocoran radiator atau tidak. Coolant sengaja dibuat berwarna untuk membedakan dengan cairan lainnya pada mobil sehingga akan jelas terlihat jika radiator mengalami kebocoran.

Jika radiator bermasalah, segera hubungi bengkel terdekat untuk membantu memperbaikinya. Bengkel radiator biasanya mampu membetulkan radiator tanpa harus membawa mobilnya, karena mereka bisa melepas radiatornya dan membawanya ke bengkel sehingga kamu tak perlu khawatir jika tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Nah, beberapa cara di atas perlu kamu lakukan agar radiator tetap prima dan suhu mesin tetap terjaga. Jangan abaikan, ya!

Baca Juga: Perlukah Mengisi Ban dengan Nitrogen? Ini Plus Minusnya!

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya