Kekerasan Perempuan Masih Marak, Kesetaraan Gender Harus Didorong

Indeks Kesetaraan Gender di Indonesia tahun 2022 menurun

Yogyakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Ketimpangan Gender (IKG) pada 2022 di Indonesia mengalami penurunan 0,459, dibanding tahun 2021 sebesar 0,465. Guru Besar Bidang Ilmu Sastra dan Gender Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Wening Udasmoro mengatakan kesetaraan gender masih perlu didorong, karena angka kekerasan juga semakin marak.

"Angka memang seringkali tidak bisa dijadikan ukuran keberhasilan, kalau sisi kualitas tidak betul-betul dilihat," ujar Prof. Wening, Jumat (3/5/2024).

1. Kekerasan fisik hingga psikologis masih marak

Kekerasan Perempuan Masih Marak, Kesetaraan Gender Harus DidorongIlustrasi kekerasan seksual terhadap anak. (dok. Istimewa)

Menurut Wening, perbaikan IKG dipengaruhi oleh peningkatan capaian dimensi kesehatan reproduksi dan pemberdayaan. Penurunan IKG dengan berbagai usaha tersebut menurut Wening juga harus diapresiasi.

Meski begitu, Wening juga mendorong agar angka kematian ibu, angka kekerasan terhadap perempuan bisa ditekan. Disebutnya ada sejumlah masalah yang semakin marak saat ini, yaitu kekerasan dalam berbagai bentuk dan dalam berbagai ruang. "Kekerasan fisik, verbal, psikologis, visual di ruang fisik maupun visual," ungkap Wening.

2. Pelibatan laki-laki dalam mendorong kesetaraan gender

Kekerasan Perempuan Masih Marak, Kesetaraan Gender Harus DidorongIlustrasi pemuda (pexels.com/Trinity Kubassek)

Prof. Wening mengungkapkan ada banyak program yang bisa dilakukan untuk menekan angka IKG. Seperti perlunya keterlibatan laki-laki dalam implementasi berbagai kebijakan terkait gender, tidak hanya perempuan.

"Program pelibatan laki-laki di dalam implementasi berbagai policy terkait gender. Jadi makin banyak laki-laki yang terlibat untuk membangun friendly relationship berbasis gender dalam masyarakat. Jangan hanya perempuan semua ketika berbicara gender," ucap Prof. Wening.

Baca Juga: Keterwakilan Perempuan Pendaftar PPK Kota Yogyakart Capai 46 Persen

3. Penempatan gender dalam posisi timpang

Kekerasan Perempuan Masih Marak, Kesetaraan Gender Harus Didorongkesetaraan gender / pineterest

Wening menyayangkan dalam konstruksi kesetaraan gender, laki-laki masih belum banyak dilibatkan. Ia menilai banyak yang bicara gender tetapi mindset masih menempatkan gender dalam posisi timpang.

"Ya karena pemahaman dengan perspektif gender masih banyak belum embedded. Banyak orang bicara gender tapi mindset masih menempatkan gender dalam posisi timpang," kata perempuan yang mendapat Anugerah Gender Champion dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X itu.

Baca Juga: Pj Wali Kota Jogja Ikut Pilkada 2024, Sultan Minta Tak Terburu-buru

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya