Jogja Fashion Week Hadir Kembali, Angkat Tema Fusion Fashion

Dorong Jogja menjadi fashion dunia

Sleman, IDN Times - Jogja Fashion Week (JFW) 2024 digelar kembali di Jogja Expo Center, pada 22 - 25 Agustus 2024. Penyelenggaraan JFW tahun ini menjadi gelaran ke-19, dengan mengusung tema Fusion Fashion. Kegiatan itu diharapkan bisa menjadikan jJogja Fashion Dunia.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (Disperindag DIY), Syam Arjayanti, menjelaskan gelaran JFW 2024 kali ini mengusung tema Fusion Fashion yang menggambarkan konsep penyatuan atau perpaduan elemen-elemen yang berbeda dalam dunia fashion. "Ini mencerminkan ide bahwa fashion tidak terbatas pada satu gaya atau satu budaya, tetapi merupakan hasil dari kolaborasi antar berbagai inspirasi, tradisi, dan tren," ujar Syam Arjayanti, saat launching JFW 2024, di Royal Ambarrukmo, Kamis (2/5/2024).

1. JFW 2024 tak hanya fokus pada batik

Jogja Fashion Week Hadir Kembali, Angkat Tema Fusion FashionLaunching Jogja Fashion Week, di Royal Ambarrukmo, Kamis (2/5/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Lebih lanjut Syam mengatakan makna dari Fusion Fashion ini dapat dijabarkan secara selaras dengan peta jalan Jogja Fashion Dunia sebagai perpaduan integrasi budaya, kreativitas tanpa batas, harmoni visual dan sentuhan modern. JFW ini tidak hanya fokus pada batik, sejak tahun 2023 JFW memadukan budaya lebih luas lagi.

JFW lebih memadukan budaya, hingga kerajinan lebih luas, dan lebih menonjolkan ke fashion yang ready to wear atau siap pakai. Tidak hanya melibatkan warga Jogja, namun daya jangkau JFW lebih luas lagi, namun dengan seleksi yang lebih ketat.

"Tahun ini seleksi kami lebih ketat lagi. Tahun kemarin masih lokal, nah tahun ini sudah mulai merambah nasional. Kami menghadirkan designer nasional. Kami undang buyer nasional juga. Dan harapannya ke depan bisa go internasional," jelas Syam.

2. Tren positif JFW dari tahun ke tahun

Jogja Fashion Week Hadir Kembali, Angkat Tema Fusion FashionKepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (Disperindag DIY), Syam Arjayanti. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Menurut Syam, belajar dari tahun lalu, pemasaran JFW tidak hanya secara luring, tetapi juga secara daring, dengan menggandeng diaspora di beberapa negara. Langkah tersebut ternyata juga disambut baik.

"Ternyata ditanggapi secara positif, produk kita tidak kalah dengan luar negeri. Peluangnya besar, tergantung komitmen kita bersama agar bisa go internasional. Ini harus didukung oleh pihak-pihak terkait, meskipun memang masih banyak PR yang harus kita benahi," ucapnya.

Diungkapkan Syam, pada gelaran JFW tahun ini transaksi bisnis ditarget bisa mencapai Rp2,5 miliar. Dikatakan Syam dari tahun ke tahun tren di JFW juga terus mengalami kenaikan.

"Tahun lalu sekitar Rp1 miliar, itu yang tercatat saat event saja. Tetapi kan kami mendorong keberlanjutannya, setelah event yang order lagi, ada yang ditindaklanjuti dengan kerja sama ada kolaborasi, dan lainnya. Keberlanjutan ini yang perlu terus didorong," ucap Syam.

Baca Juga: 12 Agenda Wisata Jogja Mei 2024, Festival Buku hingga Dangdutan

3. Hadirkan ratusan desainer dan berbagai aktivitas kegiatan

Jogja Fashion Week Hadir Kembali, Angkat Tema Fusion FashionLaunching Jogja Fashion Week, di Royal Ambarrukmo, Kamis (2/5/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Syam menambahkan dalam fashion show JFW tahun ini akan menampilkan lebih dari 64 fashion designer pilihan dari DIY dan 48 desainer dari berbagai wilayah Indonesia. Tidak hanya fashion show, dalam gelaran JFW ini juga menghadirkan fashion exhibition, seminar, fashion competition, model excellence award hingga business matching.

Mewakili fashion designer, Taruna K. Kusmayadi menambahkan selain produk tekstil yang hebat, DIY memiliki potensi kerajinan yang luar biasa untuk mendukung fesyen, seperti sepatu, tas, topi, dan lain-lain. Menurut dia, JFW juga perlu memberikan wadah bagi potensi kerajinan di DIY.

Taruna menilai JFW juga bisa menjadi ajang internasional. Meski begitu ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. "Supaya Jogja Fashion Week ini bisa go internasional, tentu harus melibatkan designer, agen, buyer internasional. Yang menjadi PR adalah, tidak semua buyer itu mau datang kalau di luar kalender fesyen dunia. Tentu ini perlu menjadi perhatian, supaya Jogja Fashion Week ini bisa go internasional," ujar Taruna.

Baca Juga: Pj Wali Kota Jogja Ikut Pilkada 2024, Sultan Minta Tak Terburu-buru

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya