Dukung Energi Bersih, Kementerian Investasi Beri 3 Bus Listrik ke UGM

Bus untuk megurangi emisi karbon

Sleman, IDN Times - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menghibahkan sebanyak tiga unit bus listrik kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (8/5/2024). Kendaraan listrik ini sebagai bagian upaya penurunan emisi karbon.

Penyerahan tersebut dilakukan sesaat setelah penandatanganan perjanjian hibah barang milik negara yang dilangsungkan di halaman Balairung, Gedung Pusat UGM.

1. Dukung penurunan emisi karbon

Dukung Energi Bersih, Kementerian Investasi Beri 3 Bus Listrik ke UGMKementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menghibahkan 3 unit bus listrik kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (8/5/2024). (Dok. Istimewa)

Rektor UGM Prof. Ova Emilia mengapresiasi hibah tiga bus listrik yang diberikan Kementerian Investasi/BKPM. Menurutnya pemberian hibah bus listrik senilai Rp4,1 miliar tersebut sangat bermanfaat bagi UGM untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon dengan mengadopsi kendaraan ramah lingkungan. "Pemberian hibah bus listrik ini saya kira untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan UGM sebagai kampus hijau," jelasnya.

Ova menerangkan saat ini UGM telah memiliki dua unit bus listrik yang telah beroperasi sejak April 2022 lalu. Masing-masing bus berkapasitas penumpang 14 orang (duduk) dan 10 orang (berdiri). Diakui Rektor, adanya 2 bus listrik ini dirasa masih sangat kurang, sehingga tambahan 3 unit bus ini sangat membantu UGM dalam memfasilitasi layanan transportasi bagi civitas akademika di UGM.

"Bus ini sangat bermanfaat dalam mendukung mobilitas sivitas akademika di lingkungan kampus UGM dan sebagai wujud dukungan kampus dalam isu transisi energi dan mitigasi perubahan iklim global," paparnya.

2. Bus mampu menampung 30 orang

Dukung Energi Bersih, Kementerian Investasi Beri 3 Bus Listrik ke UGMKementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menghibahkan 3 unit bus listrik kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (8/5/2024). (Dok. Istimewa)

Sementara, CEO PT VKTR Teknologi Mobilitas, Tbk, Gilarsi W Setijono sebagai penyedia bus listrik mengungkapkan bus yang dihibahkan ke UGM memiliki desain yang lebih lebar dibandingkan dari yang biasanya, dan sudah mendapat izin dari Kementerin Perhubungan. “Kalau lebar bus listrik biasanya hanya 2,1 meter, kami buat menjadi 2,4 meter agar muatan jadi lebih banyak, lebih aman, dan lebih nyaman pastinya,” ungkapnya.

Gilarsi mengungkapkan, masing-masing bus listrik yang dihibahkan memiliki kapasitas mampu menampung penumpang lebih dari 30 orang. Bus tersebut juga bisa menempuh jarak sejauh 220 kilometer untuk satu kali pengisian daya. Ia menambahkan, VKTR sangat membuka diri pada mahasiswa dan juga alumni UGM sebagai young talented engineer untuk melakukan magang ataupun bergabung dengan perusahaannya.

 

 

 

Baca Juga: UGM Buka Seleksi Jalur Mandiri, Digelar di 7 Kota Besar

3. Pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai

Dukung Energi Bersih, Kementerian Investasi Beri 3 Bus Listrik ke UGMKementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menghibahkan 3 unit bus listrik kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (8/5/2024). (Dok. Istimewa)

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal, Riyatno menyampaikan bahwa hibah bus listrik kepada UGM sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia. 

"Salah satu target dalam roadmap sektor energi adalah mencapai Nol Emisi Karbon 2060 dengan penggunaan kendaraan listrik baik untuk kegiatan komersial maupun kendaraan pribadi," ungkapnya.

Riyatno menyebutkan cadangan persediaan nikel Indonesia yang setara dengan 23 persen, cadangan di dunia sangat mendukung pengembangan ekosistem industri baterai listrik di Indonesia. Ia menambahkan, dukungan pemerintah lainnya, adalah memberikan berbagai insentif seperti tax holiday bagi produsen selama 20 tahun, super tax deduction hingga 300 persen, dan pembebasan PPN atas impor dan perolehan barang modal berupa mesin dan pabrik untuk kendaraan bermotor.

“Pemerintah menaruh perhatian terhadap konsumen yaitu dengan memberikan insentif berupa subsidi pembelian motor listrik sebesar Rp7 juta, pengurangan PPN atas pembelian mobil dan bus listrik, dan pengurangan bea balik nama kendaraan bermotor untuk motor dan mobil listrik hingga 90 persen,” jelas Riyatno.

Baca Juga: Puluhan Mahasiswa UGM Gadai dan Jual Barang untuk Bayar UKT

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya