Disperindag Dorong Industri Kecil Jogja Tangkap Peluang Dalam Negeri

Tidak kalah dengan pasar luar negeri

Yogyakarta, IDN Times - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (Disperindag DIY) mendorong pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) menangkap pasar dalam negeri yang dinilai besar, dan tidak kalah dengan pasar luar negeri.

"Pemasaran di dalam negeri ini juga mulai digencarkan juga, karena juga potensi juga lebih banyak di dalam negeri," ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (Disperindag DIY), Syam Arjayanti, Jumat (3/5/2024).

1. Pasar dalam negeri sangat besar

Disperindag Dorong Industri Kecil Jogja Tangkap Peluang Dalam NegeriKepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (Disperindag DIY), Syam Arjayanti. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Syam mengungkapkan saat ini terdapat kewajiban pemerintah, BUMN, BUMD untuk menggunakan produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa. "Ada ketentuan bahwa pengadaan barang jasa yang dilakukan pemerintah, BUMN, BUMD itu juga yang sudah e-katalog, produk dalam negeri itu kewajiban untuk mendorong produk lokal," ujar Syam.

2. Barang dalam negeri lebih diutamakan

Disperindag Dorong Industri Kecil Jogja Tangkap Peluang Dalam NegeriIlustrasi UMKM (IDN Times/Imam Faishal)

Diungkapkan Syam dengan program pemerintah tersebut, memberi peluang pada IKM. Menurutnya harga yang tinggi pun tidak masalah, asal memenuhi kriteria. "Bisa lebih memberi peluang dari mereka (IKM). Berapa pun harganya tinggi, selama barang itu ada itu kita tidak diperkenankan membeli barang impor. Jadi harus barang dalam negeri," ujar Syam.

Baca Juga: Pj Wali Kota Jogja Ikut Pilkada 2024, Sultan Minta Tak Terburu-buru

3. Dinas bimbing IKM hingga miliki e-katalog

Disperindag Dorong Industri Kecil Jogja Tangkap Peluang Dalam NegeriLilin aromaterapi produksi UMKM Candle. (IDN Times/Triyan P)

Dikatakan Syam, pihaknya terus menyosialisasikan dan mendorong agar produk yang dihasilkan sesuai kualitas dan standar.

"Ini baru kita sosialisasi kita ada diklat, kemudian ada sertifikasi TKDN, itu gratis. Kita bimbing sampai bisa miliki e-katalog. Kita bimbing juga produknya, kualiats sesuai standar, sertifikasi kita dorong kesana," ungkapnya.

Baca Juga: 12 Agenda Wisata Jogja Mei 2024, Festival Buku hingga Dangdutan

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya