Wisticy Outfit dan Perjalanan Menuju Fashion yang Sustainable

Slow fashion melampaui fast fashion

Intinya Sih...

  • Slow fashion sebagai gerakan berlawanan dengan fast fashion, fokus pada produksi pakaian ramah lingkungan dan bertanggung jawab.
  • Wisticy Outfit, brand fashion lokal yang mengusung prinsip less waste dan upcycling dalam proses produksinya.
  • Komitmen Wisticy Outfit terhadap budaya lokal Indonesia melalui desain produk yang menggabungkan motif tradisional dengan desain modern.

IDN Times, Kota Yogyakarta -Industri fashion bergerak dengan kecepatan tinggi, didorong oleh tren yang terus berubah dan tuntutan konsumen akan produk yang murah dan mudah didapat. Dan lahirlah "fast fashion", sebuah model bisnis yang memproduksi pakaian dalam jumlah besar dengan harga terjangkau, namun dengan konsekuensi yang signifikan terhadap lingkungan dan pekerja.

Di sisi lain, muncullah sebuah gerakan yang berlawanan dengan fast fashion, yaitu slow fashion. Gerakan ini berfokus pada produksi pakaian yang ramah lingkungan, etis, dan bertanggung jawab, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap seluruh rantai pasokan, mulai dari penanaman bahan baku hingga pembuangan produk.

Wisticy Outfit, sebuah brand fashion lokal, hadir sebagai salah satu opsi fashion berkelanjutan di Indonesia. Didirikan oleh Iswati, seorang desainer berbakat, Wisticy Outfit menawarkan solusi fashion yang tidak hanya stylish dan trendi, tetapi juga ramah lingkungan dan melestarikan budaya lokal.

Wisticy Outfit dan Perjalanan Menuju Fashion yang SustainablePrewedding dengan ikatan kain (instagram.com/wisticy.outfit/)

Berbeda dengan fast fashion yang mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja murah, Wisticy Outfit berkomitmen untuk menerapkan prinsip less waste (minim limbah) dalam proses produksinya. Setiap sisa kain dari proses produksi diubah menjadi produk baru, seperti aksesoris, tas, atau bahkan dekorasi rumah. Hal ini tidak hanya meminimalisir limbah, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi produk dan meningkatkan pendapatan pengrajin lokal yang bekerja sama dengan Wisticy Outfit.

“Dengan upaya ini, bahkan sebagian kain dapat dimanfaatkan dengan maksimal tanpa menyisakan perca. Sebagian lainnya mungkin masih ada tapi dalam bentuk yang sudah kecil-kecil. Itu pun kami simpan seiring berjalan waktu kami manfaatkan menjadi produk nilai guna lainnya,” Kata Iswati dikutip di media sosial wisticy.outfit.

Salah satu upaya Wisticy Outfit untuk meminimalisir limbah kain dan berkontribusi positif terhadap kelestarian bumi adalah dengan menerapkan prinsip upcycling. Melalui proses upcycling, Wisticy Outfit mengubah sisa kain dari proses produksi menjadi produk baru yang memiliki nilai guna dan estetika.

Proses upcycling di Wisticy Outfit dilakukan dengan cermat dan kreatif. Tim Wisticy Outfit memilah sisa kain berdasarkan ukuran, jenis bahan, dan motif. Sisa kain yang masih cukup besar diolah menjadi produk baru seperti aksesoris, tas, atau bahkan dekorasi rumah. Sementara itu, sisa kain yang lebih kecil diubah menjadi patchwork, applique, atau detail dekoratif pada produk-produk Wisticy Outfit lainnya.

Baca Juga: Data: Digitalisasi Membawa Dampak Positif ke Transaksi Bank

Wisticy Outfit dan Perjalanan Menuju Fashion yang SustainableProduk Wisticy Outfit (Dok. BRIlianprenuer)

Komitmen Wisticy Outfit terhadap less waste tidak hanya berhenti di situ. Sisa kain yang tidak langsung dapat diolah kembali disimpan untuk dimanfaatkan di lain waktu. Wisticy Outfit terus mengeksplorasi berbagai teknik dan ide kreatif untuk mengubah sisa kain menjadi produk yang bermanfaat.

Upaya Wisticy Outfit dalam meminimalisir limbah kain tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi produk dan meningkatkan pendapatan pengrajin lokal yang bekerja sama dengan Wisticy Outfit. Sisa kain yang diolah menjadi produk baru tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang dibuang, tetapi juga menciptakan produk unik dan eksklusif yang diminati oleh para pelanggan.

Lebih dari sekadar fashion, Wisticy Outfit merupakan bentuk kecintaan Iswati terhadap budaya lokal. Ia ingin memicu rasa bangga dan cinta terhadap kain tradisional Indonesia seperti lurik, jumputan, dan batik melalui produk-produknya. Iswati yakin bahwa kain tradisional Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah internasional, dan ia ingin Wisticy Outfit menjadi salah satu pelopor dalam mewujudkannya.

Komitmen Iswati terhadap budaya lokal terlihat jelas dalam desain-desain Wisticy Outfit. Ia menggabungkan motif dan teknik tradisional dengan desain modern dan trendy, sehingga menghasilkan produk yang unik, eye-catching, dan kaya akan nilai budaya. Contohnya, Wisticy Outfit pernah meluncurkan koleksi "Batik Kontemporer" yang memadukan motif batik klasik dengan cuttingan modern, sehingga menghasilkan produk yang stylish dan cocok untuk dipakai dalam berbagai kesempatan.

Kesuksesan Wisticy Outfit tidak lepas dari peran Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang telah memberikan dukungan bagi usaha Iswati. BRI membantu Wisticy Outfit dalam meningkatkan akses pasar dan jangkauan pelanggan melalui berbagai program dan pelatihan, serta ajang pameran dan pertunjukan.

Salah satu momen penting dalam perjalanan Wisticy Outfit adalah partisipasi mereka dalam BRILIANPRENEUR 2022. Ajang pameran yang digagas oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini menjadi kesempatan emas bagi Iswati untuk memperkenalkan karya ke khalayak lebih luas.

Baru-baru ini, tepatnya Sabtu, 27 April 2024, Wisticy Outfit kembali unjuk gigi dalam Kelana Wastra Fashion Fest (KAWFEST) untuk Indonesia 2024. Pertunjukan ini dimeriahkan oleh para desainer kebanggaan Indonesia dan lebih dari 50 local brand dan UMKM binaan BUMN.

Keikutsertaan Wisticy Outfit dalam BRILIANPRENEUR dan KAWFEST menjadi bukti nyata peran BRI dalam mendukung dan memberdayakan UMKM. BRI memahami bahwa UMKM memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

Menurut data, BRI Regional Yogyakarta telah menyalurkan KUR dengan total Rp18,45 triliun kepada 432 ribu debitur. Angka ini menunjukkan peran aktif BRI dalam mendorong pertumbuhan UMKM di Yogyakarta.

“UMKM yang mendapat kredit KUR cenderung semakin maju. Hal ini terlihat dari kesempatan nasabah untuk naik kelas, dari kredit KUR Super Mikro ke Kredit KUR Mikro, dan Kredit KUR Mikro bisa naik kelas ke Kredit KUR Kecil,” kata John Sarjono selaku Regiona CEO BRI Yogyakarta.

Kisah Iswati dan Wisticy Outfit merupakan bukti nyata bahwa fashion berkelanjutan dan pelestarian budaya lokal dapat berjalan beriringan. Dengan komitmen, kreativitas, dan dukungan yang tepat, UMKM seperti Wisticy Outfit dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi pelaku usaha lainnya untuk berkontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat.

Wisticy Outfit menunjukkan bahwa fashion tidak hanya tentang tren dan gaya, tetapi juga tentang tanggung jawab dan nilai-nilai positif. Di tengah lautan fast fashion yang penuh dengan konsekuensi negatif, Wisticy Outfit bagaikan pulau kecil yang menyejukkan, menawarkan solusi fashion yang lebih ramah lingkungan, etis, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Inspiratif, Eks Engineer ini Menjadi Artisan Tembikar AB Pottery

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya