Upacara Adat Labuhan Parangkusumo, Masih Terjaga sampai Sekarang!

Sebagai bentuk ungkapan syukur

Yogyakarta terkenal dengan berbagai upacara adat yang masih dilakukan sampai saat ini. Salah satunya adalah upacara adat Labuhan Parangkusumo.

Pada dasarnya, upacara adat ini dilakukan pada 4 tempat yang berbeda yaitu, Pantai Parangkusumo, Gunung Merapi, Gunung Lawu, dan Dlepih Kahyangan. Yuk, simak beberapa informasi menarik tentang upacara adat yang satu ini!

1. Dapat mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan

Upacara Adat Labuhan Parangkusumo, Masih Terjaga sampai Sekarang!IDN Times/Daruwaskita

Upacara adat Labuhan merupakan salah satu upacara yang dilakukan oleh raja-raja Kraton, Yogyakarta. Hal tersebut dilakukan dalam rangka meminta keselamatan bagi Kanjeng Sri Sultan, Kraton Yogyakarta dan juga seluruh rakyat Yogyakarta. 

Masyarakat Yogyakarta meyakini bahwa upacara adat ini dapat memberikan ketenteraman, kesejahteraan, dan juga keselamatan. Inilah mengapa upacara adat Labuhan masih dilakukan sampai saat ini. 

2. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan

Upacara Adat Labuhan Parangkusumo, Masih Terjaga sampai Sekarang!IDN Times/Daruwaskita

Upacara adat ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan alam. Rasa syukur tersebut digambarkan melalui pemberian sesaji.

Sesaji tersebut nantinya akan dilemparkan ke laut ataupun sungai. Hal tersebut sesuai dengan arti dari Labuhan itu sendiri, yaitu membuang sesuatu ke dalam air. 

Baca Juga: Mengenal Upacara Adat Kematian Masyarakat Mandailing

3. Bermula saat penobatan Sultan Hamengkubuwono I

Upacara Adat Labuhan Parangkusumo, Masih Terjaga sampai Sekarang!Labuhan Gunung Merapi dilakukan abdi dalem Kraton Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/ama.

Awalnya, upacara adat Labuhan ini dilakukan sehari setelah Pangeran Mangkubumi dinobatkan sebagai Sultan Hamengkubuwono I. Penobatan tersebut terjadi pada tahun 1755. 

Lambat laun, upacara ini dilakukan secara terus menerus setiap tahunnya. Bahkan sampai saat ini masih sering dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan. 

4. Dilakukan di 4 tempat

Upacara Adat Labuhan Parangkusumo, Masih Terjaga sampai Sekarang!Labuhan Gunung Merapi dilakukan abdi dalem Kraton Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/ama.

Upacara adat ini dilakukan di 4 tempat yang berbeda. Keempat tempat tersebut yaitu Pantai Parangkusumo, Gunung Lawu, Gunung Merapi, dan Dlepih Kahyangan. 

Upacara tersebut dilakukan secara bergantian. Meskipun demikian, tujuan dari upacara adat Labuhan ini tetap sama yaitu, meminta keselamatan.

Baca Juga: 4 Upacara Adat di Yogyakarta Ini Sayang Dilewatkan saat Liburan

Itulah beberapa informasi menarik tentang upacara adat Labuhan Parangkusumo. Semoga upacara adat ini masih akan terus dilestarikan, ya!

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan

Berita Terkini Lainnya