Purbayan, Kampung Pusaka dan Penjaga Tradisi di Kotagede 

Kampung Purbayan miliki situs sejarah Kerajaan Mataram Islam

Kampung wisata Purbayan yang berada di Kemantren Kotagede, Kota Yogyakarta menjadi salah satu tempat wisata wajib untuk dikunjungi. Dengan tagline baru ‘Kampung Pusaka dan Penjaga Tradisi’, Purbayan melakukan rebranding di bulan Agustus 2022,  untuk meningkatkan semangat dalam berinovasi di bidang wisata.

Upaya rebranding membuahkan hasil yang positif. Tak hanya kenaikan jumlah wisatawan, Purbayan juga menjadi salah satu kampung wisata atau kamwis terbaik di Kota Yogyakarta. Tak tanggung-tanggung, Purbayan diusulkan masuk dalam ajang  Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Pengin lihat keunikan kampung wisata Purbayan, yuk simak penjelasan berikut ini. 

1. Asal nama Purbayan 

Purbayan, Kampung Pusaka dan Penjaga Tradisi di Kotagede foto kamwis Purbayan (instagram.com/kamwispurbayan)

Purbayan berasal dari nama seorang pangeran yang merupakan anak dari Panembahan Senopati, Pangeran Purbayan. Panembahan Senopati sendiri adalah Raja Mataram Islam yang pertama. Untuk menghormati perjuangan keluarga Kerajaan Mataram Islam, kampung wisata ini pun memilih nama Purbayan.

Jadi tak mengherankan, jika para wisatawan menemukan tradisi yang kuat di kampung wisata ini. Nuansa kerajaan Islam di kampung yang terletak di Kemantren (kecamatan) Kotagede ini sangat kuat.

2. Kampung pusaka 

Purbayan, Kampung Pusaka dan Penjaga Tradisi di Kotagede foto kampung wisata Purbayan (instagram.com/kamwispurbayan)

Sebagai kampung pusaka, Purbayan menyimpan banyak situs peninggalan Kerajaan Mataram Islam dan beberapa rumah tradisional khas Kotagede. Tersebar di beberapa klaster, bangunan tersebut masih dirawat baik oleh warga Purbayan.

Seperti Ndalem Kedaton yang merupakan bekas keraton dari Panempahan Senopati, Sultan Hanyokrowati, dan Sultan Agung. Ada juga alun-alun yang dahulu merupakan Keraton Mataram, Cokroyudan yang dahulu dipakai sebagai rumah tinggal Pangeran Cokroyuda, Mbumen yang merupakan tempat tinggal Pangeran Mangkubumen, Kemasan yang menjadi tempat bermukim pandai emas, dan Mboharen yang dahulu adalah tempat bermukimnya ulama Kyai Bukhori.

Belum lagi situs kerajaan Mataram kuno yang masih tegak berdiri di Kamwis Purbayan antara lain Batu Gilang, situs Bokong Semar, Batu Cantheng, jebolan tembok Raden Ronggo, dan Kompleks Makam Raja Panembahan Senopati. Bisa dibilang, wisatawan pencinta sejarah akan puas mempelajari histori Kerajaan Mataram Islam di Purbayan ini.

Baca Juga: Kampung Wisata Prenggan, Pusatnya Perajin Perak di Kotagede

Baca Juga: Ayo Piknik, 5 Kampung Wisata Ini Ada di Sekitar Kotagede 

3. Kampung penjaga tradisi 

Purbayan, Kampung Pusaka dan Penjaga Tradisi di Kotagede foto pengrajin perak (instagram.com/korem072pmk)

Sampai saat ini, Kotagede mempunyai banyak pengrajin perak dan tak sedikit yang berasal dari Purbayan. Sesuai dengan tradisi Kotagede sebagai kota perak, berbagai dihasilkan dengan apik. Tak hanya perhiasan, perak yang dibuat oleh pengrajin pun beraneka seperti hiasan dinding, peralatan makan, hingga helm.

Serunya lagi, tak hanya melihat hasil karya perajin perak, para wisatawan juga bisa melihat langsung pembuatan perak yang menarik. Untuk mendapatkan kesempatan ini, sebaiknya wisatawan mengikuti paket tur yang sudah disediakan oleh pengurus kampung wisata Purbayan.

4. Rumah Kalang dengan historinya yang menarik 

Purbayan, Kampung Pusaka dan Penjaga Tradisi di Kotagede foto rumah Kalang rumah Pesik (instagram.com/jogja.istimewa)

Tak sedikit orang yang datang di Purbayan untuk melihat rumah Kalang. Konon, orang Bali banyak yang berdagang dan memilih menetap di Kotagede, lantas membuat rumah Kalang. Dengan arsitektur Bali dan tambahan Portugis serta Hindi, membuat rumah ini terlihat berbeda dari kebanyakan rumah di Kotagede.

Uniknya, rata-rata orang Kalang di Kotagede dikenal sebagai warga yang mapan sehingga tak ragu menggelontorkan banyak uang demi mengadakan upacara adat dan tradisi khas Bali sebagai penghormatan budaya leluhur. Saat ini, orang Kalang hidup menyebar, namun wisatawan masih bisa melihat kesuksesan mereka melalui peninggalan Rumah Kalang tersebut.

5. Kampung kuliner tradisional dan modern 

Purbayan, Kampung Pusaka dan Penjaga Tradisi di Kotagede foto cokelat monggo (instagram.com/jalankesanakemari)

Walau kuat menjaga tradisi, kamwis ini tak juga menyediakan kuliner modern untuk berkembang di Purbayan, misalnya Cokelat Monggo. Pabrik cokelat yang pindah ke Kotagede sejak 2007 ini menghasilkan aneka cita rasa cokelat kemasan berkualitas tinggi. Asyiknya, Monggo juga mempersilakan wisatawan untuk melihat dari dekat proses pembuatannya.

Makanan tradisional di tempat ini juga memiliki daya pikat yang kuat. Camilan seperti banjar, ukel, legamara, dan kembang waru masih banyak dicari masyarakat, lho. Rasanya yang klasik dapat membuat orang bernostalgia melalui camilan tersebut.

Menikmati keindahan kampung wisata Purbayan, para wisatawan bisa mengambil paket wisata outbound. Selain itu, kamwis ini sering menerima studi banding dan penelitian untuk mengenal arsitektur bangunan sejarah Kerajaan Mataram yang menarik. Apakah kamu tertarik untuk mengunjungi kampung wisata Purbayan ini?

Baca Juga: 6 Fakta Kipo, Jajanan Khas Kotagede Kesukaan Bangsawan

IamLathiva Photo Community Writer IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya