Kelas Pagi Yogyakarta Gelar Pameran Foto di Artotel Yogyakarta

Pameran foto mengeksplorasi ragam manusia

Sleman, IDN Times- Seni fotografi selalu menarik untuk dilihat, karena dalam sebuah foto dapat digunakan sebagai media penyampai pesan. Itulah yang dilakukan oleh Kelas Pagi Yogyakarta (KPY), bekerja sama dengan Artotel Yogyakarta dalam gelaran pameran fotografi bertajuk Ragamanungsa. 

Tema Ragamanungsa dipilih sebagai sebuah titik temu dari diskusi antara pihak Artotel Jakarta dengan KPY yang merupakan sebuah organisasi non-profit untuk mewadahi para fotografer yang haus akan ilmu. 

Baca Juga: Kocak, 15 Permintaan Edit Foto Ini Dieksekusi secara Out of the Box!

1. Menampilkan karya 5 pameris KPY

Kelas Pagi Yogyakarta Gelar Pameran Foto di Artotel YogyakartaFoto karya Yohannes Paulus menampilkan batik Parang Kusumo yang dipakai model - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Sebanyak lima orang menampilkan karya terbaik mereka di Artspace yang di Artotel Yogyakarta mulai dari 12 Februari sampai 5 April 2020. Semua karya mereka menunjukkan bagaimana seorang manusia dapat berekspresi sesuai latar belakang masing-masing. 

Lima orang pameris dari KPY yang menujukkan karya mereka adalah Alfian Widiantono dengan foto atraksi binaraga jebor Kota Majalengka, Yohannes Paulus dengan foto batik Parang Kusumo yang diekspresikan oleh seorang model, Aditz yang mengungkap ragam gerak tari dan olahraga sekaligus fashion, Gevi Noviyanti yang menampilkan ekspresi penyanyi wanita di atas panggung, serta Fay Shahaniya yang menampilkan respon jiwa manusia dalam gerak raga.

2. Foto-foto yang dipamerkan adalah hasil kurasi

Kelas Pagi Yogyakarta Gelar Pameran Foto di Artotel YogyakartaFoto karya Alfian Widiantono yang mengangkat atraksi binaraga jebor - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Tak sembarang fotografer di KPY bisa memamerkan karyanya di pameran ini. sebelumnya foto harus lolos kurasi terlebih dahulu.  Pihak KPY yang diwakili oleh Gevi Noviyanti, direktur akademik KPY, harus menyamakan persepsi dengan Artotel Jakarta untuk merealisasikan pameran yang memang secara rutin diadakan oleh Artotel Yogyakarta.

Setelah hasil diskusi maka ditarik benang merah bahwa konsep yang diambil adalah tentang manusia. Sehingga KPY mengirimkan beberapa hasil karya siswa dan mentor yang berhubungan dengan bentuk ekspresi manusia kepada Artotel Jakarta sehingga akhirnya terpilih karya-karya dari lima orang pameris ini yang terpilih.

"Pameran ini sendiri dikurasi langsung oleh Art Director dari pihak Artotel Management, jadi karya yang ditampilkan di sini sudah masuk kuratorial. Ada beberapa karya yang kami daftarkan untuk dikurasi, tapi memang akhirnya yang diseleksi adalah lima karya pameris yang hari ini ditampilkan," ucap Cak Ncop, kepala sekolah KPY, pada gelaran pameran hari pertama di Artotel Yogyakarta, Rabu (12/2).

Cak Ncop sendiri mengakui bahwa rekan-rekannya yang fotografer profesional dalam memotret manusia menjadi salah satu tantangan yang berat karena harus menampilkan pesan lain di samping manusianya sendiri. Cak Ncop juga menambahkan bahwa objek manusia masih relevan digunakan dalam dunia fotografi sampai sekarang sehingga tema Ragamanungsa ini dipilih.

3. Kelas Pagi Yogyakarta membuka pendaftaran siswa baru tahun ini

Kelas Pagi Yogyakarta Gelar Pameran Foto di Artotel YogyakartaCak Ncop menyampaikan sekilas tentang KPY di pameran fotografi Ragamanungsa, Rabu (12/2) -

KPY sendiri merupakan sebuah komunitas yang banyak diincar oleh fotografer untuk menambah ilmu. Hingga saat ini sudah ada 8 angkatan selama 10 tahun survive sebagai komunitas non-profit.

Lama pembelajaran siswa di KPY adalah 3 bulan khusus untuk angkatan 8 ini, karena sebagai sebuah uji coba untuk mengefisienkan pembelajaran setelah di angkatan-angkatan sebelumnya mencapai 1,5 tahun pembelajaran.

Masuk ke KPY pun ada seleksinya, disebabkan alasan operasional yang terbatas. Siswa inti yang dapat ditampung adalah 25 orang saja, meskipun tetap ada siswa di luar kelas inti yang bisa mendapatkan ilmu di komuntas KPY.

KPY yang terletak di belakang Jogjatronik, tepatnya di Jl. Brigjen Katamso, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta ini, benar-benar mencari orang-orang yang serius dan giat dalam menuntut ilmu. 

"Kembali lagi kalau dari Mas Anton Ismail selaku Inisiator berdirinya KPY bilang, sebenarnya tidak perlu seberapa banyak yang bisa masuk ke Kelas Pagi tapi seberapa banyak ilmu yang bisa kita tularkan," ungkap Cak Ncop menceritakan tujuan awal Kelas Pagi diadakan.

Saat ini Kelas Pagi tidak hanya berada di Yogyakarta namun juga berada di Jakarta, Papua, dan Cianjur, jawa Barat. 

Baca Juga: Gak Bisa Photoshop, 5 Selebriti Ini Datangi Langsung Idolanya

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya