Akses ke Studio AAA Jadi Kebutuhan Developer Game Lokal

Game lokal sebenarnya mampu bersaing di pasar internasional

Yogyakarta, IDN Times - Sejumlah game buatan pengembang lokal sukses go international. Sehingga, potensi game lokal untuk dapat bersaing dengan game luar pun sudah mulai terlihat.

Hal ini pun diamini oleh Rizal Saputra, ketua komunitas game di Yogyakarta bernama GameLan. Menurutnya game Indonesia punya potensi. Namun, game lokal harus mampu memberi kemasan yang bagus agar dapat menarik perhatian dunia internasional.

Selain itu, sulitnya akses pengembang game lokal ke studio kelas AAA juga menjadi kendala tersendiri.

Baca Juga: 6 Fakta Lokapala, Game MOBA yang Kental dengan Budaya Nusantara 

1. Game lokal punya potensi di pasar internasional namun perlu kemasan menarik

Akses ke Studio AAA Jadi Kebutuhan Developer Game LokalDreadOut, salah satu game lokal yang go international - Instagram.com/digitalhappinessofficial

Rizal meyakini bahwa developer game dalam negeri mampu bersaing dengan game dari luar. Sebut saja DreadOut karya Digital Happiness, Valthirian Arc dari Agate, hingga Pulang: Insanity karya Ozysoft yang berhasil go international. Judul-judul game tersebut punya banyak penggemar dan dimainkan oleh YouTuber.

"Sebenarnya semua itu ada potensinya. Cuma kalau menurut saya masalahnya ada pada bagaimana kita membungkus game-nya," ucapnya saat ditemui IDN Times pada Jumat (28/8/2020).

Menurutnya, game-game lokal yang ingin membawa selipan budaya Indonesia ke luar harus dikemas secara menarik sehingga mudah diterima oleh pasar internasional.

2. Game lokal Indonesia harus punya identitas yang melekat

Akses ke Studio AAA Jadi Kebutuhan Developer Game LokalRizal Saputra, ketua komunitas developer game GameLan, saat IDN Times temui pada Jumat (28/8/2020) - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Di luar game lokal yang booming, menurut Rizal developer Indonesia sebenarnya masih mencoba mencari pola yang cocok untuk pasar Indonesia.

"Itu sendiri masih jadi semacam puzzle yang dicari polanya oleh teman-teman game dev, kita itu masih mempelajari market kita sendiri," ucapnya.

Selain itu, Rizal juga menilai game lokal belum memiliki sebuah identitas. Ia mengambil contoh dari anime Jepang yang apa pun judul dan karakternya, orang bisa tahu bahwa itu anime buatan Jepang. Rizal mengharapkan game lokal memiliki suatu art style yang melekat baik di mata orang Indonesia sendiri maupun orang luar negeri.

Meskipun begitu, kata dia, konten yang lekat dengan keseharian masyarakat juga merupakan kunci suksesnya sebuah game di pasar dalam negeri.

Menurutnya, game-game yang sempat booming seperti MbakTin: Nge-ekstrak kulit manggis yuk! yang booming karena sebuah iklan obat herbal, atau game Tahu Bulat yang memang diilhami dari maraknya pedagang tahu bulat di Indonesia adalah contoh dari konten yang familier di tengah masyarakat. Hal ini menjadikan game-nya laku di pasaran.

3. Developer lokal juga kesulitan mengakses studio game AAA

Akses ke Studio AAA Jadi Kebutuhan Developer Game LokalUbisoft, salah satu studio triple-A - Instagram.com/ubisoft

Rizal juga menyebutkan, Indonesia juga masih kesulitan untuk mendapatkan akses ke publisher game dan konsol yang dimiliki oleh studio AAA sekelas Ubisoft, Square Enix, Nintendo, Electronic Arts, hingga Rockstar Games.

Developer di negara tetangga seperti Malaysia, kata dia, memiliki akses karena studio game AAA membuka kantor di sana. Sehingga para developer lokalnya mampu bekerja di sana, belajar, dan mendapat pengalaman. Saat lulus dari sana, mereka bisa membuka studio sendiri dan membangun industri lokal.

Selain itu, menurut Rizal, memperoleh akses ke publisher dan membuat game yang diproduksi developer lokal dapat dimainkan ke dalam konsol seperti PlayStation atau Nintendo Switch adalah hal yang sulit karena membutuhkan developer kit yang dimiliki oleh studio besar tersebut.

4. Developer muda di Yogyakarta masih kekurangan wadah untuk menyalurkan bakat

Akses ke Studio AAA Jadi Kebutuhan Developer Game LokalGlobal Game Jam, salah satu event yang diadakan oleh GameLan - Facebook.com/GamelanYK

Rizal menjelaskan, di Yogyakarta memang sudah ada komunitas developer game seperti GameLan maupun studio skala kecil seperti Wisageni Games. Namun, menurutnya ini masih belum cukup untuk menjadi wadah berkembang bagi anak-anak muda Yogyakarta sebenarnya memiliki passion dan skill yang tinggi.

"Sebenarnya di Jogja itu banyak yang berpotensi. jadi kayak developer yang masih baru atau mahasiswa yang masih muda mereka passion-nya tinggi, keinginannya kuat dan kepengen bikin studio, atau ada yang kepengen gabung ke studio, cuma sayangnya di Jogja sendiri ini studio game yang memproduksi game itu belum banyak dan kalau pun ada skala studionya itu masih kecil," ucapnya.

Akhirnya, menurut Rizal anak-anak ini pun memilih untuk ke kota besar lain seperti Bandung atau Jakarta, dan bahkan ke luar negeri untuk melampiaskan passion dan kemampuannya.

5. Dana hibah bisa membantu studio lokal skala kecil untuk berkembang

Akses ke Studio AAA Jadi Kebutuhan Developer Game LokalRizal Saputra dalam acara Bekraf Developer Day 2017 - Instagram.com/rzalsaputra

Menurut Rizal, pemerintah sebenarnya dapat membantu para developer kecil di Indonesia untuk berkembang melalui Kemenparekraf dengan Bantuan Insentif Pemerintah (BIP).

Melalui bantuan tersebut, para developer atau studio game skala kecil bisa mengajukan proposal agar mendapatkan bantuan dana untuk proses produksi.

"Kalau melihat kondisi teman-teman yang sekarang bakal lebih setuju kalau pemerintah ngebantu studio yang masih kecil atau yang level mahasiswa dengan lebih banyak event-event kayak pembagian dana hibah agar studio-studio terbantu dalam proses produksi," tambahnya.

Rizal pun menceritakan bahwa membangun game itu membakar uang. Sebab, para developer memproduksi dalam jangka waktu yang cukup lama, mulai 3 bulan hingga 3 tahun, yang selama prosesnya tentu kebutuhan pokok harus terpenuhi.

Setelah game-nya jadi pun harus dipastikan agar bisa laku terjual. Oleh karena itu, event-event seperti program BIP akan sangat membantu.

Baca Juga: Nostalgia, 9 Game Android Ini Usung Tema Permainan Tradisional

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya