Irfan Bachdim dan Sutanto Tan Beli Saham Klub Bali United

Para pemain klub tersebut menjadi pembeli-pembeli pertama

Jakarta, IDN Times - Para pemain klub sepak bola PT Bali United ikut ambil bagian menjadi investor emiten yang baru saja mencatatkan diri di bursa Efek Indonesia (BEI).

Di antara mereka yang membeli saham perusahaan dengan kode saham BOLA tersebut ialah Irfan Bachdim dan Sutanto Tan. Mereka mengaku, minatnya untuk membeli saham BOLA setelah mendapat dorongan dari Komisaris Bali United Pietter Tanuri dan CEO Bali United Yabes Tanuri.

Baca Juga: Jadi Klub Bola Go Public Pertama di Asean, Bali United Raup Rp350 M

1. Saham BOLA menjadi investasi saham pertama Irfan Bachdim dan Sutanto Tan

Irfan Bachdim dan Sutanto Tan Beli Saham Klub Bali UnitedIDN Times/Auriga Agustina

Irfan Bachdim mengaku, membeli saham Bali United menjadi langkah awal pria kelahiran Belanda ini memulai investasi. "Ini investasi pertama saya, sebelumnya belum pernah," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hal yang sama juga dilakukan oleh Sutanto Tan, saat BOLA memutuskan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Ia memutuskan untuk membeli saham BOLA setelah mendapat tawaran dari Komisaris Bali United. BOLA menjadi saham perdana yang dimiliki oleh Sutanto.

"Pak Pietter menawarkan untuk setiap pemain boleh beli, tapi lembar saham kita yang tentukan," kata Sutanto. 

Setelah Bali United Go Public, ia berharap perusahaan tersebut menjadi lebih maju di Indonesia maupun di kawasan Asean.

2. Investor BOLA terdiri dari retail dan institusi

Irfan Bachdim dan Sutanto Tan Beli Saham Klub Bali UnitedIDN Times/Auriga Agustina

Komposisi investor Bali United Tbk terdiri dari investor ritel sebanyak 41 persen dan investor institusi sebanyak 59 persen. Di mana penjamin emisi perusahaan (underwriter) adalah PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas.

3. Waktu yang tepat untuk membeli saham BOLA

Irfan Bachdim dan Sutanto Tan Beli Saham Klub Bali UnitedIDN Times/Auriga Agustina

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, saham BOLA menarik dikoleksi oleh investor untuk jangka panjang karena klub bola Bali United memiliki fans yang cukup fanatik.

Namun ia menyarankan para calon investor menunda untuk berinvestasi di saham BOLA. Alasannya, harga BOLA masih auto rejection. Saham BOLA melesat 69,14 persen ke level Rp296 per saham saat pencatatan perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Jika investor berniat berinvestasi di BOLA untuk jangka panjang, sebaiknya jangan masuk sekarang. Harga IPO biasanya masih berfluktuasi. Nanti saja, 1 atau 2 bulan (lagi), " kata dia saat dihubungi IDN Times.

4. BOLA meraup Rp350 miliar

Irfan Bachdim dan Sutanto Tan Beli Saham Klub Bali UnitedIDN Times/Auriga Agustina

BOLA melepas 2 miliar saham dengan harga penawaran Rp175 per saham. Artinya, perusahaan meraup dana segar sebesar Rp350 miliar melalui aksi korporasi ini.

Dana yang didapatkan akan digunakan untuk investasi, memperkuat struktur permodalan di entitas anak, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja.

Listing perdana ini di antaranya dihadiri oleh Komisaris Bali United Pietter Tanuri, CEO Bali United Yabes Tanuri, dan para pemain seperti Irfan Bachdim, Sutanto Tan, Paulu Sergio, Spasojevic, dan Yabes Roni.

Hadir pula, yakni Direktur Utama Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto dan Direktur Investment Banking PT Buana Capital Sekuritas Ratna Karim sebagai pihak perusahaan penjamin. 

Baca Juga: Sah! Bali United Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya