Komite Olimpiade Internasional Larang Atlet Unggah Konten di Medsos
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang mengunggah dan menyebarkan kegiatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di media sosial. Larangan tersebut harus dipatuhi oleh semua official, pelatih bahkan atlet.
Dilansir Antara, kebijakan tersebut dilakukan untuk melindungi pemilik hak siar selama acara gelaran Olimpiade.
1. IOC dapat 4 miliar dollar
IOC akan mendapatkan lebih dari 4 miliar dolar AS hak siar untuk periode yang termasuk Olimpiade musim dingin Pyeongchang 2018, dan Olimpiade Tokyo. IOC menyatakan sebagian besar dana tersebut akan kembali ke Olimpiade dan digunakan untuk mendukung olahraga dan atlet.
"Kami mendorong orang, kami menganjurkan semua orang, untuk berbagi foto still, tetapi video itu jelas milik pemegang hak siar," kata juru bicara IOC Mark Adams, Kamis (5/8/2021).
Baca Juga: Pemain PSS Sleman Bersyukur, Liga 1 Indonesia Digelar 20 Agustus
2. Hasil hak siar akan disalurkan ke atlet
Adams mengatakan 90 persen dari pendapatan lembaga penyiaran yang diperoleh IOC itu disalurkan kembali. "Uang itu masuk IOC. Kami harus melindungi hak-hak mereka dan oleh karena itu, pendapatan yang bisa kami salurkan kembali kepada atlet dan olahraga."
Bagian terbesar dari uang sebesar itu berasal dari stasiun televisi AS NBCUniversal yang telah membayarkan 7,65 miliar dolar AS untuk memperpanjang hak siar Olimpiade hingga 2032 di AS.
3. Instagram blokir video kemenangan pelari Jamaika
Sprinter peraih dua medali emas Jamaika Elaine Thompson-Herah diblokir sejenak oleh Instagram setelah memposting video kemenangannya dalam nomor 100 dan 200 meter kepada 310.000 pengikutnya karena dianggap melanggar hak siar Olimpiade.