Keren, Yogyakarta Bakal Punya Simulasi Analog Mars!

VMARS bikinan ISSS jadi yang pertama di Asia Tenggara

Yogyakarta, IDN Times - Indonesia Space Science Society (ISSS), lembaga nirlaba yang berkutat pada space science dan exploration, berencana membangun simulasi analog atau pusat pelatihan hidup di Planet Mars.

Simulasi Analog Mars diartikan sebagai tempat di Bumi yang menampilkan satu atau lebih fitur geologi atau lingkungan serupa di Mars. Proyek ini diberi nama v.u.f.o.c Mars Analog Research Station alias VMARS dan akan dibangun di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

V.u.f.o.c sendiri adalah sebuah laboratorium multidisipliner dipayungi HONF Foundation dan ISSS, yang fokus pada pengembangan kolaborasi antara space science, space exploration, serta space art.

VMARS diklaim sebagai wujud peran Indonesia dalam arena perlombaan sains antariksa. Sementara eksplorasi Mars sudah diawali sejak 1965 oleh negara-negara barat dan kekinian negara-negara di Benua Asia.

Baca Juga: 7 Fakta Unik Seputar Antarktika, Benua yang Penuh Misteri

1. Menyingkap tabir baru tentang Mars

Keren, Yogyakarta Bakal Punya Simulasi Analog Mars!Dok. ISSS

Venzha Christ sebagai direktur ISSS mengatakan, proyek VMARS rencananya mulai dibangun akhir tahun 2020 dan akan memulai proyek simulasi pertamanya pada pertengahan tahun 2021 mendatang.

"Melalui VMARS, ISSS akan menjadikan pemahaman baru tentang Mars atau planet lainnya yang memungkinkan untuk dihuni menjadi menarik dari pendekatan berbagai perspektif sains, teknologi, etika, dan juga seni," kata Venzha yang merupakan pegiat space art dari Yogyakarta ini.

Fokus VMARS meliputi riset Radio Astronomy, mengenal radiasi benda langit, kreasi Space Food alternatif, inovasi teknologi Space Farming, serta penelitian Extra-Terrestrial Life. Semuanya menjadi acuan mengolah logika dan penalaran bagi generasi sekarang dan yang akan datang.

Venzha selaku penggagas VMARS memperoleh pengalaman, pengetahuan, juga inspirasi membangun simulasi ini usai ikut pelatihan hidup di Planet Mars melalui Mars Desert Research Station (MDRS) yang didanai oleh MUSK Foundation di Amerika tahun 2018. Serta Simulation of Human Isolation Research for Antarctica-based Space Engineering (SHIRASE) oleh Field Assistant di Jepang pada 2019.

Dijelaskan Venzha lebih jauh, VMARS berkolaborasi dengan komunitas nasional maupun internasional dalam ranah sains dan teknologi antariksa. Serta beberapa akademisi, praktisi, institusi astronomi, dalam dan luar negeri yang pernah menjalin kerja sama dengan v.u.f.o.c dan ISSS selama 10 tahun terakhir.

Sebut saja Laboratoire d'Astrophysique de Marseille (LAM), Field Assistant, NARIT, LAPAN, Mars Society, Observatorium BOSSCHA, IMeRA Institute for Advance Study, CEOU, IRAM, SETI Institute, ISAS, SCASS, dan lain-lain.

"Hadirnya VMARS ini di antaranya ialah untuk mendorong industri antariksa nasional, dan ekonomi kreatif di bidang sains antariksa di Indonesia," paparnya.

2. Fokus terraforming

Keren, Yogyakarta Bakal Punya Simulasi Analog Mars!Dok. ISSS

Venzha menerangkan, VMARS akan berbeda dari Analog Mars mana pun di dunia. VMARS menggali lebih dalam tentang potensi Indonesia untuk menjadikan keanekaragaman hayati yang ada.

VMARS fokus pada terraforming Mars bernama V-TF. Artinya, mengeksplorasi gagasan bahwa planet Mars dapat diubah sedemikian rupa, sehingga dapat menopang kehidupan manusia dan makhluk hidup lain.

"VMARS akan mempelajari cara dan alternatif hipotesa yang sampai saat ini masih merupakan polemik bagaimana cara manusia Bumi untuk men-terraforming Mars," terangnya.

3. Pengenalan Space Farming

Keren, Yogyakarta Bakal Punya Simulasi Analog Mars!Dok. ISSS

VMARS selain itu berkonsentrasi pada Space Farming atau usaha manusia beserta teknologinya untuk membuat aktivitas pertanian demi memenuhi kebutuhan makanan di ruang angkasa. Space Farming versi VMARS bernama V-SFM.

"Seperti misalnya di International Space Station (ISS) atau pada Habitat yang akan dibangun di Bulan atau Mars nanti. VMARS akan bekerja sama dengan peneliti dan pakar dalam menciptakan inovasi bidang Space Farming ini," papar dia.

4. Menciptakan kreasi alternatif Space Food

Keren, Yogyakarta Bakal Punya Simulasi Analog Mars!Dok. ISSS

Dikatakan Venzha, VMARS bakalan menggali potensi Indonesia dalam inovasi Space Food atau makanan luar angkasa melalui program V-SF.

Menurutnya, makanan luar angkasa telah digunakan oleh berbagai negara sebagai cara memamerkan identitas budaya mereka dan memfasilitasi komunikasi antar budaya.

"VMARS akan mengumpulkan banyak ide dari berbagai penelitian komunitas, praktisi, maupun universitas tentang Space Food ini dalam tataran riset dalam negeri," terangnya.

Secara garis besar, VMARS mengenalkan sederet kegiatan dan pembelajaran berbeda dengan keseharian di Bumi, seperti pengalaman isolasi diri hidup dalam habitat yang didesain khusus sebagai tempat tinggal, tempat kerja, tempat bereksperimen, tempat komunikasi, laboratorium. Dan tentunya, kegiatan di luar pesawat pesawat luar angkasa di luar atmosfer planet atau Extravehicular Activity (EVA).

Dalam risetnya, tim VMARS menilai Indonesia dan LAPAN mempunyai peluang besar menyumbang partisipasinya pada ranah eksplorasi ruang angkasa. Venzha yakin ke depan Indonesia mampu mensejajarkan diri serta berkolaborasi dengan negara lain dan space agency.

"VMARS kemungkinan akan menjadi cikal bakal dari sebuah jembatan unik untuk berkolaborasi dalam pencapaian bidang teknologi antariksa dan pengembangan pengetahuan luar angkasa di tanah air," katanya.

5. Dipamerkan di BAB2020

Keren, Yogyakarta Bakal Punya Simulasi Analog Mars!Dok. ISSS

Venzha melanjutkan, bahwa saat ini tengah dilakukan peluncuran VMARS pada sebuah perhelatan pameran internasional bernama Bangkok Art Biennale - BAB2020, dari tanggal 29 Oktober 2020 hingga 31 Januari 2021.

Proyek ini berjudul: "MARS IS (NOT) A SIMULATION - a terraforming paradox after the mission".

"Karya ini memaparkan tentang usaha dan kemungkinan untuk menjadikan Mars sebagai Bumi kedua atau tempat baru yang akan dibangun sebuah peradaban dengan banyaknya faktor kendala yang ekstrem," pungkasnya.

Baca Juga: 8 Fakta Cryonics, Membekukan Manusia untuk Dihidupkan Kembali

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya