Mahasiswa UGM Teliti Potensi Tanaman Pegagan Jadi Obat Herbal COVID-19

Hasil penelitian diharapkan jadi rujukan untuk obat COVID-19

Sleman, IDN Times - Sekelompok mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti potensi senyawa golongan flavonoid dan terpenoid dari tanaman pegagan (Centella Asiatica) sebagai agen penghambat SARS-CoV-2 secara in silico.

Penelitian dilakukan oleh Anisa Diana Nastiti, Hasna Fatin Affifah, Eliza Falahatul Islami, dan Hikma Salsabila Yusuf, mulai bulan Juli hingga Agustus 2021 di Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi UGM dan Pusat Antar Universitas (PAU) UGM. 

1. Senyawa pada pegagan menunjukkan aktivitas antivirus

Mahasiswa UGM Teliti Potensi Tanaman Pegagan Jadi Obat Herbal COVID-19Mahasiswa UGM teliti tanaman pegagan untuk obat COVID-19. Dok: istimewa

Anisa Diana Nastiti mengungkapkan, pegagan sendiri dipilih lantaran memiliki senyawa yang menunjukkan aktivitas antivirus. Senyawa tersebut meliputi kuersetin, rutin, luteolin, kuersetin, naringin, madekasosida, stigmasterol, asam madekasik, asam asiatik, dan asam klorogenat.

“Kami menguji kandungan flavonoid dan terpenoid pada tanaman pegagan menggunakan metode kromatografi lapis tipis dan uji tabung," ungkapnya pada Jumat (3/9/2021).

Setelah uji kandungan flavonoid dan terpenoid dilakukan, tim melakukan uji in silico menggunakan metode penambatan molekuler (molecular docking). Molecular docking adalah teknik pemodelan molekul yang menambatkan dua atau lebih struktur molekuler untuk mengidentifikasi interaksi antara protein (enzim) dengan molekul kecil (ligan).

Baca Juga: Mahasiswa UGM Buat Wadah Pintar untuk Vaksin COVID-19

2. Lakukan penelitian protein MPro

Mahasiswa UGM Teliti Potensi Tanaman Pegagan Jadi Obat Herbal COVID-19Ilustrasi laboratorium. pexels.com/Chokniti Khongchum

Anisa menjelaskan timnya juga melakukan penelitian protein MPro (Main Protease), PLPro (Papain like protease), dan helikase yang berperan penting dalam replikasi dan transkripsi virus SARS CoV-2. Sementara itu, ligan yang diteliti adalah sepuluh senyawa metabolit sekunder golongan terpenoid dan tiga senyawa golongan flavonoid dari tanaman pegagan. Senyawa yang digunakan adalah senyawa yang diprediksi memiliki bioaktivitas antivirus, antiinflamasi, dan antioksidan.

“Metode molecular docking dapat memprediksi afinitas antara protein dan ligan, serta posisi ligan yang tepat untuk berikatan dengan situs pengikatan dari protein. Ikatan yang kuat antara protein dan ligan pada sisi aktif dapat berperan untuk menghambat aktivitas protein tersebut," jelasnya.

3. Hasil penelitian diharapkan jadi rujukan untuk obat COVID-19

Mahasiswa UGM Teliti Potensi Tanaman Pegagan Jadi Obat Herbal COVID-19alodokter.com

Dari penelitian tersebut didapati sebanyak empat senyawa dari tanaman pegagan yang menunjukkan interaksi terkuat dan afinitas terendah dengan protein Mpro, PLPro, dan helikase yaitu asam korosolik, asam madasiatik, asam terminolik, dan asam arjunolik.

Anisa pun berharap hasil penelitian yang dilakukan timnya ini dapat memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat mengenai potensi tanaman herbal pegagan sebagai kandidat obat alternatif COVID-19 di masa depan.

"Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan tanaman pegagan (Centella asiatica) sebagai obat terapi COVID-19 melalui metode molecular dynamic , in vitro, in vivo, dan uji klinis," paparnya.

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya