Garuda, Mobil Listrik Buatan Mahasiswa UNY Tidak Menghasilkan Emisi 

90 persen bahan yang dipakai berasal dari dalam negeri

Sleman, IDN Times - Mobil Listrik yang diberi nama Garuda buatan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) diluncurkan oleh Menristekdikti Mohamad Nasir pada Jumat (21/6) malam.

Ketua Tim mobil listrik Garuda UNY Ade Herlambang mengatakan proses pembuatan mobil ini memakan waktu kurang lebih setahun dengan memakai 90 persen bahan pembuat kendaraan berasal dari dalam negeri.

Baca Juga: Ini 5 Mobil Listrik Tercepat di Dunia

1. Dibuat 20 mahasiswa Teknik UNY

Garuda, Mobil Listrik Buatan Mahasiswa UNY Tidak Menghasilkan Emisi IDN Times/Nindias Khalika

Ade mengatakan mobil listrik Garuda dibuat oleh 20 mahasiswa UNY dari berbagai macam jurusan dan prodi Fakultas Teknik UNY.

"Garuda merupakan rintisan mobil listrik pertama dari UNY. Dibuat mulai bulan April tahun 2018. April itu pembuatan rancangan dan selesai empat bulan kemudian. Agustus terus proses pembuatan rangka lalu pembuatan kaki hingga bodi itu selesai bulan Desember. Bulan Mei tahun 2019 mobil listrik selesai dibuat," katanya saat ditemui wartawan pada Jumat (21/6) malam.

2. 90 persen dibuat dengan bahan dari Indonesia

Garuda, Mobil Listrik Buatan Mahasiswa UNY Tidak Menghasilkan Emisi afdc.energy.gov

Ade mengatakan bahwa mobil listrik Garuda terbuat dari bahan yang 90 persen berasal dari Indonesia.

"Selebihnya 10 persen itu impor. Yang impor motor listrik dan controller untuk motor listrik," ucapnya.

Lebih lanjut Ade menjelaskan bahwa mobil listrik Garuda tidak menghasilkan emisi. Selain itu, proses manufakturnya juga menggunakan biaya yang minim.

Mobil listrik Garuda merupakan kendaraan berjenis city car Low Cost Green Car (LCGC) yang bisa mengangkut dua penumpang. Mobil ini mampu melaju dengan kecepatan maksinal 70km/jam. Untuk tenaga penggerak, Garuda menggunakan baterai 48V 75AH yang bisa dipakai sampai dua jam jika diisi penuh.

3. Ingin berkolaborasi dengan industri

Garuda, Mobil Listrik Buatan Mahasiswa UNY Tidak Menghasilkan Emisi Instagram/Mohamad Nasir

Ke depan, Ade dan tim akan tetap mengembangkan mobil listrik Garuda.

"Mungkin juga dari Kemenristekdikti bisa menjembatani buat kolaborasi dengan industri," katanya.

Sementara itu, Menristeksikti Mohamad Nasir mengatakan inovasi mahasiswa UNY di bidang mobil listrik harus didorong dan didukung.

"Mobil listrik kalau di Indonesia kami sudah buat namanya Molina atau Mobil Listrik Nasional. Ini project yang kami biayai lebih dari Rp120 milyar tiap tahun. Ini yang baru terlibat ada UI, ITB, UGM, UNS, ITS, dan Udayana. Mungkin nanti akan masuk UNY, harus masuk konsorsium. Ini penting," ujarnya.

Baca Juga: Lion Air Mulai Turunkan Tarif Tiket Pesawat 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya