5 Hal Kecil Ini Ternyata Bisa Kurangi Dampak Krisis Iklim

Waktunya kamu mengambil langkah yang tepat

Sekitar 8 miliar penduduk bumi sudah merasakan dampak krisis iklim itu sendiri. Bencana alam yang tiada hentinya harusnya sudah menjadi peringatan bagi diri kita untuk lebih mencintai bumi ini. Namun, gaya hidup yang semakin implusif, serbaada dan serbacepat ini menjadi penunjang bagi manusia untuk hidup secara berlebihan.

Sudah saatnya kamu mengambil langkah dalam hal pengurangan krisis iklim. Baik dari hal kecil maupun hal besar sekalipun. Tapi, alangkah baiknya jika kita memperhatikan 5 hal kecil yang bisa membantu mengurangi krisis iklim di bawah ini.

1. Hapus file tak terpakai di penyimpanan cloud

5 Hal Kecil Ini Ternyata Bisa Kurangi Dampak Krisis IklimIlustrasi email. (unsplash.com/Solen Feyissa)

Tanpa disadari, menghapus email dan data lain tak terpakai yang tersimpan di cloud bisa membantu mengurangi emisi karbon.

Email yang tidak dihapus secara berkala akan memperbesar penyimpanan pada server. Dilansir medium.com, ukuran email rata-rata sendiri adalah sekitar 75 kb.

Bayangkan jika ada 1 miliar pengguna yang menghapus sekitar 10 email yang tidak diinginkan, ini dapat mengurangi penyimpanan data sebesar 750 GB di server seluruh dunia. Energi yang dibutuhkan untuk menyimpan data sebesar 1 GB sekitar 32 kWh dengan demikian akan terjadi penghematan sebesar 22.000 kWh.

Selain itu, ada jejak karbon sekitar 0,2 ton CO2 untuk menyimpan 100 gigabyte (GB) data di penyimpanan cloud.

2. Tidak membuang makanan

5 Hal Kecil Ini Ternyata Bisa Kurangi Dampak Krisis IklimIlustrasi makanan. (unsplash.com/Simon Peel)

Saat ini banyak sekali pengguna media sosial yang latah dengan acara mukbang, makan berlebih dan produksi makanan besar-besaran hanya untuk konten semata. Lalu apa permasalahannya?

Sebuah penelitian oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS pada tahun 2021 mengungkap bawah limbah makanan di Amerika Serikat menghasilkan 170 juta metrik ton emisi gas rumah kaca atau setara dengan emisi CO2 tahunan dari 42 pembangkit listrik tenaga batu bara. Angka ini bahkan belum termasuk gas metana yang dihasilkan sampah makanan tersebut.

Jika Amerika Serikat saja sudah begitu banyak, lantas berapa banyak emisi gas limbah makanan dunia?

Dari data tahun 2011 yang dipublikasikan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization) sendiri menyatakan limbah makanan ini menduduki posisi ke-3 sebagai penghasil emisi gas rumah kaca terbesar setelah China dan Amerika Serikat.

Penyebab limbah makanan sebagai penghasil gas rumah kaca sendiri ialah berkaitan dengan penyuplaian, produksi, distribusi, serta metana yang dihasilkan akibat pembusukan sampah makanan. Jadi, selain dari sisi sosial dan agama, kamu harus lebih disiplin lagi agar tidak membuang-buang makananmu. 

3. Memilah sampah rumah tangga

5 Hal Kecil Ini Ternyata Bisa Kurangi Dampak Krisis IklimIlustrasi memilah sampah. (unsplash.com/Pawel Czerwinski)

Untuk negara berkembang seperti Indonesia bisa dibilang penanganan sampahnya masih sangat minim jika dibanding negara maju seperti Korea Selatan, Jerman, Jepang bahkan negara tetangga yakni Singapura.

Kamu mungkin sering berpikir bahwa memilah sampah tak akan ada gunanya jika ujung-ujungnya hanya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) di mana sampah tercampur aduk kembali. Tapi, ketahuilah memilah sampah ini akan bermanfaat bagi pemulung agar lebih mudah mendapatkan sampah untuk mereka jual kemudian didaur ulang oleh pabrikan. Jadi, jangan malas untuk memilah sampahmu!

4. Mencabut charger ponsel dan colokan lainnya yang tak terpakai

5 Hal Kecil Ini Ternyata Bisa Kurangi Dampak Krisis IklimIlustrasi charger ponsel. (unsplash.com/Mike Winkler)

Seringnya kamu mungkin mengabaikan charger handphone-mu setelah memakainya. Charger HP ini meskipun tidak terpakai ternyata masih mengalirkan listrik yang malah menjadi salah satu sumber pemborosan listrik.

Hal ini berlaku juga untuk alat-alat elektronik lainnya seperti televisi, AC, dan masih banyak lainnya.

5. Membeli pakaian berbahan alami

5 Hal Kecil Ini Ternyata Bisa Kurangi Dampak Krisis IklimIlustrasi pakaian. (unsplash.com/Kelly Sikkema)

Di zaman modern ini, sudah banyak sekali bahan yang dihasilkan secara buatan yang secara efisiensi dan ekonomi mungkin lebih baik tapi sangat merusak bagi lingkungan. Sebut saja bahan-bahan pakaian dari polyester yang tak dapat diurai. Produksi satu celana denim saja bahkan membutuhkan sekitar 3 ribu-4 ribu liter air. 

Pemakaian air secara besar-besaran ini akan berimbas pada berkurangnya sumber air bersih dan pencemaran sungai oleh limbah tekstil itu sendiri.

Saatnya kamu ke produk alami untuk pakaianmu seperti wol, sutra, katun dan rami. Bahkan kamu bisa memilih opsi membeli pakaian thrifting atau bekas serta menyewa pakaian untuk acara tertentu.

Nah, itulah 5 hal kecil tapi sangat penting dilakukan guna mengurangi dampak krisis iklim yang semakin hari semakin terlihat jelas dampaknya bagi bumi bahkan diri kita sendiri. Intinya selalu ada cara untuk hidup lebih ramah lingkungan, tinggal bagaimana cara kamu mengambil langkah.

Baca Juga: Benarkah Menghapus E-mail bisa Selamatkan Bumi?

Allamandawi Photo Community Writer Allamandawi

Mohon maaf jika ada kekeliruan informasi. Artikel lainnya dari saya dapat dilihat di www.allamandawi.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya