5 Praktik Puasa pada Masa Peradaban Kuno, Tujuannya Beragam

Pernah mendengar puasa untuk mencapai keabadian?

Puasa merupakan suatu hal yang tak bisa dipisahkan dari sejarah peradaban Islam. Namun, tahukah kamu jika praktik puasa telah dilakukan oleh bangsa-bangsa peradaban kuno terdahulu sebelum Islam itu sendiri?

Ya, sejarah mencatat jika puasa pernah ada pada masa peradaban kuno seperti Yunani, Romawi, Mesir, dan lainnya sekitar ribuan tahun lalu. Tujuan dari puasa pada masa itu sangat beragam, dimulai dari kesehatan hingga keabadian. Simak selengkapnya, yuk!

1. Yunani Kuno: Puasa menjelang Olimpiade

5 Praktik Puasa pada Masa Peradaban Kuno, Tujuannya Beragamstorymaps.arcgis.com

Yunani Kuno menyimpan banyak cerita sejarah yang menarik untuk ditelusuri. Salah-satu catatan sejarah yang tak banyak orang tahu yakni praktik puasa yang dilakukan oleh para atlet Yunani Kuno menjelang Olympics Game atau Olimpiade.

Laman Alimentarium menulis jika praktik puasa yang dilakukan oleh para atlet tersebut bertujuan untuk mempersiapkan kondisi tubuh mereka sebelum melakukan latihan fisik. Hal itu ternyata bukan ritual kuno belaka. Puasa memang terbukti dapat meningkatkan kekuatan fisik seseorang, seperti yang dilansir Boulder Medical Center.

2. Yunani Kuno: Puasa untuk kesehatan dan pengobatan

5 Praktik Puasa pada Masa Peradaban Kuno, Tujuannya Beragamgohighbrow.com

Masih di Yunani Kuno, praktik puasa juga marak dijumpai pada bidang kesehatan dan pengobatan. Puasa dinilai ampuh sebagai obat alami dalam tubuh guna menetralisir dan menghalau segala penyakit.

Laman Target Health menjelaskan bahwa puasa yang berfungsi untuk mengobati dan mencegah penyakit disebut puasa terapeutik atau puasa yang difungsikan untuk terapi. Di Yunani Kuno, sejumlah dokter, filsuf, hingga ilmuwan menyetujui jika puasa merupakan pengobatan dalam tubuh alami yang terbukti ampuh. 

Maka dari itu, alih-alih meminum banyak obat, mempraktikkan puasa lebih dianjurkan pada masa Yunani Kuno. Seperti yang dikatakan Bapak Kedokteran Modern dari Yunani Kuno, yakni Hippocrates, bahwa makan selama sakit berarti memberi makan pada penyakit.

Baca Juga: 10 Olahraga Ekstrem Paling Berbahaya pada Masa Peradaban Kuno 

3. Romawi Kuno: Diet puasa

5 Praktik Puasa pada Masa Peradaban Kuno, Tujuannya Beragamviaverdimiami.com

Romawi Kuno memiliki sebuah kebiasaan yang tak mereka sadari termasuk ke dalam intermittent fasting atau diet puasa. Mengutip BBC News, sejarawan makanan Caroline Yeldham mengungkap jika bangsa Romawi Kuno hanya makan sehari sekali pada waktu yang mereka tentukan, biasanya siang atau sore hari.

Sarapan dan makan malam tidak terlalu penting bagi bangsa Romawi Kuno, terkadang mereka hanya memakan makanan ringan yang rendah kalori seperti buah-buahan, roti, dan keju. Makan lebih dari satu kali dinilai sebagai bentuk kerakusan di Romawi Kuno.

Pola makan bangsa Romawi Kuno ini merupakan praktik diet puasa, yakni pembatasan atau penguran jumlah makanan pada waktu-waktu tertentu. Saat ini, diet puasa sangat populer dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan berat badan.

4. Mesir Kuno: Puasa sebagai bentuk pengendalian diri

5 Praktik Puasa pada Masa Peradaban Kuno, Tujuannya Beragamhistory.com

Mesir Kuno memiliki praktik puasa yang hampir sama dengan puasa ramadan yang dilakukan umat muslim setiap tahunnya. Ya, bangsa Mesir Kuno melakukan puasa berdasarkan ajaran dan kepercayaan dengan durasi 30 hari dalam setahun, seperti yang dikatakan oleh seorang profesor egiptologi Waseem al-Sisi dalam laman Raseef22.

Puasa bagi bangsa Mesir Kuno diartikan sebagai sarana latihan pengendalian diri dari berbagai kegiatan buruk, seperti mencuri dan membunuh. Puasa juga dianggap sebagai praktik untuk menegakkan nilai-nilai moral. Selain menghindari makanan dan minuman, bangsa Mesir Kuno juga menghindari hubungan seks selama berpuasa.

5. China Kuno: Puasa untuk detoksifikasi dan meraih keabadian

5 Praktik Puasa pada Masa Peradaban Kuno, Tujuannya Beragamsensualanimist.com

Bangsa China Kuno juga memiliki praktik puasa dalam sejarah peradabannya. Praktik puasa tersebut dikenal sebagai 'bigu', puasa terapeutik yang berasal dari tradisi Taoisme Kuno di China.

Puasa terapeutik bigu dimaksudkan untuk mendetoksifikasi tubuh dari racun-racun yang mematikan. Praktik bigu ini memiliki pengaruh kepercayaan Taoisme yang kuat, di mana dalam mempraktikannya haruslah memerhatikan nilai-nilai spiritualitas Taoisme.

Orang-orang China Kuno biasanya melakukan bigu di tempat yang sepi dan tenang, seperti gunung dan hutan. Mereka juga percaya bahwa bigu yang dilakukan dalam jangka panjang akan membuat mereka hidup abadi, seperti yang tertulis dalam naskah kuno Taoisme yang berjudul "Writings of the Masters of Huanians" 

 

Itulah beberapa praktik puasa yang tercatat dalam sejarah peradaban kuno dunia. Di luar fungsi spiritualitas, praktik puasa ternyata memiliki maksud dan tujuan yang beragam kala itu. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuanmu, ya!

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

I write what I read, I read what I wrote.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya