Rip Current, Arus Tarik Mematikan yang Ada di Pantai Selatan Jogja

Rip current ditemukan di 10 pantai di Yogyakarta

Kejadian terseretnya wisatawan di pantai yang berada di Yogyakarta akhir-akhir ini kembali mencuat. Mantan pemain PSS Sleman Ferry Anto Saputro dan anaknya yang bernama Fajrina Dwi Saputri hilang setelah dihantam dan tergulung ombak saat bermain air laut di Pantai Baru, Srandakan, Bantul. Fajrina kemudian ditemukan dalam keadaan meninggal sedangkan hingga kini keberadaan Ferry Anto masih belum ditemukan.

Hanyutnya pengunjung di pantai oleh ombak, menurut Ishak Putra Pangururan, dkk, disebabkan karena tarikan dari pergerakan massa air yang kembali ke laut. Arus yang disebut rip current ini lantas menyeret wisatawan hingga ke laut lepas.

Peneliti asal Universitas Diponegoro tersebut mengatakan bahwa rip current atau arus tarik ada pada pantai pasir di Yogyakarta. Namun, arus itu lebih banyak ditemukan di pantai yang terletak di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo.

1. Definisi arus tarik

Rip Current, Arus Tarik Mematikan yang Ada di Pantai Selatan JogjaIDN Times/Humas Kantor Basarnas Yogyakarta

Dalam jurnal “Studi Rip Current di Pantai Selatan Yogyakarta” (2015), Ishak Putra Pangururan, dkk menjelaskan bahwa rip current merupakan arus yang bergerak dari pantai menuju laut. Rip current ini dapat terjadi setiap hari dengan kondisi bervariasi mulai dari kecil serta pelan sehingga tak berbahaya hingga arus yang bisa menyeret orang ke tengah laut.

Baca Juga: Pencarian Eks-Pemain PSS Sleman yang Hilang Digulung Ombak Dihentikan

2. Penyebab terjadinya arus tarik

Rip Current, Arus Tarik Mematikan yang Ada di Pantai Selatan JogjaIDN Times/Daruwaskita

Hubungan antara gelombang yang datang menuju pantai dan kondisi morfologi pantai menurut Ishak Putra Pangururan, dkk menjadi penyebab munculnya rip current atau arus tarik.

Hal ini diamini oleh Wendy Carey, seorang ahli risiko pantai dari University of Delaware. Ia mengatakan kunci terbentuknya rip current adalah ada tidaknya gelombang pecah atau breaking waves.

“Jika tak ada breaking waves maka rip rurrent tidak akan muncul,” katanya seperti dikutip Live Science.

3. Ada pada pantai pasir di Yogyakarta

Rip Current, Arus Tarik Mematikan yang Ada di Pantai Selatan Jogjainstagram.com/lensaddict_/

Berdasarkan penelitian terhadap 10 pantai yang terletak di Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo, Ishak Putra Pangururan, dkk mengatakan bahwa arus tarik ada pada setiap pantai pasir di Yogyakarta.

Kesepuluh pantai yang menjadi objek penelitian adalah Pantai Parangtritis, Pantai Depok, Pantai Samas, Pantai Trisik, Pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Krakal, Pantai Indrayanti, Pantai Siung, dan Pantai Wediombo. Rip current di atas ditemukan di pantai pasir baik yang berbentuk lurus maupun teluk.

4. Kecepatan rip current antara 0,08 m/s sampai 1 m/s

Rip Current, Arus Tarik Mematikan yang Ada di Pantai Selatan JogjaIDN Times/Daruwaskita

Carey menerangkan bahwa arus tarik biasanya bergerak 0,3 hingga 0,6 meter per detik. Tapi, rip current yang kuat bisa menarik seseorang pada kecepatan 1,6 meter per detik.

Meski tak menunjukkan kecepatan maksimum, Ishak Putra Pangururan, dkk menjelaskan kecepatan arus tarik yang dihitung di sepuluh titik pengukuran berkisar antara 0,08 meter per detik sampai 1 meter per detik.  Semakin besar sudut kemiringan pantai maka kecepatan rip current bakal semakin tinggi. 

5. Rip current sedikit ditemukan di Kabupaten Gunungkidul

Rip Current, Arus Tarik Mematikan yang Ada di Pantai Selatan JogjaANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Ishak Putra Pangururan, dkk pun mengatakan bahwa rip current lebih banyak ditemukan di pantai yang terletak di Kabupaten Bantul dan Kulonprogo. Gelombang pecah berjenis plunging di sisi lain ditemukan di 10 pantai yang menjadi objek penelitian. Keberadaan breaking waves ini menjadi penyebab munculnya rip current.

Baca Juga: Putri Mantan Pemain PSS Sleman Ditemukan Tewas di Pantai Trisik 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya