Sekda DIY: Sosialisasi Tol Disambut Positif oleh Warga

Warga antusias dan memiliki banyak pertanyaan

Kota Yogyakarta, IDN Times - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DI Yogyakarta (DIY) Kadarmanta Baskara Aji menyebut proses sosialisasi pembangunan Tol Yogyakarta berjalan lancar. Pertemuan dengan warga yang lahan dan tempat tinggalnya akan terdampak pembangunan masih berlangsung hingga sekarang.

"Kemarin Bokoharjo, sudah kita selesaikan. Lalu Selomartani atau Tirtomartani, pokoknya daerah Kalasan itu, ini kita sosialisasikan [pembangunan tol]. Seterusnya kita akan lanjut ke arah barat," ujarnya di Kepatihan, Kamis (12/12).

Baca Juga: 17 Prioritas Pembangunan DIY, Seperti Apa Perkembangannya?

1. Sekda DIY: Sejauh ini dialog dengan warga berjalan positif

Sekda DIY: Sosialisasi Tol Disambut Positif oleh WargaSekda Provinsi DI Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan progres sosialisasi tol Yogya - Solo, Kamis 12 Desember 2019

Agar tidak ada hambatan yang berarti, Baskara Aji memastikan setiap kegiatan sosialisasi diisi dengan dialog dengan warga. "Saya senang dari dialog itu positif sejauh ini, dan mereka lebih banyak menanyakan hal-hal yang sesuai kondisi".

Beberapa hal yang ditanyakan warga antara lain soal kepastian pembelian lahan apabila properti pribadi yang terkena proyek tol hanya sebagian kecil. Menanggapi hal tersebut, Baskara Aji berjanji akan melakukan dialog lebih lanjut baik dengan warga maupun pemerintah pusat.

2. Warga menyambut dengan bermacam pertanyaan

Sekda DIY: Sosialisasi Tol Disambut Positif oleh WargaWarga Bokoharjo saat mengikuti sosialisasi Tol solo-Yogyakarta pada Rabu (4/12). IDN Times/Siti Umaiyah

Ada pula warga yang menanyakan apakah mereka akan menerima ganti rugi apabila lahannya tidak digunakan sebagai jalan tol namun terkena dampak dari pembangunan. Pertanyaan seperti itu disambut baik oleh Sekda DIY namun dia mengaku penentuan terdampak atau tidaknya harus ada keputusan lanjutan.

"Kalau jalan [tol] ini melayang (elevated–red), apakah itu bisa dibilang terdampak? Mungkin terdampak pada saat pembangunan, tapi pada saat jalan tolnya sudah jadi belum tentu terdampak," kata Baskara Aji.

3. Sejumlah situasi membuat warga bingung

Sekda DIY: Sosialisasi Tol Disambut Positif oleh WargaWarga Bokoharjo saat memberikan keterangan kepada wartawan tentang sosialisasi Tol Solo-Yogyakarta pada Rabu (4/12). IDN Times/Siti Umaiyah

Sosialisasi pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Solo telah dimulai sejak Rabu (4/12) lalu. Bertempat di Balai Desa Bokoharjo, sejumlah warga mengaku masih mempertanyakan mengenai kepastian lahan dan bangunan mereka.

"Saya masih bingung. Sebelumnya di sertifikat tanah yang saya miliki luasnya 190 meter persegi, tapi yang data yang ada ditulis 170 meter persegi dan hanya bangunan saja yang dicatat. Saya masih ingin bertanya bagaimana tanah yang tidak dicatat,"  ujar Rukiman (66) warga Dusun Jobohan, Bokoharjo.

Dia menjelaskan setidaknya ada dua tanah dan bangunan yang dia miliki yang terkena dampak pembagunan tol. Rumahnya yang pertama dengan ukuran 190 meter diperkirakan akan terkena seluruhnya. Sedangkan rumahnya yang kedua dengan ukuran 101 meter akan terdampak sebagian.

Sementara itu, Siti Handayani (60) warga Pelemsari, yang baru saja membangun rumah di Jobohan mengaku juga masih bingung mengenai tanahnya yang dimilikinya. Pasalnya, baru bulan Oktober lalu rumah yang dibagun di Jobohan baru selesai dibagun dan rencananya akan ditempati pada Maret 2020 mendatang.

Dia mengaku, tanah miliknya seluas 6-7 meter yang berada di depan rumah akan terkena dampak tol. Handayani mempertanyakan gangguan yang akan terjadi di depan rumahnya.

Baca Juga: Pemerintah Janji Jalan Tol Tak Akan Memecah Perkampungan 

Topik:

  • Yogie Fadila
  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya