Yunahar Ilyas Berpulang, Ungkapan Pilu Muhadjir Ditinggal Sosok Guru

Muhadjir sering berkonsultasi perihal bahasa Arab

Yogyakarta, IDN Times - Jenazah Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Yunahar Ilyas dikebumikan di Pemakaman Karangkajen, Yogyakarta, Jumat (3/1) siang.

Sejumlah tokoh tampak menghadiri prosesi pemakaman Yunahar. Di antaranya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqoddas dan Ketua PP Muhammadiyah bidang Wakaf dan Kehartabendaan Goodwill Zubir.

Tampak pula di antara rombongan pelayat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. Serta karangan bunga ungkapan duka cita salah satunya dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Baca Juga: Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas Tutup Usia

1. Dimakamkan di tempat pemakaman yang sama dengan KH Ahmad Dahlan

Yunahar Ilyas Berpulang, Ungkapan Pilu Muhadjir Ditinggal Sosok GuruMakam Yunahar Ilyas di Pemakaman Karangkajen. IDN Times/Tunggul Kumoro

Jenazah Yunahar sebelumnya sempat dibawa ke Masjid Gedhe Kauman untuk disalatkan dan diberi penghormatan terakhir setelah ibadah salat Jumat. Kemudian, diantar dan tiba di Tempat Pemakaman Karangkajen kurang lebih pukul 13.30 WIB.

Di situ, jenazah Yunahar dikebumikan di liang lahat yang tak jauh dari makam Pendiri Organisasi Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Tepatnya di sebelah baratnya.

Proses pemakaman Yunahar diiringi isak tangis dari keluarga dan para pelayat lainnya.

2. Muhadjir kehilangan sosok 'guru'

Yunahar Ilyas Berpulang, Ungkapan Pilu Muhadjir Ditinggal Sosok GuruMenko PMK Muhadjir Effendy menghadiri pemakaman Yunahar Ilyas. IDN Times/Tunggul Kumoro

Muhadjir Effendy mengutarakan bagaimana dirinya bakal merasa kehilangan sosok yang kerap ia tanyai dan ajak konsultasi selama ini. Utamanya perihal ilmu bahasa Arab yang diakuinya sampai sejauh ini belum mahir ia kuasai.

"Saya salah satu yang dekat dengan beliau. Banyak konsultasi dan bertanya. Bahkan kaitannya bahasa Arab, tidak terlalu bagus Arab saya. Sehingga kalau tanya tentang qowaid, nahwu shorof, masdar, banyak beberapa istilah yang saya masih ragu, biasanya beliau yang saya minta memberi second opinion," kata Muhadjir.

Hubungan kolega antara mereka, diakui Muhadjir juga cukup dekat dalam keorganisasian. Posisi Almarhum selain sebagai ketua di bidang Tarjih, Tajdid dan Tabligh PP Muhammadiyah, tapi juga selaku Badan Pelaksanaan Harian (BPH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Muhadjir sebagai Ketua Dewan Pembina Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan serta Kebudayaan di PP Muhammadiyah, membuat komunikasi antar keduanya terjalin cukup intens.

"Sehingga dalam kaitan pengembangan perguruan tinggi saya banyak bersinggungan dengan beliau, termasuk dengan UAD. Terutama akhir-akhir ini karena UAD dapat bantuan kepustakaan Muhammadiyah," akunya.

3. Posisi Yunahar akan kosong sampai Muktamar

Yunahar Ilyas Berpulang, Ungkapan Pilu Muhadjir Ditinggal Sosok GuruKarangan bunga ungkapan duka cita dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. IDN Times/Tunggul Kumoro

Terlepas dari itu semua, Muhadjir sempat menjelaskan bahwa posisi Ketua Umum PP Muhammadiyah Bidang Tarjih, Tajdid dan Tabligh akan dibiarkan kosong sepeninggal Yunahar. Lantaran, menurut ketentuan yang berlaku, penggantinya hanya bisa ditentukan lewat Muktamar nanti.

Bukan cuma posisi Yunahar saja. Tapi, termasuk jabatan yang ditinggalkan Bahtiar Effendi. Bahtiar sendiri wafat 21 November 2019 silam saat masih menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah.

"Menurut ketentuan tidak bisa ada yang mengisi sampai nanti ada muktamar. Muktamar akan diselenggarakan Juli 2020. Jadi tidak ada tradisi mengganti. Ada dua jajaran pimpinan yang sudah meninggal, Bachtiar Effendi, dan Yunahar Ilyas. Mudah-mudahan keduanya diberikan kedudukan yang mulia sesuai amal kebaikannya," terang Muhadjir.

Meski posisinya dibiarkan kosong, tapi tidak dengan urusannya yang akan diambil alih pimpinan lain, kata Muhadjir. "Tetapi karena Yunahar ini memang memiliki posisi unik, terutama di dalam hal kepakaran, keislaman sangat dalam luas. Beliau memiliki pengetahuan keislaman yang multi kompleks. Sehingga banyak hal-hal yang istinbath hukum, beliau yang jadi rujukan," sebutnya.

"Mudah-mudahan segera ada pengganti. Tetapi saya yakin tak ada yang mengganti peranan beliau selama ini," cetus eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Baca Juga: Almarhum Yunahar Ilyas di Mata Buya Syafii Maarif

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya