Tinggalkan Plastik, Daging Kurban Gunakan Pembungkus Ramah Lingkungan

Lain tempat, lain caranya

Yogyakarta, IDN Times – Mengalihkan pemakaian kantong plastik ke material ramah lingkungan untuk pembagian daging kurban mulai jadi gerakan yang kelihatan gaungnya.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada hari raya Iduladha 1440 Hijriah ini, dua masjid tepatnya di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, kedapatan tak lagi memakai plastik sebagai wadah potongan daging kurban.

1. Sisihkan plastik, pakai daun jati

Tinggalkan Plastik, Daging Kurban Gunakan Pembungkus Ramah LingkunganIDN Times/Tunggul Kumoro

Di Yogyakarta, para takmir sekaligus panitia hewan kurban Masjid Margoyuwono, Jalan Langenastran Lor, No 9 Panembahan Kraton Yogyakarta, lebih memilih membungkus daging dengan daun jati ketimbang kantong plastik.

"Sebetulnya, bukan pertama kali ini. Dulu sudah, cuma dulu setelah dibungkus daun jati dibungkus lagi plastik," kata Sekretaris Takmir sekaligus panitia penyembelihan hewan kurban di Masjid Margoyuwono, bernama Hartoko, Minggu (11/8).

Pada Idul Adha tahun ini, pihaknya hanya menyediakan daging yang tertata di atas lembaran daun jati saja. Warga atau penerima kurban yang hendak mengambil, diimbau membawa wadah sendiri.

"Yang membawa yang ngambil. Intinya karena ada imbauan atau ada edaran dari pemerintah untuk mengurangi penggunaan bahan plastik," tambah dia.

Baca Juga: Butuh Belasan Orang untuk Sembelih Sapi Kurban dari Jokowi

2. Diyakini punya khasiat

Tinggalkan Plastik, Daging Kurban Gunakan Pembungkus Ramah LingkunganIDN Times/Tunggul Kumoro

Diakui Hartoko, pemakaian daun jati jadi bungkus daging ini sudah turun temurun. Cuma, baru kali ini saja yang mengusung gerakan ramah lingkungan.

Dahulu, dilakukan karena punya manfaat tersendiri. "(Daun) jati sama ketela itu bisa membuat dagingnya lebih empuk juga mengurangi bau prengus," sebut Hartoko.

Cuma untuk di tahun ini ada sedikit kendala. Duakuinya, persediaan daun jati yang biasa dibeli dari Pasar Beringharjo mulai menipis. Musababnya, kemarau berkepanjangan.

"Kita pesennya 10 bongkok (ikat), itu sekarang nambah lagi dari 10 sampai 30 (ikat) sekarang. Itu bisa 2 ribuan lembar," katanya.

Padahal, jauh sebelum hari penyembelihan, ada donatur yang bersedia menyumbangkan sejumlah kantong berbahan dasar tapioka. Tapi, karena ternyata stok sudah habis terlebih dahulu, masjidnya tak kebagian dan dijanjikan kembali tahun depan.

"Kita ada tujuh sapi. Yang 5 di sini, yang 2 Kulonprogo untuk bakti sosial. Kambing di sini 20, yang dibawa ke sana (Kulonprogo) ada 6," pungkasnya.

3. Masjid di Sleman pilih pakai besek

Tinggalkan Plastik, Daging Kurban Gunakan Pembungkus Ramah LingkunganDok. Istimewa

Sementara di Sleman, tepatnya Masjid Pathok Negoro Plosokuning Kecamatan Ngaglik, memilih besek sebagai pembungkus daging kurban. Langkah ini diambil sekali lagi karena pertimbangan keberlangsungan lingkungan.

Pihak masjid menyadari betul, persoalan sampah plastik adalah permasalahan semua orang. "Kita ingin menggunakan contoh, bagaimana kalau kita menggunakan besek, sarana yang ramah lingkungan," kata Takmir Masjid Pathok Negoro Plosokuning, Kamaludin, Minggu, (11/10).

Sebagai alas agar kandungan air atau darah tak mengucur begitu saja lewat rongga wadah bambu, pihaknya menambahi lembaran daun pisang pada bagian bawah.

Cara macam ini pun menjadi kali pertama untuk momen pembagian daging hewan kurban di wilayahnya. "Sebelumnya kami pakai plastik untuk membagikan daging kurban," ujarnya.

4. Anggaran bengkak, tak masalah

Tinggalkan Plastik, Daging Kurban Gunakan Pembungkus Ramah LingkunganDok. Istimewa

Dikatakan Kamaludin, untuk menyediakan ratusan besek ini perlu anggaran lebih jika dibandingkan memakai kantong plastik. Kendati demikian, pihaknya tidak mempermasalahkannya karena ada hal yang lebih penting, yakni faktor lingkungan itu tadi.

"Kalau dihitung-itung memang anggarannya lebih (bertambah). Tapi ini sebagai contoh apabila ada yang ingin menggunakan pembungkus yang lebih ramah alam," tuturnya.

Iduladha tahun ini, di Masjid Pathok Negoro sendiri menyembelih hewan kurban berupa sapi 10 ekor dan kambing 45 ekor. Ada sekitar 200 orang yang dilibatkan untuk keseluruhan prosesnya.

Baca Juga: Ditemukan Adanya Cacing Hati pada Sapi Kurban di Bantul

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya