Tertutup, Silaturahmi Menhan dan Buya Tak Bahas Politik

Diskusi soal agama, moral dan hubungannya dengan negara

Sleman, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu bersilaturahmi ke kediaman Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Buya Syafii Ma'arif, Gamping, Sleman, Selasa (11/6). Dalam kesempatan ini, keduanya berbincang soal hubungan agama, moral, dan negara.

Ryamizard tiba di rumah Buya sekitar pukul 10.00 pagi. Sesampainya di sana, baik Menhan maupun Buya lantas melangsungkan pertemuan tertutup selama kurang lebih satu setengah jam.

1. Bahas hubungan agama, moral, dan negara

Tertutup, Silaturahmi Menhan dan Buya Tak Bahas PolitikIDN Times/Tunggul Kumoro

Dijumpai selepas pertemuan, Ryamizard menuturkan bahwa pada momen silaturahmi ini, ia dan Buya sempat berdiskusi mengenai pentingnya ajaran agama yang lurus demi keberlangsungan bangsa dan negara.

"Umat ini harus diisi agar dia tidak terombang-ambing. Isian apa, ya ajaran agama itu. Karena kayaknya agama untuk bangsa ini perlu ditanamkan terus menerus. Karena dengan agama itulah, semua menjadi baik. Negara baik pasti karena agama, akhlak moralnya baik," kata Ryamizard menyampaikan pesan Buya.

"Agama yang dipahami secara benar ya, karena agama disalahgunakan banyak sekali sekarang. Banyak sekali kelompok-kelompok radikal, HTI itu kan sudah nggak karu-karuan," sahut Buya.

Baca Juga: Ribuan Warga Padati Open House Bersama Sultan Hamengku Buwono X

2. Tak singgung politik

Tertutup, Silaturahmi Menhan dan Buya Tak Bahas PolitikIDN Times/Tunggul Kumoro

Saat ditanya wartawan apakah dalam momen pertemuan ini, isu atau kondisi politik belakangan ikutan dibahas, Ryamizard menampik mentah-mentah. "Nggak ada politik, (membahas) masalah agama dan moral," tegasnya.

Yang menjadi keprihatinannya, yakni manakala pemahaman agama salah arah dan degradasi moral tadi sampai menyangkut ke masalah keamanan negara. "Kalau situasi ke depan bertambah buruk, itu yang kita khawatirkan," katanya.

Namun demikian, ketakutannya itu ia yakini belum sampai ke level yang mengkhawatirkan. Harapannya, tidak makin memburuk dan pihak-pihak terkait mau segera bertindak menanggulanginya

"Ini kan demi Bangsa Indonesia juga, bukan bangsa lain. Sesama bangsa, kalau bangsa ini berantakan, porak-poranda, kan yang rugi kita juga," ujarnya mantan Kepala Staf TNI AD tersebut.

3. Apresiasi Buya ke Menhan

Tertutup, Silaturahmi Menhan dan Buya Tak Bahas PolitikIDN Times/Tunggul Kumoro

Buya sendiri mengatakan jika pertemuan dengan Ryamizard penuh kesan positif. Begitu pula kesannya terhadap pribadi Menhan.

"Dia (Ryamizard) ini memang serasa tentara betul. Dia nggak mau ke politik atau apa, dia memang membela tentara," katanya.

"Menurut saya ini menarik, walaupun teman-teman seangkatannya macam-macam (arahnya), tapi dia nggak. Real prajurit ya seperti ini. Bangsa, negara itu yang diutamakan," lanjut pria kelahiran Sumpurkudus, Sijunjung, Sumatera Barat ini.

Selain berdiskusi soal agama dan moral yang erat kaitannya dengan negara, Buya mengatakan pertemuan tadi juga menjadi momen berbagi pengalaman bagi keduanya. Dari situ pula, Buya merasa Ryamizard benar-benar sosok negarawan yang membuatnya kepincut.

"(Berbagi) pengalaman juga. Pengalaman dia mengatasi bentrokan di Kamboja, kemudian santet di Jawa Timur, banyak. Saya katakan begini, buat memoria, walaupun dia nggak mau ya. Jadi ada tim penulis, menulis apa yang dikerjakan dia ini. Supaya tentaranya ditulis tentara, bukan tentara politik," pungkasnya.

Baca Juga: Bersama Istri dan Cucu, Jokowi Silaturahmi ke Kraton Yogyakarta

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya