Terdampak Proyek Tol, Lima Kompleks Permakaman di Mlati Direlokasi

Sejumlah makam dijadikan satu kompleks

Sleman, IDN Times - Sebanyak lima permakaman di Kalurahan Tirtoadi, Mlati, Sleman terdampak pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA. Kompleks permakaman itu bakal direlokasi ke tempat yang baru.
Sejumlah makam akan dijadikan satu kompleks, sementara ada area pemakaman yang dibagi dua atau dipisah.

1. Empat makam di dua padukuhan

Terdampak Proyek Tol, Lima Kompleks Permakaman di Mlati DirelokasiJalan tol fungsional Solo-Jogja. (IDN Times/Bandot Arywono)

Carik Tirtoadi, M. Ridwan menjelaskan, kompleks makan terdampak dibagi menjadi dua kategori. Pertama, empat makam yang terimbas proyek tol Yogya-Solo dan satu makam lainnya terkena pembangunan tol Yogya-YIA.
Ridwan menjelaskan untuk makam terdampak proyek tol Yogya-Solo, tiga di antaranya ada di Padukuhan Kaweden dan satu makam lainnya di Ketingan.
Rencananya, tiga makam terdampak tol di Kaweden akan dipindahkan ke satu areal makam besar. "Akan dijadikan satu," kata Ridwan, Rabu (5/6/2024) sore.

2. Ada makam Mbah Celeng

Terdampak Proyek Tol, Lima Kompleks Permakaman di Mlati DirelokasiJalan tol fungsional Solo-Jogja. (IDN Times/Bandot Arywono)

Menurut Ridwan satu makam di Ketingan adalah tempat dikebumikannya Kyai Kromo Ijoyo atau Mbah Celeng. Tokoh itu dipercaya oleh warga setempat sebagai orang pertama yang tinggal di daerah tersebut.
Mbah Celeng juga diyakini menjadi cikal bakal Padukuhan Ketingan. Makam mendiang sesuai rencana direlokasi ke area yang tak jauh dari lokasi sekarang atau masih di kawasan Ketingan.

Baca Juga: Ini Bocoran Nilai Ganti Rugi Tol Jogja-YIA di Tirtoadi

3. Satu makam dipisah

Terdampak Proyek Tol, Lima Kompleks Permakaman di Mlati DirelokasiProses penggarapan proyek Tol Jogja-Solo (Dokumentasi PT. Jasamarga Jogja-Solo (JMJ)

Di lain sisi, kata Ridwan, untuk satu makam terdampak Tol Yogya-YIA di daerah Tirtoadi rencananya dipisah menjadi dua makam saat proses relokasi.
Alasannya, jelas Ridwan, makam itu kini digunakan dua padukuhan yang berbeda, yakni Padukuhan Rajek Lor dan Padukuhan Rajek Ngemplak. "Kemarin permohonan mereka (warga padukuhan) akan dipisah, seusai dengan padukuhannya," ujar Ridwan.
Menurut Ridwan, kelima makam terdampak Tol Yogya-Solo-YIA di Tirtoadi secara garis besar berdiri bukan di atas tanah wakaf, melainkan tanah kas desa (TKD). Rencananya, lokasi penggantian disiapkan pada TKD di Tirtoadi.

Baca Juga: Pengusaha di Jogja Mengaku Tak Keberatan Cuti Hamil hingga 6 Bulan

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya